14
2.5.1 Lahan
Pemilihan lokasi lahan peternakan penting untuk kelangsungan usaha agar berjalan dengan baik. Hal ini menjadi sesuatu yang harus diperhatikan oleh
peternak, sebab akhir-akhir ini lokasi peternakan sudah berebut areal dengan kepentingan lain seperti perumahan dan industri berbagai macam barang. Panduan
penetuan lokasi peternakan sesuai dengan kriteria-kriteria yang baik sesuai panduan beternak ayam pedaging Rasyaf 2007.
a Lokasi lahan untuk peternakan ayam broiler sebaiknya jauh dari
keramaian, jauh dari lokasi perumahan atau dipilih tempat yang sunyi. Suasana yang tenang sangat diperlukan oleh ayam yang pada dasarnya
mudah terkejut dan stress. Tujuan dari pemilihan lokasi jauh dari perumahan penduduk adalah agar penduduk tidak mengganggu peternakan
yang membutuhkan ketenangan serta sebaliknya keberadaan peternakan tidak mengganggu kehidupan penduduk dengan adanya polusi.
b Lokasi lahan peternakan sebaiknya tidak jauh dari pusat pasokan bahan
baku dan lokasi pemasaran. Hal ini berhubungan dengan dengan akses transportasi. Apabila akses sudah baik, maka persyaratan ini tidak terlalau
penting. c
Lokasi lahan yang dipilih untuk peternakan sebaiknya termasuk areal agribisnis agar terhindar dari penggusuran. Hal ini sebaiknya disesuaikan
dengan peraturan daerah setempat.
2.5.2 Kandang dan peralatan kandang
Hal yang perlu diperhatikan dalam pendirian kandang diantaranya adalah arah kandang, ukuran kandang, ventilasi kandang, dan sistem alas kandang. Arah
kandang sebaiknya mengarah ke timur atau terbit matahari dan sisi lainya menghadap arah terbenam matahari. Penyesuaian arah ini bertujuan untuk
mengurangi kepengapan dalam kandang dan mencegah pertumbuhan bibit penyakit, kutu atau kelembaban yang disebabkan alas lantai yang basah.
Ukuran kandang dapat dibagi menjadi luas ruang kandang, lebar kandang dan tinggi kandang. Luas ruang kandang untuk ayam broiler di Indonesia adalah
10 ekorm
2
. Dengan demikian luas ruang yang disediakan tinggal dikalikan dengan jumlah ayam yang akan dipelihara dalam kandang tersebut Rasyaf 2007.
15 Sebagai contoh, apabila direncanakan akan memelihara 1.000 ekor ayam broiler,
maka luas lantai yang akan dibutuhkan sebagai berikut.
Lebar kandang maksimal 4 m, kecuali bila di tengah-tengah kandang terdapat jalan tengah maka dapat lebih lebar, akan tetapi maksimal kandang
memiliki lebar 11 m. Kandang dengan jalan tengah biasanya digunakan untuk peternakan ayam broiler bibit, tetapi peternakan ayam broiler komersial final
stock jarang mempergunakan jalan tengah. Sedangkan untuk tinggi kandang
berkaitan erat dengan besarnya kandang. Ketinggian kandang dari lantai sampai atap teratas minimal 7 m, dan ketinggian kandang dari lantai sampai tinggi atap
terendah minimal 4 m. Ketinggian kandang mempengaruhi ventilasi, temperatur kandang, dan biaya pembuatan kandang. Tabel 8 menggambarkan pengaruh
kepadatan ruang dalam kandang terhadap berat badan dan mortalitas ayam broiler.
Tabel 8 . Pengaruh Kepadatan Ruang Terhadap Berat Badan dan Mortalitas
Ayam Broiler
Kepadatan ruang m
2
ekor Rata-rata
Berat badan ayam kg Mortalitas
0,09 1,87
2,1 0,08
1,86 2,3
0,07 1,84
2,6 0,06
1,82 3,0
0,05 1,79
3,6 0,04
1,75 4,5
0,03 1,70
5,8 Sumber : Rasyaf 2007 disederhanakan dari North 1978
Berdasarkan Tabel 8, dapat dijelaskan bahwa berat badan ayam harus selalu terkontrol agar tingkat mortalitas ayam tidak tinggi. Apabila berat badan
ayam 1,70 kg dengan kepadatan kandang 0,03 m
2
ekor akan menimbulkan tingkat mortalitas 5,8 persen. Angka tersebut cukup tinggi karena apabila dimisalkan
dalam suatu kandang terdiri dari 1.000 ekor ayam maka 60 ekor ayam diprediksi akan mati.
Siklus udara dalam kandang juga sangat penting, karena itu keberadaan ventilasi merupakan hal utama yang harus diperhatikan dalam pembuatan
kandang. Ada dua macam ventilasi bantuan atau ventilasi tambahan yaitu ventilasi bantuan negatif dan ventilasi bantuan positif. Ventilasi bantuan negatif adalah
penambahan kipas yang berfungsi menyedot udara busuk dari sisi kandang sementara udara segar masuk dari sisi lain. Ventilasi bantuan positif adalah
penambahan kipas yang berfungsi menghembuskan angin segar ke dalam kandang
16 dan udara busuk di dalam kandang kemungkinan akan terdesak ke luar Rasyaf
2007. Sistem alas lantai untuk pemeliharaan anak ayam dikenal dengan tiga
macam sistem lantai yang dapat digunakan, antara lain sistem alas litter, sistem alas berlubang dan sistem campuran. Sistem alas litter berupa lantai semen atau
tanah yang dipadatkan kemudian di atasnya ditaburkan kulit padi atau sekam padi. Sistem alas berlubang terbuat dari bahan kawat atau bambu. Sistem lantai ini
jarang digunakan untuk peternakan ayam broiler, namun mengingat semakin terbatasnya tanah sistem ini diperkirakan akan semakin digemari peternak.
2.5.3 DOC