Perumusan Masalah Peran kelompok peternakan rakyat ayam kampung Sukabumi pada usaha ayam kampung

4 atau dibelakang rumah dengan biosekuriti sangat minimal yang diproduksi dalam kondisi hidup untuk konsumsi lokal. Contuh usaha dari sistem ini pada umumnya sering dilakukan di wilayah pedesaan. Sedangkan sektor tiga adalah pemeliharaan ayam kampung secara komersial dengan memperhatikan biosekuriti secara rendah sampai minimal serta pemasaran ayam hidup telah dijual di pasar. Contoh usaha ini sebelumnya sering dilakukan untuk peternakan broiler yang berskala kecil.

1.2 Perumusan Masalah

Peningkatan produksi ayam buras tidak seperti pada ayam ras pedaging seperti yang sudah dijelaskan pada latar belakang sebelumya. Moderanisasi dan pengurangan permasalahan flu burung dilakukan dengan merubah sistem pemeliharaan yang lebih baik. Hal ini dilakukan agar supaya produksi unggas semakin meningkat. Salah satu kelompok ternak yang mengembangkan peningkatan produksi ayam buras adalah KEPRAKS. KEPRAKS bertujuan untuk mengubah sistem pemeliharaan dari tradisional menjadi intensif. Upaya yang dilakukan KEPRAKS adalah dengan melakukan sosialisasi maupun pendekatan khususnya kepada masyarakat di Desa Tenjolaya dan Desa Pesawahan di Kecamatan Cicurug. Pendekatan ini dilakukan adalah sebagai nilai tambah untuk peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui peternakan ayam kampung yang diterapkan. Hal ini dilakukan karena pada dasarnya anggota KEPRAKS sebelumnya bekerja sebagai petani penggarap, pekerja bangunan, pengangguran dan pondok pesantren. Sistem pemeliharaan intensif yang dilakukan oleh KEPRAKS tentunya akan berbeda dengan sistem pemeliharaan tradisional secara perseorangan. Berdasarkan hal tersebut dapat dirumuskan suatu pertanyaan bagaimana sistem usaha yang diterapkan oleh KEPRAKS? Pada umumnya pengusahaan yang dilakukan secara berkelompok dapat menghasilkan biaya produksi per unit output menjadi lebih kecil dibandingkan dengan pengusahaan secara perseorangan. Hal ini dikarenakan pengadaan input pada pengusahaan secara berkelompok skala besar lebih banyak bila dibandingkan dengan pengusahaan secara perseorangan skala kecil, sehingga 5 biaya pengadaan input persatuan input menjadi lebih murah. Selain itu, posisi tawar menawar harga yang dilakukan dengan cara berkelompok lebih tinggi dibandingkan dengan cara perseorangan. Berdasarkan konsep biaya produksi yang lebih efisien jika dilakukan dengan berkelompok dapat dirumuskan suatu pertanyaan. Bagaimana peran KEPRAKS dalam mengatur penggunaan input dan pemasaran hasil produksi bagi peternak? Pengusahaan ayam kampung yang dilakukan oleh KEPRAKS berdasarkan ukuran usahanya terbagi dalam tiga kelompok peternak. Ketiga kelompok peternak dibedakan berdasarkan jumlah day old chick DOC yang dipelihara yaitu peternak kecil, peternak sedang dan peternak besar. Kelompok peternak manakah yang lebih efisien dalam produksi ayam kampung? Bagaimana pendapatan masing-masing kelompok peternak dalam pengusahaan ayam kampung?

1.3 Tujuan