Deskripsi Proses Pelaksanaan Kemitraan Lobak

tenaga kerja, sedangkan perusahaan menyediakan saprotan, bimbingan teknis, dan penjaminan pasar. Jumlah komoditas yang berhasil dibudidayakan oleh perusahaan saat ini semakin bertambah, kira-kira sudah 66 jenis komoditas yang dikembangkan Lampiran 1. Permintaan sayuran terbesar di Agro Farm yaitu sawi putih dan lobak, sehingga petani lobak korea dan panjang lebih dikhususkan untuk menanam sawi putih dan lobak. Pertimbangan perusahaan mengembangkan kemitraan dengan petani antara lain yaitu ketersediaan sumber daya lahan dan modal yang terbatas, serta permintaan pasar yang tinggi terhadap jenis sayuran tertentu. Agro Farm secara terbuka mentransformasikan pengalamannya kepada petani kecil untuk kemajuan bidang pertanian. Pengusahaan sayuran melalui pola kemitraan ini dapat menciptakan beberapa keuntungan, yaitu mampu menyerap tenaga kerja baik di tingkat usahatani maupun tingkat pengolahan. Perjanjian kemitraan berlaku untuk waktu yang tidak terbatas. Keterikatan petani dengan Agro Farm berakhir saat salah satu pihak mengakhiri kerjasama. Kerjasama dapat berakhir misalnya saat pihak perusahaan mengakhiri karena terjadi masalah atau pihak petani mengundurkan diri dari program kemitraan tersebut. Kemitraan akan mengatur alokasi penanaman kepada petani lobak daikon yang dalam status aktif menanam produk kemitraan. Alokasi penanaman akan diprioritaskan untuk petani yang selalu berhasil dalam budidayanya. Petani yang gagal dalam budidaya akan menjadi daftar tunggu agar belajar terlebih dahulu dari kegagalannya. Petani yang telah disetujui melakukan penanaman akan diberikan bibit sesuai jumlah pengajuannya. Komoditas lobak merupakan komoditas yang diminati petani lobak korea dan daikon untuk melakukan budidaya. Permintaan lobak yang tinggi setiap minggunya membuat petani dapat menanam dengan luasan lebih dibandingkan komoditas lain. Budidaya lobak menurut penilaian petani lobak korea dan daikon juga dapat mendatangkan pendapatan yang lebih tinggi dibanding komoditas lain, karena proses budidaya yang terhitung mudah dengan waktu yang singkat. Pelaksanaan kemitraan lobak akan dijelaskan dengan menjabarkan kontrak perjanjian, pelayanan bantuan budidaya oleh Agro Farm, mekanisme suplai bibit, serta sistem panen dan pembayaran hasil panen.

5.3. Mekanisme suplai bibit kepada petani lobak

Benih lobak merupakan salah satu benih yang relatif mudah dalam pengadaannya. Keperluan benih untuk penanaman lobak petani disuplai oleh perusahaan dalam bentuk bibit. Petani lobak korea dan daikon mendapatkan bibit dalam bentuk pinjaman. Harga bibit lobak yaitu Rp 55.000 per 100 gram per 500 m 2 . Pinjaman bibit tersebut akan dihitung dalam rupiah yang dibayar oleh petani dengan cara potong panen. Uang hasil penjualan lobak akan dipotong sebesar biaya pinjaman bibit. Pemotongan hasil panen dilakukan oleh pihak perusahaan sehingga petani langsung menerima pendapatan bersih setelah dipotong pinjaman bibit. Perusahaan memberikan kebijakan pelunasan pinjaman bibit dilakukan dengan pembayaran secara bertahap apabila terjadi kegagalan panen pada petani. Petani lobak korea dan daikon sebelumnya harus melaporkan terlebih dahulu kebutuhan bibit yang akan ditanam.

