Peran KEPRAKS Dalam Proses Budidaya

42 VI PERAN KEPRAKS DALAM USAHA AYAM KAMPUNG

6.1 Peran KEPRAKS Dalam Proses Budidaya

Kegiatan budidaya yang dilakukan oleh KEPRAKS merupakan peralihan dari pemeliharaan tradisonal menjadi pemeliharaan intensif. Proses pemeliharaan ini merupakan perubahan teknologi sistem produksi ayam kampung pada sektor empat menjadi sektor tiga. Pemeliharaan ini sepenuhnya dilakukan di dalam kandang hingga panen sangat berbeda. Pemeliharaan intensif yang dilakukan oleh KEPRAKS seperti pada usaha ayam ras pedaging. Perubahan ini merupakan suatu kegiatan yang baru bagi anggota sehingga membutuhkan informasi yang lebih penting dalam kegiatan budidaya. Oleh karena itu yang menjadi peran KEPRAKS adalah memberikan pelatihan-pelatihan bagi peternak anggotanya agar peternak dapat lebih ahli dalam mengatasi berbagai permasalahan-permasalahan dalam kegiatan budidaya. Peran KEPRAKS dalam kegiatan budidaya ayam kampung merupakan suatu kegiatan belajar bagi anggotanya dalam kegiatan produksi ayam kampung. Kegiatan-kegiatan pelatihan yang dilakukan oleh KEPRAKS yaitu melalui pelatihan vaksinator, manajemen unggas, manajemen peternakan ayam kampung, manajemen budidaya ayam buras, manajemen kesehatan unggas dan pelatihan uji mutu pakan. Selain itu KEPRAKS juga mengadakan pertemuan sebanyak dua kali dalam sebulan dengan tujuan saling berbagi informasi dan pertukaran pola pikir untuk penambahan wawasan dan pengetahuan dalam budidaya ayam kampung. Proses budidaya ayam kampung di KEPRAKS memegang empat prinsip pemeliharan meliputi kandang yang sehat, pakan teratur, pemberian vaksin secara berkala, dan pengaman budidaya. Kegiatan budidaya yang dilakukan meliputi persiapan kandang, pengadaan DOC, persiapan indukan Brooding, pemberian pakan, persiapan vaksin berkala, biosekuriti dan sanitasi serta pemanenan. Keempat prinsip tersebutlah yang harus dijalankan oleh anggota kelompok agar kegiatan budidaya yang dilakukan berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan. Proses kegiatan awal yang dilakukan yaitu pembersihan kandang dengan membersihkan seluruh bagian kand ang dari kotoran yang masih tersisa baik di 43 dalam maupun di luar kandang. Hal selanjutnya yang dilakukan yaitu dengan mempersiapakan peralatan-peralatan yang akan digunakan. Kegiatan ini KEPRAKS hanya berperan dalam memberikan penjelasan lebih bagi anggotanya bahwa proses ini merupakan proses awal yang sangat penting untuk diperhatikan. Pembersihan kandang dilakukan anggota KEPRAKS bertujuan untuk menjaga lingkungan tempat tinggal kandang yang sehat sekaligus memperbaiki kualitas lingkungan. Penanganan ini dilakukan anggota KEPRAKS dengan memegang prinsip kandang yang bersih akan mengurangi ayam terbebas dari penyakit. Pemeliharaan secara tradisonal dalam dalam pengendalian penyakit sangat kurang diperhatikan dengan baik. Oleh karena itu KEPRAKS sangat berperan dalam mengkontrol kondisi kandang setiap anggotanya agar proses pemeliharaan dapat berjalan dengan baik. Setelah persiapan kandang selesai KEPRAKS juga berperan dalam menentukan perbandingan ukuran kandang dengan jumlah ayam. Ukuran kandang untuk 10 ekor DOC adalah seluas 10 meter persegi. Akan tetapi struktur bangunan kandang tidak ditentukan oleh anggota KEPRAKS. Struktur bangunan yang