Biaya Tetap Usaha Ayam Kampung

VII ANALISIS USAHA AYAM KAMPUNG Analisis usaha ayam kampung dilakukan untuk mengetahui efisiensi usaha di KEPRAKS berdasarkan skala pengukuran yang berbeda. Ukuran usaha yang dilakukan dilihat dari biaya produksi rata-rata per 100 ekor ayam hidup. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, ukuran dinyatakan dengan jumlah DOC produksi dalam satu periode panen. Analisis ini dilihat berdasarkan struktur biaya yang terdiri dari biaya tetap, biaya variabel, biaya total, penerimaan dan pendapatan. Analisis usaha ayam kampung setiap peternak berdasarkan ukuran usaha dapat dilihat pada Lampiran 9, 10 dan 11.

7.1 Biaya Tetap Usaha Ayam Kampung

Biaya tetap merupakan biaya yang besarnya tidak tergantung dari jumlah output. Pada usaha ayam kampung di KEPRAKS biaya tetap meliputi biaya penyusutan kandang dan biaya penyusutan peralatan. Biaya penyusutan kandang bergantung pada tipe kandang dan daya tahan kandang. Kandang yang digunakan oleh peternak KEPRAKS pada umumnya tipe kandang postal terbuka. Tipe kandang postal terbuka adalah pada umumnya kandang dan lantainya bersentuhan langsung dengan tanah dan dindingnya terbuka. Daya tahan kandang tergantung dari bahan yang digunakan. Kondisi kandang yang digunakan oleh peternak tergantung dari modal yang dimiliki peternak. Bentuk kandang anggota KEPRAKS pada umumnya berbentuk panggung, dengan kaki penyangga terbuat dari beton, dan dari bambu. Atap terbuat dari seng, alas kandang dan dinding kandang terbuat dari bambu. Kandang terbuka adalah kandang yang semua dindingnya terbuka sehingga kondisi kandang dipengaruhi kondisi luar kandang. Dinding kadang terbuat dari bilah bambu yang dipasang berslat dengan jarak 2.5 cm atau menggunakan kawat ram. Kandang yang terbuat dari bambu dibanding kayu lebih mempunyai daya tahan yang tidak lama. Anggota KEPRAKS menggunakan tirai pelindung dengan bahan dari plastik ataupun terpal yang dapat diatur buka dan tutup untuk mengantisipasi pergerakan udara yang masuk pada kandang. Pada umumnya atap kandang yang digunakan peternak terbuat dari seng atau genteng. 51 Salah satu gambar kandang postel terbuka di KEPRAKS dapat dilihat pada Gambar 6 berikut ini. Gambar 6 . Kandang Postal Terbuka Gambar 6 merupakan tipe kandang terbuka yang dibuat di atas permukaan air. Biaya pembuatan kandang tersebut sebesar Rp 2.500.000 dengan umur tehnis selama delapan tahun. Biaya penyusutan kandang berdasarkan ukuran peternak dapat dilihat pada Lampiran 2, 3 dan 4. Total penyusutan kandang untuk 100 ekor ayam hidup di KEPRAKS dapat dilihat pada Tabel 14 yaitu sebesar Rp 34.026 1,73 persen. Berdasarkan perhitungan tersebut ukuran peternak dengan biaya penyusutan paling besar yaitu pada peternak kecil sebesar Rp 42.973 2,18 persen. Akan tetapi bila diurutkan dari ukuran kecil, sedang dan besar adalah sebesar Rp 98.800, peternak Rp 155.556 dan Rp 812.500 Lampiran 2, 3 dan 4. Peningkatan biaya penyusutan terjadi karena peningkatan ukuran kandang dan bahan yang digunakan yang semakin besar. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan total biaya tetap paling tinggi pada usaha ayam kampung 100 ekor ayam hidup yaitu pada ukuran kecil. 