5.4. Sistem panen dan pembayaran hasil panen

Jadwal tanam lobak telah direncanakan terlebih dahulu oleh perusahaan, sehingga kegiatan panen akan sesuai jadwal. Petani dapat menghubungi pihak perusahaan untuk memberitahukan bahwa pada hari tertentu mereka akan melakukan panen. Penjadwalan tanam lobak untuk petani lobak korea dan daikon akan memudahkan Agro Farm dalam memenuhi permintaan pelanggan. Pihak perusahaan akan menyediakan armada angkutan untuk mengangkut hasil panen kepada pelanggan yang terdiri dari restoran Korea. Petani lobak korea dan daikon tidak melakukan penyortiran terlebih dahulu di lokasi penanaman, sehingga penyortiran dilakukan oleh pihak perusahaan. Lobak hasil panen petani lobak daikon segera diangkut ke Agro Farm untuk dilakukan proses pasca panen. Pada proses sortir lobak yang termasuk kriteria berdasarkan standar kualitas yang telah ditetapkan akan diterima oleh Agro Farm. Grade atau standar kualitas lobak ditetapkan oleh Agro Farm. Penetapan harga pun dilakukan oleh perusahaan, berdasarkan analisis usahatani lobak yang dibuat oleh perusahaan rencana perubahan harga langsung diinformasikan kepada petani satu minggu sebelum perubahan harga ditetapkan. Harga yang ditetapkan saat penelitian yaitu Rp 1.500 per kg untuk lobak korea dan Rp 1.300 per kg untuk lobak daikon. Pembayaran hasil panen petani akan dilakukan seminggu setelah panen. Pihak perusahaan akan membayar hasil panen sesuai dengan jumlah lobak yang masuk ke Agro Farm setelah penyortiran. Jumlah produk petani yang masuk akan dikalikan dengan harga jual, kemudian dipotong jumlah bibit yang harus dibayar pada pihak perusahaan. Berdasarkan penilaian terhadap sistem pembayaran hasil panen, diperoleh bahwa petani lobak responden menerima sistem pembayaran yang diterapkan oleh perusahaan, dengan kata lain mereka tidak keberatan dengan sistem pembayaran tersebut.

5.5. Alasan-alasan Petani Bermitra

Tujuan petani menjadi mitra adalah untuk meningkatkan pendapatan. Harapan petani mengikuti kemitraan agar pendapatan usahatani dapat meningkat, sehingga sangat cocok bagi petani untuk menanam lobak. Alasan-alasan petani bermitra menanam lobak disamping memperoleh peningkatan pendapatan yaitu adanya jaminan pemasaran produk, mudah pengusahaannya, cocok diusahakan di daerah tinggal petani dan harga yang sesuai. Berdasarkan wawancara, seratus persen petani lobak korea dan panjang responden menjawab alasan menjalin kemitraan dan menanam lobak yaitu keuntungan lebih tinggi dan cocok diusahakan di daerah tinggal. Terjaminnya pasar membuat petani memiliki harapan akan jaminan pasar terhadap produknya, sehingga petani hanya perlu konsentrasi pada budidaya.

5.6. Manfaat Pelaksanaan Kemitraan

Pelaksanaan kemitraan lobak Agro Farm semakin berkembang terlihat pada jumlah mitra yang meningkat. Sistem kemitraan yang dilakukan bertujuan untuk memudahkan dalam pemenuhan permintaan lobak. Agro Farm tidak harus mengelola usahatani sendiri untuk memproduksi lobak, sehingga dapat menghemat dalam penggunaan sumberdaya lahan, modal, dan sumberdaya manusia. Pihak petani mendapatkan manfaat-manfaat dari jalinan kemitraan. Manfaat tersebut ada pula yang sejalan dengan alasan petani untuk bergabung dengan kemitraan. Manfaat yang sudah pasti diperoleh oleh petani selaku mitra antara lain dapat membantu dalam pengadaan bibit. Petani memperoleh kemudahan untuk bibit karena tidak harus melakukan pembibitan sendiri, sehingga mengurangi resiko kegagalan karena bibit sudah siap tanam. Manfaat jaminan pemasaran memberikan jaminan bahwa produk yang dihasilkan akan langsung dapat terjual. Petani lobak korea dan daikon menjawab memperoleh manfaat dalam kemudahan pemasaran. Sejalan dengan alasan dan harapan awal untuk bergabung yaitu petani tidak harus mencari pasar untuk menjual produknya. Jaminan pemasaran pun dapat menjadi motivasi petani untuk memproduksi sesuai dengan kriteria Agro Farm agar produknya diterima. Harga yang ditetapkan memberikan manfaat dalam fluktuasi harga pasar yang tidak dapat diprediksi. Petani tidak khawatir dengan anjloknya harga dipasaran karena penetapan harga lobak yang tetap sesuai kesepakatan.