Keuntungan atau pendapatan lebih tinggi dirasa menjadi suatu manfaat bagi petani. Petani lobak korea dan daikon merasa memperoleh keuntungan yang tinggi dalam usahatani
lobak. Hal ini disebabkan permintaan terhadap komoditas lobak baik bulat maupun daikon dari pelanggan tetap tinggi, sehingga pasokan terhadap pelanggan harus tetap terjaga karena
harus dapat menjaga permintaan pelanggan yang terdiri dari restoran Korea dan Jepang. Manfaat bantuan modal juga diperoleh petani lobak korea dan daikon. Petani lobak
korea dan daikon umumnya mengatakan bantuan modal sebagai manfaat. Perusahaan memberikan bantuan berupa penyediaan bibit. Manfaat lainnya yang diperoleh petani yaitu
adanya bimbingan teknis budidaya dari Agro Farm. Mitra tani responden menyatakan mereka mendapatkan bimbingan teknis budidaya. Bimbingan budidaya sangat penting bagi
perawatan tanaman lobak. Manfaat sosial program kemitraan yaitu terjalinnya ikatan antara pihak Agro Farm dengan petani serta ikatan antara petani lobak dengan petani lobak korea
dan daikon lainnya. Ikatan kekerabatan tersebut membuat petani dapat bertukar pengalaman dalam masalah pertanian, sehingga dapat saling belajar dengan petani lainnya.
5.7. Karakteristik Petani Mitra
Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan usahatani yaitu faktor internal berupa karakteristik dari petani. Kinerja petani sebagai pengelola akan
mempengaruhi hasil usahatani. Petani lobak yang dijadikan responden berjumlah 30 orang yang terdiri dari 15 orang petani lobak korea dan l5 orang petani lobak daikon. Karakteristik
petani yang dilihat meliputi umur, luas lahan, tingkat pendidikan, dan tingkat pengalaman Lampiran 5.
Umur Petani Mitra
Kisaran usia produktif untuk menjalankan usaha pertanian berada pada kisaran 15 – 50 tahun. Diketahui usia rata-rata petani lobak korea 35 tahun keatas, sedangkan untuk petani
lobak daikon usia rata-ratanya berumur 41 tahun ketaas. Kedua kelompok petani responden ini dapat dikategorikan usia produkstif dalam berusahatani Tabel 9.
Tabel 9. Petani Lobak korea dan daikon Berdasarkan Kelompok Umur
Kelompok Umur Tahun
Petani Lobak korea Petani Lobak daikon
Jumlah orang Persentase
Jumlah orang Persentase
34 – 40 6
40 3
20 41 – 45
5 33.4
5 33.4
46 – 50 2
13.3 4
26.6 51
2 13.3
3 20
Jumlah 15
100 15
100 Berdasarkan Tabel 9. Petani lobak korea pada umunya berumur 35 tahun keatas, ini
dikarenakan budidaya lobak korea relatif baru dibudidayakan oleh petani sehingga yang tertarik pada budidaya ini kelompok usia yang relatif lebih muda yang memiliki inovasi dan
kreatifitas yang cukup baik, sedangkan untuk petani lobak daikon didominasi usia 41 tahun keatas dikarenakan budidaya yang tidak terlalu sulit dan budidaya yang digunakan pun
biasanya tidak perlu teknologi yang modern hanya mengandalkan pengalaman saja.
Tingkat Pendidikan Petani Mitra
Tingkat pendidikan formal petani lobak pada umumnya masih dapat dikatakan rendah, petani lobak beberapa diantaranya berumur sekitar 35 tahun dan berpendidikan
terakhir SD. Hal tersebut bertentangan dengan program pemerintah di periode tahun 90an adalah mencanangkan pentingnya pendidikan serta wajib belajar minimal sampai jenjang
SLTA, walaupun demikian ada pula petani lobak yang berpendidikan sampai jenjang SLTA Tabel 10.
Tabel 10. Petani Lobak korea dan daikon Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Jenjang Pendidikan
Petani Lobak korea Petani Lobak daikon
Jumlah orang Persentase
Jumlah orang Persentase
SD 1
6.6 3
20 SLTP
2 13.4
5 33.4
SLTA 12
80 7
46.7 D3 – S1
- -
- -
Jumlah 15
100 15
100