25 pemanfaatan limbah kotoran ternak menjadi biogas. Data sekunder diperoleh
melalui studi literatur dan data dari Dinas Peternakan Kabupaten Sumedang, Pemerintahan Daerah Kabupaten Sumedang tingkat kabupaten, kecamatan
maupun desa, Badan Pusat Statistik BPS Kabupaten Sumedang, serta instansi lainnya yang terkait.
4.3 Metode Pengambilan Contoh
Pengambilan Sampel untuk responden menggunakan teknik purposive Random sampling. Pada teknik tersebut, sampel yang diambil harus memiliki
kriteria atau penilaian tertentu sesuai dengan masalah yang sedang dibahas dalam penelitian. Responden yang dipilih dalam penelitian ini adalah peternak biogas
dan peternak non-biogas, pemerintah dari bagian Dinas Peternakan Kabupaten, pemerintahan setempat dan masyarakat pengguna biogas
di sekitar lokasi tempat usahaternak sapi perah. Metode purposive dilakukan karena sampel yang dipilih
sesuai dengan data potensi, lokasi, jenis pengelolaan limbah usahaternak sapi sekitar kawasan tersebut. Jumlah minimum responden ditentukan berdasarkan
syarat minimum untuk pengolahan data dengan menggunakan metode regressi linear model Logistik, sehingga hasil yang diperoleh memiliki tingkat validitas
yang tinggi. Total responden pada penelitian ini sebanyak 59 peternak dan 34 orang masyarakat pengguna biogas non-peternak di sekitar lokasi usahaternak
Tabel 3.
Tabel 3. Jumlah Responden berdasarkan Penggunaan Biogas Keterangan
Jumlah Responden orang
Persentase
Peternak Biogas 32
34 Peternak non biogas
27 29
Pengguna biogas non-peternak 34
37 Total Responden
93 100
Sumber : Data Primer diolah, 2012
26 Pengambilan contoh di lapangan dipengaruhi oleh kesediaan dan waktu
luang dari responden. Wawancara dengan menggunakan kuesioner di Desa Haurngomong dilakukan pada sore hari di tempat penyetoran susu hasil
pemerahan dikarenakan pada sore hari merupakan waktu luang peternak dan rumah tangga pengguna biogas untuk istirahat dan berada di rumah. Wawancara
beberapa respoden dilakukan setelah kegiatan penyuluhan, sebagian lagi dilakukan dengan kunjungan langsung ke lokasi usahaternak. Kunjungan
langsung ke lokasi usahaternak untuk mewawancarai peternak bertujuan untuk observasi langsung secara obyektif terhadap kondisi lingkungan kandang
usahaternak.
4.4 Metode dan Analisis Data