79 konservasi. Dalam penelitian ini dilakukan perbandingan dampak sosial dan
lingkungan dari pemanfaatan limbah ternak meliputi: dampak sosial yang dilihat dari perubahan perilaku peternak dan non peternak, kegiatan masyarakat dan
hubungan antar masyarakat sebelum dan setelah adanya pemanfaatan limbah ternak. Sedangkn untuk dampak lingkungan dilihat dari perubahan kondisi
lingkungan yang dirasakanoleh responden.
6.4.1 Dampak Sosial terhadap Perubahan Perilaku Peternak dan Non
Peternak
Sebelum masuknya teknologi biogas ke Desa Haurngombong, peternak melakukan pengelolaan limbahnya masih secara tradisional yaitu: sebgian
peternak telah memanfaatkan limbah ternak menjadi pupuk dan sebagian peternak masih membuang limbah kotoran ternak langsung dibuang ke tempat pembuangan
air saluran airselokansungai kecil, dialirkan langsung ke parit persawahan, ditimbun dengan menggunakan tanah, serta dibiarkan begitu saja di lahan kebun.
Setelah teknologi biogas diperkenalkan, dan peternak diberikan bantuan hibah instalasi biogas dari pemerintah setempat, peternak mulai mengadopsi
upaya pemanfaatan limbah ternak menjadi biogas. Perkembangan penggunaan teknologi biogas ini ternyata mampu mengurangi jumlah kotoran yang dibuang
begitu saja serta terjadi perubahan kondisi sosial masyarakat di Desa Haurngombong. Berdasarkan hasil wawancara terhadap tiga ketua kelompok
ternak yang ada di Desa Haurngombong, dapat disimpulkan bahwa kondisi sosial masyarakat menjadi lebih erat dan harmonis dikarenakan sistem pembangunan
instalasi biogas yang dilakukan secara gotong royong. Selain itu sering dilaksanakannya kegiatan rutin penyuluhan, sosialisasi dan evaluasi kegiatan
membuat hubungan antar warga semakin erat dan saling peduli satu sama lain.
80 Fungsi kelembagaan kelompok peternak di Desa Haurngombong
mempunyai program kepanitiaan tersendiri untuk mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan pemanfatan biogas. Rutinitas kegiatan kelompok peternak
sebelum dan setelah adanya program pemanfaatan biogas, intensitas pelaksanaan kegiatan sosialisasi, penyuluhan dan evaluasi lebih sering, serta hubungan
kerjasama dengan pihak pemerintah daerah, instansi pendidikan, dan pihak swasta dalam upaya pemanfaatan limbah seperti UNPAD, ITENAS, Yayasan Cahaya
Keluarga, dan PT. PLN setempat. Dampak sosial terhadap perilaku non peternak di sekitar lokasi
usahaternak, sebelum adanya pemanfaatan biogas masyrakat merasa terganggu dengan bau yang ditimbulkan serta sering terjadinya konflik kecil. Setelah adanya
program pemanfaatan biogas rumah tangga yang dapat digunakan oleh 1-3 KK untuk skala Rumah tangga dan 4-7 KK untuk instalasi biogas skala komunal.
Masyarakat sekitar lokasi peternakan tidak lagi hanya mendapat eksternalitas negatif saja, sekarang masyarakat sekitar dapat memanfaatkan biogas untuk
memasak, walaupun kadang terjadi permasalahan dalam pengelolaan dan pembagian kerja dalam perawatan biogas.
Dampak sosial secara langsung dengan adanya program biogas adalah dapat memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Berdasarkan hasil
observasi penyerapan tenaga kerja akibat adanya pemanfaatan biogas sangat kecil dikarenakan skala usahaternak di Haurngombong masih kecil.
81
Tabel 28. Dampak Sosial terhadap perubahan Perilaku peternak dan Non peternak
Keterangan Sebelum
Setelah Perilaku
Peternak
Pengelolaan limbah dilakukan secara tradisional :
dijadikan pupuk
dibuang begitu saja ke saluran
air parit persawahan, ditimbun dibiarkan di lahan kebun
pengelolaan limbah menjadi
pupuk, biogas dan energi listrik.
meningkatkan fungsi
kelembagaan kelompok peternak melalui kegiatan
pembangunan biogas
Meningkatkan kerjasama dengan pemerintah dan
pihak swasta, seperti: UNPAD, ITENAS, YCK,
PLN, SIPOS Belanda.
Perilaku Non
Peternak
konflik kecil akibat pencemaran
limbah
melakukan penebangan pohon di hutan dan kebun carik desa untuk
memenuhi kebutuhan
kayu bakar.
meningkatkan budaya
gotong royong
konflik kecil akibat mis management operasional
pengisian bahan baku biogas.
Mengurangi
ketergantungan terhadap penggunaan bahan bakar
fosil seperti : minyak tanah, LPG, kayu bakar.
Sumber: Data Primer diolah, 2012
6.3.2 Dampak Lingkungan dari Pemanfaatan Limbah Ternak