30 Perhitungan untuk total biaya variabel AVC adalah total biaya variabel TVC
untuk memproduksi dengan jumlah barang yang diproduski Q dibagi jumlah barang yang diproduksi. Rumus untuk menghitung biaya variabel rata-rata yaitu
AVC = Q
TVC
Perhitungan untuk biaya total rata-rata diperoleh dari total biaya TC dari jumlah barang diproduksi Q dibagi dengan jumlah barang yang diproduksi. Nilai yang
diperoleh yaitu dari total biaya rata-rata. Rumus untuk menghitung biaya rata-rata yaitu
AC = TC Q
atau AC = AFC - AVC
4.4.3 Analisis Pendapatan Usaha Ayam Kampung
Penerimaan usahatani adalah semua nilai produk yang dihasilkan dari usahatani dalam suatu periode tertentu, satu musim panen dalam satu periode
kegiatan usaha. Adapun rumusanya adalah sebagai berikut :
TR = Q x P
Dimana : TR = Penerimaan usahatani per periode, dalam rupiah Rp
Q = Hasil produksi per periode, dalam kilogram Kg P = Harga jual produk per unit, dalam RpKg
Dalam usaha ternak terdapat kandang dan peralatan. Oleh karena itu perlu diperhitungkan penyusutan. Biaya penyusutan alat-alat pertanian diperhitungkan
dengan membagi selisih antar nilai pembelian dengan nilai sisa yang ditafsirkan dengan lamanya modal yang dipakai metode garis lurus , dengan rumus sebagai
berikut :
Dimana : Nb = Nilai Pembelian, dalam Rp
Ns = Tafsiran nilai sisa, dalam Rp
31 n = Jangka usia ekonomi, dalam tahunan
Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan usahatani dengan biaya usahatani per periode atau per musim, dirumuskan :
π kotor = TR – VC π bersih = TR – VC + FC
Dimana : π
= Pendapatan usahatani per periode dalam rupiah Rp TP
= Total penerimaan per periode, dalam rupiah Rp VC
= Biaya variabel per periode, dalam rupiah Rp FC = Biaya tetap per periode dalam rupiah Rp
Analisis RC ratio adalah rasio penerimaan biaya yang menunjukkan besarnya tambahan penerimaan yang diperoleh setiap orang yang dikeluarkan
dalam produksi. RC ratio menunjukkan berapa besar tambahan penerimaan yang diperoleh sebagai manfaat di setiap rupiah yang dikeluarkan.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pendapatan, digunakan rumus sebagai berikut :
RC ratioTotal = P
Dimana R = Total penerimaan
C = Total biaya usahatani Suatu usaha dikatakan berhasil jika bila nilai RC rasio lebih besar dari
satu. Nilai tersebut mengartikan bahwa setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan untuk usaha akan memberikan tambahan penerimaan lebih besar dari satu rupiah.
Sebaliknya, bila nilai RC kecil dari satu maka setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan akan memberikan tambahan penerimaan kurang dari satu rupiah,
sehingga petani menderita kerugian. Jika nilai RC ratio = 1 berarti kegiatan usahatani berada pada kondisi keuntungan nomal.
32
4.4.4 Uji Statistik dengan Uji Kruskal Wallis