19
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
Penelitian ini disusun melalui kerangka pemikiran, yang berasal dari penelusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Berikut adalah
kerangka pemikiran teoritis yang akan dijelaskan secara terperinci.
3.1.1 Konsep Risiko
Risiko menunjukkan situasi, dimana terdapat lebih dari satu kemungkinan dari suatu keputusan dan peluang dari kemungkinan-kemungkinan tersebut
diketahui atau dapat diestimasi. Risiko mengharuskan manajer sebagai pengambil keputusan untuk mengetahui segala kemungkinan hasil dari suatu keputusan dan
juga peluang dari kemungkinan-kemungkinan tersebut Risiko berhubungan dengan ketidakpastian, hal ini sesuai dengan pendapat
Kountur 2008, yaitu ketidakpastian itu sendiri terjadi akibat kurangnya atau tidak tersedianya informasi menyangkut apa yang akan terjadi. Selanjutnya
dijelaskan ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dapat berdampak merugikan atau menguntungkan. Apabila ketidakpastian yang dihadapi berdampak
menguntungkan maka disebut dengan istilah kesempatan opportinitiy, sedangkan ketidakpastian yang berdampak merugikan disebut sebagai risiko. Oleh
sebab itu risiko dapat disebut sebagai suatu keadaan tidak pasti yang dihadapi seseorang atau perusahaan yang bersifat merugikan
Basyib 2007 mendefenisikan risiko itu sendiri sebagai peluang terjadinya hasil yang tidak diinginkan, sehingga risiko hanya terkait dengan situasi yang
memungkinkan munculnya hasil yang negatif serta berkaitan dengan kemampuan memperkirakan terjadinya hasil negatif tersebut. Kejadian risiko merupakan
kejadian yang memunculkan kerugian atau peluang terjadinya hasil yang tidak diinginkan. Sementara itu kerugian oleh risiko memiliki arti kerugian yang
diakibatkan kejadian risiko, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kerugian itu sendiri dapat berupa kerugian finansial maupun kerugian non-
finansial. .
20
3.1.2 Analisis Risiko
Analisi risiko berhubungan dengan teori pengambilan keputusan decision theory
. Individu diasumsikan untuk bertindak rasional dalam mengambil keputusan bisnis. Alat analisis yang umumnya digunakan dalam menganalisis
mengenai pengambilan keputusan yang berhubungan dengan risiko yaitu expected utility model
Hanafi 2006. Analisis mengenai pengambilan keputusan yang berhubungan dengan risiko dapat menggunakan expected utility model. Model ini
digunakan karena adanya kelemahan yang terdapat pada expected return model, yaitu bahwa yang ingin dicapai oleh seseorang bukan nilai return melainkan
kepuasan utility. Hubungan fungsi kepuasan dengan pendapatan dapat dilihat pada Gambar
1, dimana jika pendapatan meningkat maka tingkat kepuasan yang akan diperoleh juga akan meningkat.hal ini disebut dengan hubungan searah.
Utility U 1 Margin utility MU
2 3
1
2 Income I
Expected Income EI
3 Gambar 1
. Hubungan Fungsi Kepuasan dengan Pendapatan Sumber : Hanafi, 2006
Jika dilihat dari sikap pembuat keputusan dalam menghadapi risiko dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori Hanafi 2006 yaitu sebagai berikut:
1. Pembuat keputusan yang takut terhadap risiko risk averter. Sikap ini
menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan ragam variance dari keuntungan maka pembuat keputusan akan mengimbangi dengan
menaikkan keuntungan yang akan diharapkan yang merupakan ukuran tingkat kepuasan.
2. Pembuat kuputusan yang netral terhadap risiko risk neutral. Sikap ini
menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikkan ragam variance dari keuntungan maka pembuat keputusan akan mengimbangi dengan
menurunkan atau menaikkan keuntungan yang diharapkan.
21 3.
Pembuat keputusan yang berani terhadap risiko risk taker. Sikap ini menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikkan ragam variance dari
keuntungan maka pembuat keputusan akan mengimbangi dengan menurunkan keuntungan yang diharapkan.
Fluktuasi harga dan hasil produksi akan menyebabkan fluktuasi pendapatan. Ukuran yang dapat digunakan untuk melihat besarnya risiko yang
dihadapi suatu usaha adalah dengan mengetahui terlebih dahulu besar ragamnya variance atau simpangan baku standard deviation dari pendapatan bersih per
periode atau return. Dimana jika risiko tinggi maka return juga akan meningkat ataupun sebaliknya. Hubungan risiko dan return dapat dilihat pada Gambar 2.
Return Expected Return
Risiko
Gambar 2 . Hubungan Risiko dengan Return
Sumber : Hanafi, 2006 Babarapa ukuran risiko yang dapat digunakan adalah nilai variance,
standard deviation , dan coefficient variation. Nilai variance diperoleh dari hasil
pendugaan fungsi produksi. Standard deviation diperoleh dari akar kuadrat nilai variance
sedangkan coefficient variation diperoleh dari rasio antara standard deviation
dengan expected return Hanafi 2006.
3.1.3 Kategori Risiko