35 sangat mendukung mobilitas penduduk dalam memasarkan hasil produksi yang
dihasilkan. Lembaga ekonomi yang menunjang aktivitas perekonomian di Kecamatan
Cicurug meliputi : Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Unit Desa, Bank, Pasar Umum dan Pasar Hewan, Toko atau Warung. Berdasarkan kondisi perekonomian
dapat di lihat bahwa kegiatan usaha di wilayah ini adalah industri yang terdiri dari besar dan sedang sebanyak 64 buah, kecil sebanyak 103 buah, perhotelan atau
losmen sebanyak empat buah dan rumah makan atau warung makan sebanyak 38 buah.
Sarana pendidikan yang tersedia diwilayah Kecamatan Cicurug terdiri dari TK, SD, SLB, SLTP dan SMA. Pada dasarnya wilayah Kecamatan Cicurug
merupakan wilayah perbukitan yang ditunjukkan dengan adanya tempat pariwiata yaitu rekreasi taman, pemandian, hutan lindung. Hal ini didukung dengan adanya
sarana tempat ibadah, penginapan, restoran, rumah sakit, puskesmas dan apotik.
5.2 Sejarah dan Kegiatan KEPRAKS
KEPRAKS dibentuk pada tanggal 3 Januari Tahun 2004 dan mendapat pengakuan dari Dinas Peternakan kabupaten Sukabumi pada tanggal 8 April
Tahun 2004. Kelompok ini dibentuk diawali dari usaha ayam kampung yang dilakukan oleh Ade M. Zulkarnaen di Kampung Sadamukti, Desa Tenjolaya.
Kegiatan budidaya yang dilakukan yaitu dengan pola pemeliharaan intensif. Berdasarkan pengalaman Ade M. Zulkarnaen usaha yang dihasilkan sangat
produktif sehingga dibentuklah KEPRAKS. Pada awalnya KEPRAKS berjumlah tiga orang dengan jumlah produksi 500-6000 ekor.
Tahun 2005 anggota bertambah dari tiga orang menjadi 12 orang yang tersebar di desa yaitu desa Tenjolaya, Pasawahan, Kutajaya dan Bangbayan. Di
tahun 2005 anggota KEPRAKS terserang wabah Virus H5N1 atau Flu Burung yaitu pada Juli 2005. Hal ini mengakibatkan 1.200 ayam mati dan 815 ekor
dimusnahkan oleh pemerintah. Wabah Flu burung ini tidak mengurangi anggota KEPRAKS tetapi menjadi bertambah menjadi 15 orang.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua, KEPRAKS mempunyai visi yaitu ”Menuju Peternakan Berdaulat”. Misi yang digunakan KEPRAKS adalah
36 meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan melalui peternakan ayam
kampung, melindungi, melestarikan dan mengembangkan plasma nutfah Indonesia, menjadikan ayam kampung sebagai ayam lokal potensi wilayah.
Pada tahun 2006 dibentuklah kepengurusan KEPRAKS dengan periode tahun 2006-tahun 2010. Struktur kepengurusan KEPRAKS terdiri dari seorang
pembina, ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara. Pembina KEPRAKS adalah dari Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi. Kepengurusan ini bertugas sesuai
dengan peran dan fungsi yang akan dijalankan. Tahun 2007 jumlah anggota kelompok mengalami peningkatan sebanyak
150 persen. Jumlah anggota menjadi 50 orang yang tersebar di empat kecamatan yaitu Cicurug, Cidahu, Parungkuda, Parakansalak dan Kalapanunggal. Jumlah
anggota KEPRAKS yang terlalu banyak menghasilkan kelompok-kelompok baru. Kelompok yang dihasilkan yaitu KEPRAKS, Seroja, Rampak Jaya, Lestari,
At’tawun, Bina Muda, Alhimah dan Kepal NN. Jumlah anggota yang dihasilkan dari seluruh kelompok ini adalah 123
orang. Kelompok yang dihasilkan merupakan hasil sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat didelapan kecamatan di Kabupaten Sukabumi.
Jumlah anggota KEPRAKS pada saat penelitaian yaitu berjumlah 30 orang.
KEPRAKS mempunyai kegiatan sebagai inisiator dan fasilitator dalam kegiatan pelatihan ayam unggas lokal. Pelatihan diikuti anggota KEPRAKS
adalah pelatihan vaksinator, manajemen unggas, manajemen peternakan ayam kampung, manajemen budidaya ayam buras, manajemen kesehatan unggas dan
pelatihan uji mutu pakan. Kegiatan pelatihan ini dilakukan diberbagai daerah seperti Kabupaten Purwakarta Jawa Barat, Kabupaten Sawahlunto Sumatera
Barat, Kabupaten Banjar Negara Jawa Tengah, Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur.
Kegiatan KEPRAKS sebelumnya memperoleh dukungan dengan menjalin kerjasama baik dari pemerintah maupun swasta. Kerjasama yang dilakukan oleh
KEPRAKS adalah Kerjasama dengan CIVAS dan Wegeningen UR Belanda, Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza komnas FBPI dan Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, CBAIC-United States Agency Develepoment International USAID , GRAIN Canada, dukungan pendanaan
37 syariah dari Danamon Syariah PT Bank Danamon Indonesia Tbk, pembiayaan
berbasis syariah dari sampurna Strategik dan Balai Penelitian Ternak Balitnak Departemen Pertanian.
5.3 Karakteristik Peternak