Metode Pengumpulan Data dan Informasi

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data dan informasi yang diperoleh dari hasil penelitian dikumpulkan dan selanjutnya diolah untuk dilakukan analisis lebih lanjut. Pengolah data dilakukan secara kualitatif. Pengolahan secara kualitatif dilakukan dengan mendeskripsikan pelaksanaan kemitraan dan pengolahan secara kuantitatif dilakukan dengan menggunakan program computer Excel. Analisa kuantitatif dilakukan dengan menggunakan perhitungan pendapatan usahatani dan RC Rasio untuk melihat adakah perbedaan nyata antara rata-rata pendapatan petani mitra.

4.5. Analisis Deksriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk melihat karakterisitk mitra tani dan mengevaluasi pelaksanaan kemitraan. Data primer yang telah diperoleh melalui wawancara dan kuisioner ditabulasikan dalam kerangka tabel yang dipersiapkan, kemudian data tersebut dianalisis untuk melihat karakteristik mitra tani meliputi umur, tingkat pendidikan dan pengaaman. Pelaksanaan kemitraan meliputi aspek proses manajemen dan aspek manfaat dari kemitraan.

4.6 Analisis Pendapatan

Tujuan dari analisis pendapatan yaitu menggambarkan keadaan sekarang suatu kegiatan usahatani dan keadaan yang akan datang dari suatu perencanaan dan tindakan. Analisis ini juga dapat digunakan untuk membandingkan tingkat pendapatan antara petani mitra dan petani non mitra. Analisis pendapatan dilakukan dengan mengurangkan penerimaan total dengan komponen biaya. Pengeluaran atau biaya terbagi atas biaya tunai dan biaya tidak tunai biaya yang diperhitungkan. Penjumlahan dari keduanya disebut biaya total. Menurut Soekartawi 1986, secara matematis pendapatan usahatani dapat dirumuskan sebagai berikut: π= TR - TC π= P.Q – Biaya Tunai + Biaya non Tunai Dimana : π = Besarnya keuntungan pendapatan Rp TC = Total Biaya yang dikeluarkan oleh petani. TR = Total Penerimaan atau hasil penjualan lobak yang diterima petani Rp Q = Jumlah Produksi Unitkg P = Harga Produksi RpUnitKg Setelah identifikasi biaya, maka untuk melihat mana yang lebih menguntungkan dilakukan dengan membandingkan rasio penerimaan dengan biaya atau RC rasio. RC = Penerimaan total Biaya total Jika nilai RC 1, maka penerimaan yang diperoleh lebih besar dari tiap unit biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh penerimaan tersebut. Dan jika RC 1, berarti penerimaan yang diperoleh lebih kecil dari tiap unit biaya yang dikeluarkan. Analisis ini dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keuntungan relative kegiatan usahatani. Jika penerimaan lebih kecil dari biaya yang telah dikeluarkan, maka dapat disimpulkan bahwa usahatani tersebut tidak menguntungkan. Pendapatan selain diukur dengan nilai mutlak dapat pula diukur nilai efisiensinya. Salah satu alat untuk mengukur efisiensi pendapatan tersebut yaitu penerimaan untuk setiap biaya yang dikeluarkan atau imbangan penerimaan dengan biaya atau revenue and cost ratio analisis RC rasio. Perbandingan ini menunjukan penerimaan kotor untuk setiap rupiah yang dikeluarkan dalam usahatani. Semakin tinggi nilai RC rasio menunjukan semakin besar penerimaan yang diperoleh dari setiap rupiah yang dikeluarkan sehingga dengan perolehan nilai RC rasio yang semakin tinggi maka tingkat pendapatan pun semakin baik.