23 Gambar 3
. Proses Pengelolaan Risiko Perusahaan Sumber: Kountur 2008
Ada empat cara menangani risiko menurut Kountur 2008, yaitu dengan cara menerima atau menghadapi risiko, menghindari risiko, mengendalikan risiko
dan mengalihkan risiko. Mengendalikan risiko yaitu mengelola risiko dengan meminimalkan risiko melalui pencegahan, sedangkan mengalihkan risiko dapat
dilakukan dengan mengalihkan kepada pihak lain seperti asuransi, hedging, leasing, outsourcing
dan kontrak. Alternatif penanganan risiko pada produk pertanian dilakukan dengan
berbagai cara yaitu dengan diversifikasi usaha, integrasi vertikal, kontrak produksi, kontrak pemasaran, perlindungan nilai dan asuransi.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Ayam broiler merupakan salah satu komoditas peternakan yang potensial untuk dikembangkan. Hal utama yang menjadi alasan peternak untuk
mengembangkan usaha ini adalah karena faktor ekonomis, sebab ayam ini memiliki siklus produksi yang relatif pendek dan relatif menguntungkan.
Kebutuhan masyarakat akan daging juga menjadi pemicu pertumbuhan usaha peternakan ayam broiler.
Peternakan ayam broiler milik Bapak Restu berlokasi di Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat memiliki
jumlah populasi ayam broiler sebanyak 43.000 ekor dengan jumlah kandang sebanyak 10 buah diatas lahan seluas ± 2,5 ha. Setiap kandang ditugaskan 1
orang anak kandang untuk melakukan kegiatan operasional sehari-hari. Kegiatan operasional mulai dari pemberian pakan, minuman, obat-obatan, pengaturan suhu
kandang dan pengaturan sirkulasi udara kandang. Perusahaan ini dalam menjalankan usahaternak ayam broiler ini
menghadapi kendala dalam kegiatan budidayanya yaitu risiko produksi, hal ini disebabkan oleh kondisi cuaca, serangan hama penyakit dan parasit. Indikasi
Evaluasi
Penanganan Risiko Pengukuran Risiko
Identifikasi Risiko
24 risiko produksi pada peternakan ayam broiler milik Bapak Restu dilihat dari
adanya fluktuasi tingkat mortalitas ayam. Untuk mengetahui tingkat risiko dapat dianalisis dengan menggunakan
metode analisis risiko dengan mengkaji faktor penyebab atau sumber risiko produksi. Untuk meminimalkan risiko yang ada, dapat dilakukan analisis risiko
produksi dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu berupa observasi, wawancara dan diskusi dengan pihak perusahaan. Selanjutnya dianalisis strategi
yang dilakukan untuk mengatasi risiko produksi yang baik dan efektif bagi peternakan ayam broiler milik Bapak Restu agar permasalahan yang terkait
dengan risiko produksi dapat diminimalkan. Alur kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4 . Kerangka Pemikiran Operasional
Analisis risiko 1.
z-score 2.
VaR
Alternatif strategi pengelolaan risiko produksi pada peternakan ayam broiler milik Bapak Restu
Risiko produksi ayam broiler 1.
Kepadatan ruang 2.
Kondisi cuaca 3.
Hama penyakit dan hama parasit Fluktuasi tingkat mortalitas pada Peternakan
ayam broiler milik Bapak Restu mengindikasikan adanya risiko produksi
Analisis deskriptif Identifikasi sumber-sumber risiko
produksi pada peternakan ayam broiler milik Bapak Restu
25
IV. METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di usaha peternakan ayam broiler milik Bapak Restu yang beralamat di Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang Kabupaten
Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan cara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Babakan Madang
merupakan salah satu sentra produksi peternakan ayam ras pedaging di desa Cijayanti yang merupakan bagian dari Kabupaten Bogor. Berdasarkan informasi
dari anak kandang dan warga sekitar kapasitas produksi peternakan ayam broiler milik Bapak Restu sebanyak 43,000 ekor merupakan kapasitas terbesar yang ada
di Desa Cijayanti tersebut. Sejak berdiri sampai sekarang belum ada penelitian mengenai analisis risiko pada peternakan ayam broiler milik Bapak Restu,
sehingga penelitian analisis risiko ini menjadi sangat menarik. Pengambilan data dalam penelitian ini dilaksanakan selama empat bulan yaitu bulan Maret sampai
dengan bulan Juni.
4.2 Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, kedua data ini bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data primer diperoleh
melalui wawancara dan pengisian kuesioner. Proses wawancara dan pengisian kuesioner dilakukan dengan pemilik usaha peternakan, kepala kandang, anak
kandang, dan pihak yang terkait dengan usaha peternakan ayam broiler milik Bapak Restu
. Data primer ini diantaranya berupa teknik pengelolaan risiko atau
manajemen risiko yang dilakukan oleh usaha peternakan. sedangkan data sekunder diperoleh melalui jurnal peternakan ayam, Direktorat Jenderal
Peternakan, Dinas Peternakan Jawa Barat, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor, perpustakaan LSI IPB, buku-buku ekonomi dan pertanian. Data
sekunder ini diantaranya adalah data jumlah produksi ayam ras pedaging, jumlah populasi ayam ras pedaging, jumlah konsumsi daging ayam, harga DOC, pakan,
dan obat-obatan, harga jual output, dan laporan keuangan usaha peternakan ayam broiler milik Bapak Restu berupa laporan biaya per periode produksi, laporan
pendapatan per periode produksi.