dilakukan oleh anggota KEPRAKS tergantung dari modal yang dimiliki dalam proses budidaya ayam kampung. Penentuan jumlah peralatan produksi juga diatur oleh KEPRAKS seperti tempat makan dan tempat minum. Contoh penentuan peralatan produksi yang dilakukan oleh KEPRAKS yaitu pemberian pakan dilakukan dengan menggunakan tempat pakan berdiameter 35 cm untuk 50 ekor DOC. Hal ini dilakukan untuk memperoleh pertumbuhan ayam yang baik. Pengadaan DOC yang dilakukan oleh anggota KEPRAKS adalah mempersiapkan segala kebutuhan yang berhubungan dengan DOC. Jenis DOC yang akan diterima oleh kelompok berasal dari satu sumber pembibitan dengan adanya jaminan induk yang telah divaksinasi. Pada dasarnya ayam kampung memperoleh penghangat dari induknya secara langsung. Akan tetapi dalam pemeliharaan intensif pemanaslah yang berperan sebagai penghangat pada anak ayam. Kegiatan selanjutnya yang dilakukan yaitu pemeliharaan yang baik bertujuan untuk memperoleh ayam yang sehat dan tumbuh sesuai dengan 44 pertumbuhan yang diharapkan. Pemeliharaan yang dilakukan yaitu dengan pemberian pakan yang teratur yang akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan ayam kampung. Pertumbuhan ayam kampung yang semakin meningkat dilihat dari jumlah pakan yang diberikan setiap perkembangan ayam kampung. Hal ini dilakukan untuk memperoleh produksi dari segi kuantitas, kualitas maupun kontinuitas yang baik. Hal ini sangat berbeda sekali dengan secara tradisonal dimana pemberian pakan berasal dari sisa-sisa makanan dapur yang menyebankan pertumbuhan ayam kampung yang lama dan kesehatan yang kurang baik. Pemanenan yang dilakukan peternak dengan menunggu mobil truk pengangkut ayam dari pihak pembeli yang lansung datang kelokasi kandang ayam anggota KEPRAKS. Proses penangkapan ayam yang dilakukan anggota KEPRAKS adalah mempersempit ruang gerak ayam. Teknik yang dilakukan adalah dengan memegang sebelah kaki ayam, sampai ayam berjumlah 10 ekor, kaki-kaki ayam diikat dengan tali dan dilakukan penimbangan dengan cara digantung untuk mengetahui bobot dalam kilogram. Penimbangan ayam dilakukan oleh anggota KEPRAKS dan pembeli. Masa panen dalam budidaya yang dilakukan oleh peternak juga ditentukan oleh KEPRAKS. Masa panen ayam kampung yang ditetapkan KEPRAKS yaitu 70 hari. Hal ini dikarenakan pada pemeliharaan selama 70 hari menurut pemberian pakan yang ditetapkan oleh KEPRAKS bobot ayam sudah mencapai bobot yang sesuai dengan keinginan konsumen yaitu sebesar satu kilogram per ekor. Kegiatan- kegiatan yang dilakukan dalam proses budidaya ayam kampung yang dilakukan oleh KEPRAKS terdapat didalam pedoman petunjuk praktis dalam budidaya ayam kampung yang terdapat dalam Zulkarnaen, A.M tahun 2007. Petujukkan ini lah yang menjadi pedoman bagi peternak dalam mengusahakan ayam kampung. Pedoman yang dilakukan dalam budidaya ayam kampung sama seperti proses pemeliharaan ayam broiler. Berdasarkan pedoman tersebut KEPRAKS berupaya dalam pengembangan pemeliharaan ayam kampung dengan cara intensif sangat diharapkan dengan baik. Sebagian besar anggota KEPRAKS melakukan sistem 45 budidaya ayam kampung seperti yang sudah diterapkan oleh kelompok. Hal ini dapat dibuktikan pada penjelasan selanjutnya pada bab delapan analisis usaha ayam kampung.

6.2 Peran KEPRAKS dalam Pengadaan Input