4.2.4.3. Jumlah Sel Darah Putih dan Indeks Fagositosis
Leukosit atau sel darah putih dibagi atas dua bagian yakni agranulosit dan granulosit. Agranulosit terdiri dari limfosit, trombosit, dan monosit. Sedangkan
granulosit terdiri dari netrofil, eosinofil, dan basofil Chinabut et al., 1991. Menurut Angka 1985 ikan yang sehat memiliki sel darah putih yang lebih
rendah dibandingkan dengan ikan yang sakit. Selama pengamatan berlangsung dari hari ke-9 sehari setelah penyuntikan bakteri A. hydrophila hingga akhir
pengamatan pada hari ke-16, jumlah sel darah putih pada hari ke-10 perlakuan pencegahan 7,44 x 10
5
selmm
3
memberikan respon atau pengaruh yang berbeda nyata p 0,05 dibandingkan dengan kontrol negatif 5,68 x 10
5
selmm
3
, perlakuan pengobatan 5,96 x 10
5
selmm
3
dan kontrol positif 4,78 x 10
5
selmm
3
. Perlakuan pengobatan 5,96 x 10
5
selmm
3
dan kontrol negatif 5,68 x 10
5
selmm
3
memberikan pengaruh yang berbeda nyata p 0,05 dibandingkan dengan kontrol positif 4,78 x 10
5
selmm
3
. Pada hari ke-12 perlakuan pencegahan 8,36 x 10
5
selmm
3
memberikan pengaruh yang berbeda nyata p 0,05 dibandingkan dengan kontrol positif
5,12 x 10
5
selmm
3
, kontrol negatif 5,07 x 10
5
selmm
3
dan perlakuan pengobatan 7,21 x 10
5
selmm
3
. Perlakuan pengobatan juga memberikan pengaruh yang berbeda nyata p 0,05 dibandingkan dengan kontrol positif dan
kontrol negatif. Jumlah sel darah putih pada perlakuan pencegahan dan pengobatan mulai menurun pada hari ke-16 sedangkan kontrol positif masih
mengalami peningkatan. Pada hari ke-16 antar perlakuan pencegahan 5,98 x 10
5
selmm
3
, perlakuan pengobatan 6,29 x 10
5
selmm
3
dan kontrol positif 5,99 x 10
5
selmm
3
memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata. Jumlah sel darah putih pada ikan berkisar antara 20.000-150.000 selmm
3
darah Rastogi, 1977 dalam Marthen, 2005. Sel darah putih memiliki bentuk mulai dari lonjong sampai bulat Lagler et al. 1977. Menurut Chinabut 1991
pada ikan Channel catfish total leukosit mencapai sekitar 64750 butir per mm
3
. Pemberian ekstrak paci-paci ke dalam pakan ikan komersil memberikan efek
positif terhadap peningkatan total leukosit. Gudkovs 1988 menyatakan bahwa karakteristik respon non-spesifik satu diantaranya ditandai dengan adanya migrasi
dari leukosit ke dalam jaringan. Sel-sel leukosit bergerak secara aktif melalui
dinding kapiler untuk memasuki jaringan yang terkena infeksi Roberts dan Richards, 1978. Sel-sel leukosit yang dapat meninggalkan pembuluh darah antara
lain neutrofil leukosit berinti polimorf, monosit makrofag mononuklear, limfosit dan trombosit. Leukosit merupakan salah satu komponen darah yang
berfungsi sebagai pertahanan non-spesifik yang akan melokalisasi dan mengeliminir pathogen melalui fagositosis Anderson, 1992.
Selama pengamatan berlangsung dari hari ke-9 sehari setelah penyuntikan bakteri A. hydrophila hingga akhir pengamatan pada hari ke-16, indeks fagositosis
pada hari ke-10 yaitu 2 hari setelah penyuntikan PBS untuk kontrol negatif dan penyuntikan A. hydrophila untuk perlakuan kontrol positif, perlakuan pengobatan
dan perlakuan pencegahan. Perlakuan pencegahan 31,00 memberikan pengaruh yang berbeda nyata p 0,05 dibandingkan dengan ketiga perlakuan
lainnya. Pada hari ke-12 perlakuan pencegahan 29,00 memberikan pengaruh yang berbeda nyata p 0,05 dibandingkan dengan kontrol positif 19,33 dan
kontrol negatif 24,00 . Pada perlakuan pengobatan 25,67 memberikan pengaruh yang berbeda nyata p 0,05 dengan kontrol positif 19,33 .
Perlakuan pengobatan memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata dibandingkan dengan kontrol negatif dan perlakuan pencegahan. Pada hari ke-16
perlakuan pencegahan 24,33 memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata dibandingkan dengan kontrol negatif 23,33 . Namun perlakuan pengobatan
30,67 memberikan pengaruh yang berbeda nyata p0,05 dibandingkan dengan perlakuan pencegahan 24,33 , kontrol negatif 23,33 dan kontrol
positif 20,00 . Perlakuan pencegahan 24,33 memberikan pengaruh yang berbeda nyata p 0,05 dengan kontrol positif 20,00 .
Berdasarkan data pengamatan diatas menunjukkan bahwa pemberian ekstrak paci-paci yang dicampurkan ke dalam pakan mampu meningkatkan indeks
fagositosis. Meningkatnya indeks fagositosis merupakan indikator peningkatan kekebalan tubuh. Brown 2000 menyatakan peningkatan kekebalan tubuh dapat
diketahui dari peningkatan aktivitas sel fagosit dari hemosit. Antibodi adalah suatu molekul immunoglobulin yang spesifik yang diproduksi oleh sistem
kekebalan organisme karena pengaruh antigen Anderson, 1974. Yahya 2000 mengungkapkan bahwa antibodi memiliki 3 fungsi, yaitu menetralisasikan toksin
agar tidak lagi bersifat toksik, mengikatkan diri kepada sel-sel musuh, yaitu antigen dan fungsi terakhir adalah membusukkan struktur biologi antigen tersebut
lalu menghancurkannya. Antibodi akan terbentuk jika sel limfosit sel B telah berfungsi dengan baik. Fagositosis adalah salah satu elemen paling penting dalam
sistem kekebalan. Proses ini memberi perlindungan segera dan efektif terhadap infeksi. Mekanisme pertahanan tubuh terdiri atas tiga tahapan penting, yaitu
pengenalan musuh yang dihadapi, dalam hal ini musuh yang dihadapi adalah antigen mikroorganisme, bisa berupa bakteri ataupun virus. Penghancuran
antigen oleh sistem pertahanan. Lalu kembali menuju keadaan normal.
Gambar 25. Proses fagositosis oleh makrofag Anonimus,2009
Gambar 25 di atas menunjukkan aktivitas sel fagosit yang berfungsi untuk melakukan fagositosis terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh inang.
Pola peningkatan prosentase indeks fagositosis ini merupakan fungsi dari peningkatan total leukosit. Proses fagositosis menurut Spector 1993 apabila
terjadi kontak dari partikel dengan permukaan sel fagositosis. Membran sel kemudian mengalami invaginasi dimana dua lengan sitoplasma menelan partikel
sehingga terkurung dalam sitoplasma sel, terletak dalam vakuola yang dilapisi membran fagolisosom. Lisosom yang ada di dekatnya melebur ke dalam
fagolisosom atau lisosom sekunder sehingga bakteri atau partikel tersebut mati dan hancur dalam sel fagositosis tersebut.
4.2.5. Kualitas Air