Gambar 10. Rumus perhitungan kadar hematokrit
3.3.5.3. Pengukuran Kadar Hemoglobin Hb
Bahan yang digunakan dalam pengukuran kadar Hb yaitu darah, larutan HCl 0,1 N, kertas tissue, akuades. Sedangkan peralatan yang digunakan yaitu
hemometer dan pipet pasteur. Pengukuran kadar hemoglobin Hb dapat dilakukan dengan metode Sahli yang mengkonversikan darah ke dalam bentuk
asam hematin setelah darah ditambah dengan asam klorida. Pertama darah dihisap dengan pipet sahli sampai skala 20 mm
3
atau pada skala 0,2 ml, bersihkan ujung pipet dengan kertas tissue. Lalu pindahkan darah dalam pipet ke dalam tabung
Hb-meter yang telah diisi HCl 0,1 N sampai skala 10 merah, aduk dan biarkan selama 3 sampai 5 menit. Setelah itu ditambahkan aquades ke dalam tabung
sampai warna darah dan HCl tersebut seperti warna larutan standar yang ada dalam Hb-meter tersebut. Kemudian baca skala yaitu dengan melihat permukaan
cairan dan cocokkan dengan skala tabung sahli yang dilihat pada skala jalur G kuning yang berarti banyaknya hemoglobin dalam gram per 100 ml darah.
3.3.5.4. Penghitungan Sel Darah Merah Eritrosit
Bahan yang digunakan dalam penghitungan eritrosit yaitu darah dan larutan Hayem’s. Peralatan yang digunakan yaitu haemocytometer tipe Nieubauer
Improved. Pertama darah dihisap dengan pipet yang berisi bulir pengaduk warna merah sampai skala 1 pipet untuk mengukur jumlah sel darah merah. Lalu
ditambahkan larutan Hayem’s sampai skala 101, pengadukan darah di dalam pipet dilakukan dengan mengayunkan tangan yang memegang pipet seperti membentuk
a b Kadar hematokrit = ab x 100
angka delapan selama 3- 5 menit sehingga darah tercampur rata. Larutan Hayem’s
ini berfungsi untuk mematikan sel-sel darah putih. Setelah itu buang dua tetes pertama larutan darah dalam pipet selanjutnya teteskan pada haemocytometer tipe
Nieubauer dan tutup dengan gelas penutup. Kemudian hitung jumlah sel darah merah dengan bantuan mikroskop dengan pembesaran 400 x. Jumlah eritrosit
total dihitung sebanyak 10 kotak kecil dan konversikan menurut jumlah total kotak kecil sehingga didapatkan jumlah sel darah merah per mili liter.
Gambar 11. Ukuran kuadran haemacytometer dan volume bidang pengamatan
3.3.5.6. Penghitungan Sel Darah Putih Leukosit
Bahan yang digunakan dalam penghitungan leukosit yaitu darah dan larutan Turk’s. Peralatan yang digunakan yaitu haemocytometer tipe Nieubauer
Improved, pensil gambar dan pensil warna. Pertama darah dihisap dengan pipet yang berisi bulir pengaduk warna putih sampai skala 0,5. Lalu ditambahkan
larutan Turk’s sampai skala 11, pipet diayun membentuk angka delapan selama 3- 5 menit hingga darah bercampur rata. Larutan Turk’s ini bersifat asam yang akan
mengakibatkan lisisnya sel darah merah sehingga yang tertinggal hanya sel darah putih. Setelah itu buang dua tetes pertama larutan darah dari dalam pipet,
kemudian teteskan larutan pada hemocytometer kemudian ditutup dengan glass penutup. Cairan akan memenuhi ruang hitung secara kapiler. Kemudian hitung
1 mm 1 mm
Volume = 0,2 x 0,2 x 0,1 mm = 0,004 atau 4 x 10
-3
mm
3
Volume = 0,05 x 0,05 x 0,1 mm
3
= 0,00025 atau 0,25 x 10
-3
mm
3
jumlah sel darah putih atau leukosit total dengan bantuan mikroskop dengan perbesaran 400 x. Jumlah leukosit total dihitung dengan cara menghitung sel
yang terdapat dalam 5 kotak besar, lalu konversikan angka tersebut menurut jumlah total kotak besar sehingga didapatkan jumlah sel darah putih per mililiter.
3.3.5.7. Indeks Fagositosis