Sistem panen dan pembayaran hasil panen

pembayaran yang diterapkan oleh perusahaan, dengan kata lain mereka tidak keberatan dengan sistem pembayaran tersebut.

5.5. Alasan-alasan Petani Bermitra

Tujuan petani menjadi mitra adalah untuk meningkatkan pendapatan. Harapan petani mengikuti kemitraan agar pendapatan usahatani dapat meningkat, sehingga sangat cocok bagi petani untuk menanam lobak. Alasan-alasan petani bermitra menanam lobak disamping memperoleh peningkatan pendapatan yaitu adanya jaminan pemasaran produk, mudah pengusahaannya, cocok diusahakan di daerah tinggal petani dan harga yang sesuai. Berdasarkan wawancara, seratus persen petani lobak korea dan panjang responden menjawab alasan menjalin kemitraan dan menanam lobak yaitu keuntungan lebih tinggi dan cocok diusahakan di daerah tinggal. Terjaminnya pasar membuat petani memiliki harapan akan jaminan pasar terhadap produknya, sehingga petani hanya perlu konsentrasi pada budidaya.

5.6. Manfaat Pelaksanaan Kemitraan

Pelaksanaan kemitraan lobak Agro Farm semakin berkembang terlihat pada jumlah mitra yang meningkat. Sistem kemitraan yang dilakukan bertujuan untuk memudahkan dalam pemenuhan permintaan lobak. Agro Farm tidak harus mengelola usahatani sendiri untuk memproduksi lobak, sehingga dapat menghemat dalam penggunaan sumberdaya lahan, modal, dan sumberdaya manusia. Pihak petani mendapatkan manfaat-manfaat dari jalinan kemitraan. Manfaat tersebut ada pula yang sejalan dengan alasan petani untuk bergabung dengan kemitraan. Manfaat yang sudah pasti diperoleh oleh petani selaku mitra antara lain dapat membantu dalam pengadaan bibit. Petani memperoleh kemudahan untuk bibit karena tidak harus melakukan pembibitan sendiri, sehingga mengurangi resiko kegagalan karena bibit sudah siap tanam. Manfaat jaminan pemasaran memberikan jaminan bahwa produk yang dihasilkan akan langsung dapat terjual. Petani lobak korea dan daikon menjawab memperoleh manfaat dalam kemudahan pemasaran. Sejalan dengan alasan dan harapan awal untuk bergabung yaitu petani tidak harus mencari pasar untuk menjual produknya. Jaminan pemasaran pun dapat menjadi motivasi petani untuk memproduksi sesuai dengan kriteria Agro Farm agar produknya diterima. Harga yang ditetapkan memberikan manfaat dalam fluktuasi harga pasar yang tidak dapat diprediksi. Petani tidak khawatir dengan anjloknya harga dipasaran karena penetapan harga lobak yang tetap sesuai kesepakatan. Keuntungan atau pendapatan lebih tinggi dirasa menjadi suatu manfaat bagi petani. Petani lobak korea dan daikon merasa memperoleh keuntungan yang tinggi dalam usahatani lobak. Hal ini disebabkan permintaan terhadap komoditas lobak baik bulat maupun daikon dari pelanggan tetap tinggi, sehingga pasokan terhadap pelanggan harus tetap terjaga karena harus dapat menjaga permintaan pelanggan yang terdiri dari restoran Korea dan Jepang. Manfaat bantuan modal juga diperoleh petani lobak korea dan daikon. Petani lobak korea dan daikon umumnya mengatakan bantuan modal sebagai manfaat. Perusahaan memberikan bantuan berupa penyediaan bibit. Manfaat lainnya yang diperoleh petani yaitu adanya bimbingan teknis budidaya dari Agro Farm. Mitra tani responden menyatakan mereka mendapatkan bimbingan teknis budidaya. Bimbingan budidaya sangat penting bagi perawatan tanaman lobak. Manfaat sosial program kemitraan yaitu terjalinnya ikatan antara pihak Agro Farm dengan petani serta ikatan antara petani lobak dengan petani lobak korea dan daikon lainnya. Ikatan kekerabatan tersebut membuat petani dapat bertukar pengalaman dalam masalah pertanian, sehingga dapat saling belajar dengan petani lainnya.

5.7. Karakteristik Petani Mitra

Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan usahatani yaitu faktor internal berupa karakteristik dari petani. Kinerja petani sebagai pengelola akan mempengaruhi hasil usahatani. Petani lobak yang dijadikan responden berjumlah 30 orang yang terdiri dari 15 orang petani lobak korea dan l5 orang petani lobak daikon. Karakteristik petani yang dilihat meliputi umur, luas lahan, tingkat pendidikan, dan tingkat pengalaman Lampiran 5. Umur Petani Mitra Kisaran usia produktif untuk menjalankan usaha pertanian berada pada kisaran 15 – 50 tahun. Diketahui usia rata-rata petani lobak korea 35 tahun keatas, sedangkan untuk petani lobak daikon usia rata-ratanya berumur 41 tahun ketaas. Kedua kelompok petani responden ini dapat dikategorikan usia produkstif dalam berusahatani Tabel 9.