Jika nilai RC 1, maka penerimaan yang diperoleh lebih besar dari tiap unit biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh penerimaan tersebut. Dan jika RC 1, berarti
penerimaan yang diperoleh lebih kecil dari tiap unit biaya yang dikeluarkan. Analisis ini dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keuntungan relative kegiatan usahatani. Jika
penerimaan lebih kecil dari biaya yang telah dikeluarkan, maka dapat disimpulkan bahwa usahatani tersebut tidak menguntungkan.
Pendapatan selain diukur dengan nilai mutlak dapat pula diukur nilai efisiensinya. Salah satu alat untuk mengukur efisiensi pendapatan tersebut yaitu penerimaan untuk setiap
biaya yang dikeluarkan atau imbangan penerimaan dengan biaya atau revenue and cost ratio analisis RC rasio. Perbandingan ini menunjukan penerimaan kotor untuk setiap rupiah
yang dikeluarkan dalam usahatani. Semakin tinggi nilai RC rasio menunjukan semakin besar penerimaan yang diperoleh dari setiap rupiah yang dikeluarkan sehingga dengan perolehan
nilai RC rasio yang semakin tinggi maka tingkat pendapatan pun semakin baik.
BAB V GAMBARAN UMUM BISNIS AGRO FARM
5.1 Profil Agro Farm
Agro Farm adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang agribisnis sayuran yaitu sebagai produsen dan Trading Company. Lokasi umum Agro Farm terletak di Desa Ciherang,
Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur. Sejak dirintis dari tahun 2000, berawal dari usaha pemasaran kecil-kecilan kemudian berkembang menjadi Agro Farm yang bergerak dibidang
budidaya dan pemasaran mengalami perkembangan dan kemajuan yang cukup berarti. Perkembangan dunia pertanian dan agribisnis yang begitu pesat dan dinamis
mendorong Agro Farm melakukan langkah-langkah strategis dalam memenuhi tuntutan pasar terhadap kebutuhan sayuran, baik sayuran konvensional maupun organik yang semakin
tinggi. Tidak saja mutu jumlah, dan kontinuitasnya, namun lebih daripada itu, kecepatan dan ketepatan distribusi merupakan suatu keniscayaan yang harus dipenuhi. Maksud dan tujuan
dibentuknya kelompok tani Agro Farm adalah untuk membantu dan memfasilitasi para petani dalam pembelajaran, transfer atau alih tekhnologi melalui pelatihan, dan permagangan,
terutama budidaya termasuk didalamnya sekolah lapang pemberantasan hama penyakit terpadu, pemasaran, penyiapan benih-benih unggul yang berkualitas, sehingga petani dapat
menghasilkan produk sayuran sesuai dengan kebutuhan pasar. Permintaan pasar terhadap produk sayuran korea - jepang yang terus meningkat dan
bervariasi mengharuskan petani membentuk kelompok atau jaringan yang terorganisir agar mampu memenuhi spesifikasi kebutuhan dan permintaan konsumen dan pasar. Berdasarkan
hal itu, tujuan utama dan muara dari usaha agribisnis adalah : 1. Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan petani
2. Membuka lapangan dan peluang kerja baru 3. Penyerapan tenaga kerja produktif yang putus dan tidak mampu melanjutkan sekolah.
4. Memperlus pasar dan memperbesar produksi agar dapat sebanyak-banyaknya membuka dan menyerap tenaga kerja.
Usaha ini belum berbentuk badan hukum kepemilikannya nya masih dimiliki perseorangan dimana usaha ini masih beroperasi dalam skala kecil, Agro Farm dipimpin oleh
seorang kelompok tani yang bertanggung jawab penuh pada usahanya. Struktur organisasi usaha ini dapat dilihat pada Lampiran 2.
Agro Farm melakukan dua jenis kegiatan budidaya, yaitu: a. Budidaya sayuran konvensional non organik
b. Budidaya sayuran Organik Kegiatan budidaya sayuran konvensional ini telah berlangsung kurang lebih 10 tahun
yang lalu, yaitu mulai awal didirikannya kelompok tani Agro Farm. Hingga saat ini jenis tanaman yang dibudidayakan lebih dari 30 jenis tanaman Tabel 8.
Tabel 8 . Beberapa Jenis Sayuran Produksi Agro Farm Tahun 2010
No Jenis Sayuran
Jenis Herbal Lokal
Jepang Korea
1 Bayam
Daikon Shigemsi
Mint 2
Kangkung Nasubi
Kowari Kiwari
3 Caysim
Satsuma imo Altari
Sage 4
Pakchoy Sato imo
Yolmu Taragon
5 Selada kriting
Gobo Gogo masum
Mitsuba 6
Selada Merah Edamame
Knip Rosmerry
7 Daun Bw.Silfa
Kyuuri Knip son
Tarogon 8
Terung Zukini
Zukini Time
9 Brokoli
Sumber: Agro Farm 2010
5.2. Deskripsi Proses Pelaksanaan Kemitraan Lobak
Pola kemitraan Agro Farm mulai diterapkan tahun 2000 dengan jumlah mitra tani yang semakin berkembang. Saat ini perusahaan memiliki sekitar 50 orang petani mitra yang
menanam komoditas sayuran beragam jenis. Pola kemitraan yang diterapkan Agro Farm dengan petani lobak korea dan panjang
dikategorikan ke dalam pola KOA Kerjasama Operasional Agribisnis. Agro Farm sebagai pihak perusahaan mitra menyediakan pinjaman sarana produksi berupa bibit, bimbingan
teknis budidaya, dan jaminan pasar. Petani lobak korea dan panjang menyediakan lahan, tenaga kerja dan sarana. Berdasarkan jangka waktu dikategorikan dalam kemitraan jangka
panjang. Kemitraan dilakukan dalam waktu panjang dan terus-menerus dengan perjanjian tertulis.
Program kemitraan termasuk tipe sinergis dan saling menguntungkan pelaksanaan kemitraan telah dijalankan menunjukkan kerja sama usaha yang saling menguntungkan dan
saling memperkuat serta menjadikan kerja sama bisnis menjadi berkesinambungan. Sinergi yang menguntungkan diantaranya dalam bentuk petani menyediakan lahan, sarana, dan