Analisis Pengeluaran Energi Analisis Dampak Sosial dan Lingkungan dari Pemanfaatan Limbah Ternak Sapi perah

36 Tabel 5. Penerimaan Usahaternak Uraian Tunai Non-tunai Nilai Penjualan output utama Rp   a Penjualan output sampingan a. Penjualan pupuk organik   b b. Biogas Rp -  c c. Energi listrik Rp -  d d. Lainnya e Produksi limbah Rp. - - f= b+c+d Penjualan alat dll karung bekas, komponen lainya -  g Penjualan ternak Rp  - h Total Penerimaan Usahaternak Rp   i=a+b+c+d+e+ f+g+h Total Biaya usahaternak Rp.   j Pendapatan usahaternak sapi Rp Sumber: Sanjaya 2010

4.4.4 Analisis Pengeluaran Energi

Analisis pengeluaran energi responden ini menggambarkan penghematan akibat adanya penggunaan biogas sebagai pengganti BBM dan gas elpiji serta energi listrik yang dapat dihasilkan dari biogas tersebut. Pengeluaran responden ini terdiri dari komponen-komponen biaya yang dikeluarkan oleh tiap rumah tangga peternak dan pengguna biogas non peternak di Desa Haurngombong. Komponen pengeluaran tersebut meliputi biaya penggunaan bahan minyak, sekam padi, kayu bakar dan gas elpiji sebelum dan setelah dalam kurun waktu satu bulan. Analisis pengeluaran rumah tangga yang dikeluarkan rumah tangga akibat adanya penggunaan biogas dan energi listrik dapat menghemat anggaran pengeluaran rumah tangga responden. Dalam hal ini untuk mengetahui nilai pemanfaatan dan pengurangan pengeluaran rumahtangga responden dilakukan studi komparatif diantara usahaternak yang memanfaatkan limbah ternak menjadi biogas dengan yang tidak memanfaatkanya menjadi biogas analysis comparative with-without approach. 37 Dimana selisih dari nilai keduanya merupakan nilai manfaat yang diperoleh dari pemanfaatan limbah ternak menjadi biogas yang bernilai ekonomi. Keterangan : = penghematan pengeluaran Energi C = total pengeluaran responden sebelum pemanfaatan biogas C 1 = total pengeluaran responden setelah pemanfaatan biogas

4.4.5 Analisis Dampak Sosial dan Lingkungan dari Pemanfaatan Limbah Ternak Sapi perah

Dampak sosial dalam penelitian ini dianalisis berdasarkan data hasil kuesioner dan wawancara responden mengenai perubahan kondisi sosial dan lingkungan di sekitar usahaternak pada saat sebelum dan setelah dilakukanya pemanfaatan limbah ternak sapi perah di Desa Haurngombong. Parameter yang digunakan untuk menganalisis Dampak sosial pemanfaatana limbah dibedakan atas perubahan perilaku peternak dan non peternak yang dianalisis secara Deskriptif. Dampak lingkungan dari pemanfaatan limbah ternak sapi perah dianalisis secara deskriptif berdasarkan hasil kuesionerdan observasi langsung secara obyektif mengenai kondisi lingkungan di sekitar usahaternak. Pemanfaatan limbah ternak untuk pembuatan biogas pada prinsipnya menganut sistem “zero waste” dengan konsep pertanian terpadu bio cycle farmingBCF yang melibatkan budidaya tanaman dan peternakan. Zero waste atau nir-limbah merupakan aktivitas meniadakan limbah dari proses produksi dengan cara pengelolaan proses yang terintegrasi dengan meminimalisasi limbah yang terbentuk Sulaeman, 2008. 38

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1 Kondisi Umum Desa Haurngombong

5.1.1 Letak Geografis

Wilayah penelitian merupakan bagian dari Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Sumedang terletak antara 6 o 44‟-7 o 83‟ Lintang Selatan dan 107 o 21‟-108 o 21‟ Bujur Timur. Kabupaten Sumedang di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Majalengka, sebelah selatan Kabupaten Garut dan Bandung, sebelah barat Kabupaten Bandung dan Subang, dan sebelah utara Kabupaten Indramayu dan Majalengka. Desa Haurngombong secara administratif terletak di Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Kecamatan Pamulihan memiliki luas Wilayah 40.863 Ha berada pada ketinggian diantara 720 sampai dengan 1.087 meter di atas Pemukaan Laut, terdiri dari 11 desa yaitu Desa Cigendel, Cijeruk, Pamulihan, Ciptasari, Citali, Cimarias, Cinanggerang, Sukawangi, Haurngombong, Mekarbakti, dan Cilembu. Umumnya mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah bidang pertanian yang sedang berkembang ke arah agrobisnis dan usahaternak sapi perah. Desa Haurngombong terdiri dari 3 Dusun Dusun Simpang, Pangaseran dan Cipareuag, 6 Rukun Warga, dan 30 Rukun Tetangga serta 1.519 kepala keluarga KK dengan luas desa sekitar 219 hektar. Jumlah penduduk Desa Haurngombong 5.179 penduduk terdiri dari 2.610 penduduk laki-laki dan 2.469 penduduk perempuan. Desa Haurngombong memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara : Desa Cigendel dan Ciptasari, Kecamatan Pamulihan