52 Peternak ukuran kecil mengeluarkan biaya sebesar Rp 55.063 2,80 persen. Perbedaan biaya penyusatan kandang yang terjadi baik dari ukuran kecil, sedang dan besar tergantung dari jumlah biaya peralatan dan jenis kandang yang digunkan oleh peternak. Berdasarkan perhitungan per 100 ekor ayam hidup biaya penyusutan juga dipengaruhi dari tingkat kematian atau mortalitas peternak yang berbeda-beda. Biaya tetap rata-rata usaha ayam kampung dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Biaya Tetap Rata-Rata Usaha Ayam Kampung Per 100 Ekor Ayam Hidup Keterangan Ukuran Kecil Ukuran Sedang Ukuran Besar Total ≤ 499 ekor DOC, n= 7 500-999 ekor DOC, n = 15 ≥ 1000 ekor DOC, n = 8 n = 30 Nilai Nilai Nilai Nilai Rp Rp Rp Rp Penyusutan Kandang 42.973 2,18 28.492 1,44 36.576 1,88 34.026 1,73 Penyusutan Peralatan 12.090 0,61 9.406 0,48 12.081 0,62 10.746 0,55 Total Biaya Tetap Rata-rata 55.063 2,80 37.897 1,92 48.657 2,51 44.772 2,28 Jenis peralatan yang digunakan pada usaha ayam kampung di KEPRAKS yaitu tempat makan, tempat minum, baki, ember, kabel, lampu, timbangan, keramba ayam, pemanas dan seng. Umur teknis setiap peralatan yang digunakan pada umumnya mempunyai nilai yang berbeda. Salah satu contoh tempat makan mempunyai umur tehnis selama lima tahun. Peralatan yang paling penting adalah tempat makan dan tempat minum. Tempat makan yang digunakan anggota KEPRAKS yaitu baki dan tempat makan berbentuk tabung yang terbuat dari plastik. Tempat makan yang terbuat dari baki dengan diameter 35 cm digunakan untuk ayam yang berumur 1 sampai 15 hari. Satu baki digunakan untuk DOC sebanyak 50 ekor. Ayam umur selanjutnya menggunakan tempat makan yang digantung dengan satu tempat makan untuk 25 ekor. Penggantung yang digunakan terbuat dari tambang plastik yang digantungkan di atas yang terbuat dari bambu atau kayu untuk menggantung tempat pakan. 53 Pemeliharaan DOC yang berjumlah 100 ekor membutuhkan baki berjumlah 2 buah. Tempat makan yang di gantung dengan jumlah 100 ekor membutuhkan 4 buah. Jenis tempat makan yang digunakan ada dua yaitu sedang dan besar yang berukuran tiga kilogram dan delapan kilogram. Ukuran Jumlah tempat makan harus mencukupi sesuai dengan yang dibutuhkan agar ayam kebagian makanaan dan tidak terlambat memperoleh makanan. Tempat air minum yang digunakan terbuat dari plastik dengan volume 1, 3 dan 5 liter. Jenis ukuran satu liter biasanya digunakan untuk DOC dengan kapasitas ayam 100 ekor menggunakan dua buah. Setelah berumur tiga minggu tempat minum berukuran sedang dan besar digunakan untuk kapasitas ayam tergantung dari jumlah ayam yang dipelihara. Selain itu kepemilikan jumlah peralatan yang digunakan oleh peternak adalah tergantung dari modal yang dimiliki oleh peternak. Pada dasarnya kebutuhan jumlah peralatan yang digunakan oleh KEPRAKS mempunyai perbandingan dengan jumlah ayam yang dimiliki setiap peternak. Berdasarkan data di atas total rata-rata biaya penyusutan peralatan per 100 ekor ayam hidup adalah Rp 10.746. Urutan biaya penyusutan peralatan dapat dilihat yaitu peternak ukuran kecil sebesar Rp 12.090, peternak ukuran besar Rp 12.081 dan peternak ukuran sedang Rp 9.406. Terlihat bahwa biaya rata-rata penyusutan peralatan yang paling rendah adalah pada peternak ukuran sedang. Rata - rata nilai biaya penyusutan setelah dibagi per 100 ekor ayam hidup untuk peternak ukuran sedang lebih kecil dibandingkan dengan peternak ukuran kecil dan ukuran besar. Hal ini terjadi karena biaya yang dikeluarkan untuk peternak ukuran sedang lebih efisien dibanding dengan peternak ukuran kecil. Salah satu contoh satu ember digunakan peternak untuk 200 DOC dan 500 DOC sehingga dapat dilihat perbandingannya.

7.2 Biaya Variabel Usaha Ayam Kampung