61 tetapi dampak risiko yang berasal dari sumber risiko yang lain harus tetap
diperhatikan oleh pihak manajemen peternakan ayam broiler milik Bapak Restu walaupun dampaknya terhitung lebih kecil. Hasil dari perhitungan dampak risiko
produksi selanjutnya akan dikombinasikan dengan hasil perhitungan analisis probabilitas risiko dari masing-masing sumber risiko produksi. Hal tersebut
bertujuan untuk melihat gambaran bagaimana status masing-masing sumber risiko serta posisinya pada peta risiko.
6.4 Pemetaan Risiko Produksi
Probabilitas dan dampak dari masing-masing sumber risiko produksi pada peternakan ayam broiler milik Bapak Restu telah dianalisis dan dihitung nilainya.
Urutan proses selanjutnya yang akan dilakukan sebelum merumuskan strategi penanganan risiko adalah melakukan pengukuran risiko sehingga akan
menghasilkan status risiko dan peta risiko. Status risiko adalah ukuran yang menunjukkan tingkatan risiko dari beberapa sumber risiko produksi yang telah
terlebih dahulu diidentifikasi. Nilai dari status risiko diperoleh dari hasil perkalian antara probabilitas risiko dan dampak risiko dari masing-masing sumber risiko.
Status risiko dari masing-masing sumber risiko produksi yang ada pada peternakan ayam broiler milik Bapak Restu disajikan pada Tabel 17.
Tabel 17 . Status Risiko dari Sumber Risiko Produksi pada Peternakan Ayam
Broiler Milik Bapak Restu
No Sumber risiko produksi
Probabilitas Dampak Rp
Status risiko 1
Kepadatan ruang 33,7
26.614.510 8.969.090
2 Perubahan cuaca
12,5 11.604.773
1.450.597 3
Penyakit 36,7
54.979.831 20.177.598
4 Hama
38,4 3.186.412
1.223.582
Berdasarkan Tabel 17 terlihat bagaimana tingkatan status risiko mulai dari yang paling kecil sampai yang terbesar. Penyakit merupakan sumber risiko
produksi dengan status risiko terbesar dengan nilai 20.177.598 diikuti dengan kepadatan ruang sebesar 8.969.090 kemudian perubahan cuaca sebesar 1.450.597
dan terakhir keberadaan hama predator dengan nilai 1.223.582. Sebelum peternakan ayam broiler milik Bapak Restu dapat melakukan penanganan atas
adanya risiko tersebut, proses selanjutnya yang harus dilakukan adalah pembuatan peta risiko yang akan menunjukkan posisi risiko pada peta risiko, yang akan
berguna untuk menentukan strategi penanganan risiko yang efektif.
62 Peta risiko merupakan gambaran tentang posisi risiko pada suatu peta.
Peta risiko memilik dua sumbu vertikal dan horizontal. Sumbu vertikal menggambarkan probabilitas dan sumbu horizontal merupakan dampak. Kedua
sumbu tersebut dibagi menjadi dua bagian yaitu besar dan kecil. Batas antara dampak dan probabilitas bernilai besar dan kecil ditentukan oleh pihak
manajemen peternakan ayam broiler milik Bapak Restu. Berdasarkan hasil pembagian rata-rata dari keempat probabilitas sumber-sumber risiko didapat nilai
29,4 persen, kemudian setelah dikonfirmasikan dengan pihak peternakan angka 29,4 dibulatkan menjadi 30 persen. Sedangkan nilai yang membatasi dampak
besar dan kecil adalah sebesar Rp 30.000.000,00. Nilai Rp 30.000.000,00 diambil berdasarkan setengah dari tingkat mortalitas standar yang dipakai peternakan
ayam broiler milik Bapak Restu yaitu 3 persen dikalikan dengan berat rata-rata panen sebesar 1,9 kilogram, dan hasilnya dikalikan dengan harga pada saat
kondisi normal yaitu sebesar Rp 12.000,00 per kilogram. Hasil dari perkalian tersebut berjumlah Rp 29.412.000,00, akan tetapi untuk menentukan batas besar
dan kecil dari dampak risiko produksi ini dipilih pembulatan menjadi Rp 30.000.000,00. Jadi, sumber risiko dengan dampak lebih besar dari Rp
30.000.000,00 akan masuk kedalam kategori dampak besar dan begitu pula sebaliknya.
Peta risiko memiliki empat kuadran yang memisahkan probabilitas besar dan kecil serta dampak besar dan kecil. Berdasarkan hasil perhitungan
probabilitas dan dampak pada proses sebelumnya, maka selanjutnya akan dilakukan pemetaan sumber-sumber risiko pada peta risiko yang dapat dilihat
pada Gambar 17.
63
Probabilitas
Besar
30
Kecil Kecil Rp 30.000.000
Besar
Dampak Rp Gambar 17
. Hasil Pemetaan Sumber-Sumber Risiko Produksi Berdasarkan Gambar 17, dapat dilihat bagaimana posisi dari masing-
masing sumber risiko pada peta risiko. Hama predator dan kepadatan ruang berada pada kuadran 1 yang merupakan tempat untuk sumber risiko produksi
yang memiliki probabilitas besar dengan dampak yang kecil. Perubahan cuaca berada pada kuadran 3 yang mengindikasikan sumber risiko tersebut memiliki
probabilitas yang kecil dan juga dampak yang kecil. Kuadran 2 yang merupakan tempat untuk sumber risiko yang memiliki probabilitas dan dampak yang besar
diisi oleh sumber risiko penyakit. Hasil pemetaan risiko yang dilakukan menentukan strategi yang tepat untuk pengendalian risiko produksi yang dihadapi
peternakan ayam broiler milik Bapak Restu.
6.5 Strategi Penanganan Risiko Produksi