Letak Geografis Kondisi Umum Desa Haurngombong

38

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1 Kondisi Umum Desa Haurngombong

5.1.1 Letak Geografis

Wilayah penelitian merupakan bagian dari Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Sumedang terletak antara 6 o 44‟-7 o 83‟ Lintang Selatan dan 107 o 21‟-108 o 21‟ Bujur Timur. Kabupaten Sumedang di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Majalengka, sebelah selatan Kabupaten Garut dan Bandung, sebelah barat Kabupaten Bandung dan Subang, dan sebelah utara Kabupaten Indramayu dan Majalengka. Desa Haurngombong secara administratif terletak di Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Kecamatan Pamulihan memiliki luas Wilayah 40.863 Ha berada pada ketinggian diantara 720 sampai dengan 1.087 meter di atas Pemukaan Laut, terdiri dari 11 desa yaitu Desa Cigendel, Cijeruk, Pamulihan, Ciptasari, Citali, Cimarias, Cinanggerang, Sukawangi, Haurngombong, Mekarbakti, dan Cilembu. Umumnya mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah bidang pertanian yang sedang berkembang ke arah agrobisnis dan usahaternak sapi perah. Desa Haurngombong terdiri dari 3 Dusun Dusun Simpang, Pangaseran dan Cipareuag, 6 Rukun Warga, dan 30 Rukun Tetangga serta 1.519 kepala keluarga KK dengan luas desa sekitar 219 hektar. Jumlah penduduk Desa Haurngombong 5.179 penduduk terdiri dari 2.610 penduduk laki-laki dan 2.469 penduduk perempuan. Desa Haurngombong memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara : Desa Cigendel dan Ciptasari, Kecamatan Pamulihan 39 Sebelah Timur : Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan Sebelah Selatan : Desa Mekar Bakti, Kecamatan Pamulihan Sebelah Barat : Desa Gunung Manik, Kecamatan Tanjung Sari Gambar 3. Peta Desa Haurngombong 5.1.2 Kondisi Usahaternak Sapi Perah di Desa Haurngombong Mata pencaharian penduduk Desa Haurngombong beragam, namun mayoritas bekerja pada sektor pertanian dan peternakan. Jumlah peternak di Desa Hurngombong berjumlah 208 peternak dengan jumlah ternak 703 ekor sapi perah. Peternak-peternak ini terbagi ke dalam tiga kelompok tani ternak, yaitu Harapan Sawargi, Harapan Jaya, dan Wargi Saluyu. Sebaran jumlah peternak yang terbanyak adalah kelompok ternak Wargi Saluyu sebanyak 135 peternak dengan 400 ekor sapi perah. Kelompok tani ternak tersebut merupakan kelompok tani ternak induk yang berdiri pada tahun 1994. Kelompok peternak Harapan Jaya dengan jumlah peternak sebanyak 48 orang dengan 223 ekor sapi perah dibentuk pada tahun 1997, selanjutnya pada tahun 1998 dibentuklah kelompok ternak Harapan Sawargi dan kondisi saat ini jumlah peternak di kelompok ternak ini sebanyak 25 peternak dengan 80 ekor sapi perah yang merupakan populasi paling sedikit dibandingkan dengan kelompok peternak lainnya Tabel 6. 40 Tabel 6. Data Jumlah Peternak dan Ternak pada Tiap Kelompok Peternak Sumber : Data Kelompok Peternak, 2012 Rata-rata jumlah kepemilikan ternak 2-3 ekor sapi perah yang merupakan usahaternak sapi perah rakyat. Populasi ternak di Desa Haurngombong mengalami peningkatan dan perkembangan setelah adanya program pemerintah yang memberikan sapi kepada masyarakat dengan sistem bantuan, dimana apabila sapi yang dipelihara menghasilkan pedet dan susu maka seluruhnya menjadi hak peternakpemelihara, sedangkan jika sapi bantuan dijual maka sebagian hasil penjualan harus dikembalikan kepada pemerintah. Pemberian bantuan sapi tersebut juga terdapat pihak pengawas baik dari pemerintah pusat yang bekerja sama dengan pemerintah desa dan kelompok ternak setempat untuk melakukan pengawasan dan evaluasi. Perkembangan usahaternak sapi perah di Desa Haurngombong tidak terlepas dari daya dukung sumberdaya untuk pakan hijauanrumput ternak yang tersedia cukup melimpah, baik dari kebun milik warga maupun kebun “carik desa ” yang merupakan kebun dengan lahan milik pemerintah desa yang dimanfaatkan warga untuk berkebun dengan sistem bagi hasil ataupun dibiarkan ditumbuhi rumput untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak.

5.1.3 Perkembangan dan Pengelolaan Biogas di Desa Haurngombong