Agro Farm melakukan dua jenis kegiatan budidaya, yaitu: a. Budidaya sayuran konvensional non organik
b. Budidaya sayuran Organik Kegiatan budidaya sayuran konvensional ini telah berlangsung kurang lebih 10 tahun
yang lalu, yaitu mulai awal didirikannya kelompok tani Agro Farm. Hingga saat ini jenis tanaman yang dibudidayakan lebih dari 30 jenis tanaman Tabel 8.
Tabel 8 . Beberapa Jenis Sayuran Produksi Agro Farm Tahun 2010
No Jenis Sayuran
Jenis Herbal Lokal
Jepang Korea
1 Bayam
Daikon Shigemsi
Mint 2
Kangkung Nasubi
Kowari Kiwari
3 Caysim
Satsuma imo Altari
Sage 4
Pakchoy Sato imo
Yolmu Taragon
5 Selada kriting
Gobo Gogo masum
Mitsuba 6
Selada Merah Edamame
Knip Rosmerry
7 Daun Bw.Silfa
Kyuuri Knip son
Tarogon 8
Terung Zukini
Zukini Time
9 Brokoli
Sumber: Agro Farm 2010
5.2. Deskripsi Proses Pelaksanaan Kemitraan Lobak
Pola kemitraan Agro Farm mulai diterapkan tahun 2000 dengan jumlah mitra tani yang semakin berkembang. Saat ini perusahaan memiliki sekitar 50 orang petani mitra yang
menanam komoditas sayuran beragam jenis. Pola kemitraan yang diterapkan Agro Farm dengan petani lobak korea dan panjang
dikategorikan ke dalam pola KOA Kerjasama Operasional Agribisnis. Agro Farm sebagai pihak perusahaan mitra menyediakan pinjaman sarana produksi berupa bibit, bimbingan
teknis budidaya, dan jaminan pasar. Petani lobak korea dan panjang menyediakan lahan, tenaga kerja dan sarana. Berdasarkan jangka waktu dikategorikan dalam kemitraan jangka
panjang. Kemitraan dilakukan dalam waktu panjang dan terus-menerus dengan perjanjian tertulis.
Program kemitraan termasuk tipe sinergis dan saling menguntungkan pelaksanaan kemitraan telah dijalankan menunjukkan kerja sama usaha yang saling menguntungkan dan
saling memperkuat serta menjadikan kerja sama bisnis menjadi berkesinambungan. Sinergi yang menguntungkan diantaranya dalam bentuk petani menyediakan lahan, sarana, dan
tenaga kerja, sedangkan perusahaan menyediakan saprotan, bimbingan teknis, dan penjaminan pasar.
Jumlah komoditas yang berhasil dibudidayakan oleh perusahaan saat ini semakin bertambah, kira-kira sudah 66 jenis komoditas yang dikembangkan Lampiran 1. Permintaan
sayuran terbesar di Agro Farm yaitu sawi putih dan lobak, sehingga petani lobak korea dan panjang lebih dikhususkan untuk menanam sawi putih dan lobak. Pertimbangan perusahaan
mengembangkan kemitraan dengan petani antara lain yaitu ketersediaan sumber daya lahan dan modal yang terbatas, serta permintaan pasar yang tinggi terhadap jenis sayuran tertentu.
Agro Farm secara terbuka mentransformasikan pengalamannya kepada petani kecil untuk kemajuan bidang pertanian. Pengusahaan sayuran melalui pola kemitraan ini dapat
menciptakan beberapa keuntungan, yaitu mampu menyerap tenaga kerja baik di tingkat usahatani maupun tingkat pengolahan.
Perjanjian kemitraan berlaku untuk waktu yang tidak terbatas. Keterikatan petani dengan Agro Farm berakhir saat salah satu pihak mengakhiri kerjasama. Kerjasama dapat
berakhir misalnya saat pihak perusahaan mengakhiri karena terjadi masalah atau pihak petani mengundurkan diri dari program kemitraan tersebut. Kemitraan akan mengatur alokasi
penanaman kepada petani lobak daikon yang dalam status aktif menanam produk kemitraan. Alokasi penanaman akan diprioritaskan untuk petani yang selalu berhasil dalam budidayanya.
Petani yang gagal dalam budidaya akan menjadi daftar tunggu agar belajar terlebih dahulu dari kegagalannya. Petani yang telah disetujui melakukan penanaman akan diberikan bibit
sesuai jumlah pengajuannya. Komoditas lobak merupakan komoditas yang diminati petani lobak korea dan daikon
untuk melakukan budidaya. Permintaan lobak yang tinggi setiap minggunya membuat petani dapat menanam dengan luasan lebih dibandingkan komoditas lain. Budidaya lobak menurut
penilaian petani lobak korea dan daikon juga dapat mendatangkan pendapatan yang lebih tinggi dibanding komoditas lain, karena proses budidaya yang terhitung mudah dengan waktu
yang singkat. Pelaksanaan kemitraan lobak akan dijelaskan dengan menjabarkan kontrak perjanjian, pelayanan bantuan budidaya oleh Agro Farm, mekanisme suplai bibit, serta sistem
panen dan pembayaran hasil panen.