68
Tabel 20. Rata-rata Penerimaan Usahaternak Non Biogas per Bulan Komponen
Produksi Harga
Nilai Penerimaan Tunai
Susu liter 359,10
3.100 1.113.210 71,27
Pupuk kg 8,07
1.000 8.070
0,52 Pedet ekor
0,09 3.000.000
270.000 17,12
Sub Total 1.391.280
88,23 Penerimaan Non Tunai
Susu liter 53,40
3.100 165.540
10,50 Pupuk kg
20,07 1.000
20.070 1,27
Biogas -
0,00
Sub Total 185.610
11,77 Total Penerimaan
1.576.890 100,00
Sumber : Data Primer diolah, 2012
Analisis perbandingan penerimaan usahaternak biogas dan non biogas dilihat dari selisih penerimaan yang diperoleh. Persentase selisih rata-rata yang
paling tinggi terdapat pada penerimaan non tunai sebesar selisih 42,95 dimana perbedaan keduanya cukup jauh Tabel 21. Perbedaan tersebut dikarenakan pada
usahaternak biogas terdapat komponen penerimaan non tunai dari penggunaan biogas yang dihitung berdasarkan penghematan penggunaan energi dalam satu
bulan.
Tabel 21. Persentase Selisih Penerimaan Usahaternak per Bulan Keterangan
Usahaternak Biogas
Usahaternak Non Biogas
Selisih
Penerimaan Tunai 1.675.570
1.391.280 284.290
16,97 Penerimaan Non Tunai
325.561 185.610
139.951 42,99
Total Penerimaan 2.001.131
1.576.890 424.241
21,20
Sumber :Data Primer diolah, 2012
6.3.1.2 Biaya Usahaternak Biogas dan Non Biogas
Biaya usahaternak merupakan nilai barang atau jasa yang digunakan dalam kegiatan usahaternak untuk menghasilkan produk usahaternak. Berdasarkan
sifatnya, biaya usahaternak dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu biaya tunai dibayarkan dan biaya non tunai tidak dibayarkan. Dalam penelitian
ini komponen biaya terdiri dari tujuh jenis pengeluaran yang masuk ke dalam
69 kategori biaya tunai, diantaranya adalah upah tenaga kerja luar keluarga TKLK,
biaya konsentrat, rumputhijauan, pakan tambahan, Inseminasi buatan IB dan Kesehatan hewan Keswan, biaya pengairan, dan iuran anggota. Biaya non tunai
terdiri atas biaya tenaga kerja dalam keluarga TKDK serta biaya penyusutan kandang dan peralatan.
Rata-rata nilai biaya produksi diperoleh dari hasil kuesioner penelitian terhadap biaya yang dikeluarkan usahaternak sapi perah di Desa Haurngombong
dalam kurun waktu satu bulan terakhir. Biaya produksi yang diperhitungkan adalah semua pengeluaran untuk input yang dibeli, input tenaga kerja keluarga
dan non keluarga serta sumberdaya usahaternak berdasarkan opportunity cost dari input yang digunakan.
a Biaya Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah kelompok penduduk dalam usia kerja. Menurut Soekartawi 2002, setiap usaha pertanian yang akan dilaksanakan pasti
memerlukan tenaga kerja oleh karena itu, dalam analisa ketenagakerjaan bidang peternakan, penggunaan tenaga kerja dinyatakan oleh besarnya curahan tenaga
kerja. Curahan tenaga kerja yang dipakai adalah besarnya tenaga kerja efektif yang dipakai. Tenaga kerja dibedakan menjadi dua kelompok yaitu tenaga kerja
dalam keluarga TKDK dan tenaga kerja luar keluarga TKLK. Penggunaan Tenaga kerja responden dalam usahaternak di Desa
Haurngombong pada umumnya menggunakan perhitungan hari kerja pria HKP sebagai berikut: setiap harinya tenaga kerja yang ada dihitung berdasarkan jumlah
jam kerja yaitu delapan jam per hari dihitung mulai jam 04.00 pagi hingga jam 07.00 pagi, kemudian dilanjutkan mulai dari jam 14.00 siang hingga jam 19.00
70 malam. Perincian untuk tenaga kerja sebagai berikut: tenaga kerja pria 1 HKP,
wanita 0,75 HKP, dan anak-anak 0,5 HKP. Responden di Desa Haurngombong lebih banyak menggunakan tenaga
kerja dalam keluarga TKDK yakni sebanyak 95,7 dari jumlah hari kerja Pria yang digunakan untuk memelihara ternak sedangkan TKLK hanya sebesar 4,3
persen dari seluruh HKP. Spesifikasi pekerjaan untuk laki-laki seperti pembersihan kandang, memandikan sapi, pencarian rumput, pengangkutan,
pemberian pakan dan lain-lain. Spesifikasi pekerjaan TK perempuan lebih pada bagian operasional perawatan dan pemerahan susu. Sebagian besar persentase
jumlah TK non keluarga sebanyak 25 dari jumlah TK total dalam suatu usahaternak dikarenakan skala usahaternak di Desa Haurngombong mayoritas
usahaternak rakyat yang rata-rata memiliki jumlah ternak 3 ekor serta TK non keluarga merupakan tenaga kerja tidak tetap yang bekerja sebagai pencari
rumputhijauan. Sebanyak 54 orang 91,53 responden peternak, kegiatan berusahaternak merupakan pekerjaan utama.
b Kandang
Kandang merupakan salah satu bagian terpenting dalam peternakan sapi perah. Responden di Desa Haurngombong memelihara semua sapinya dalam
kandang dan tidak digembalakan. Berdasarkan pengamatan, tipe kandang untuk sapi pedet, dara dan laktasi tidak jauh berbeda, hanya ukuranya saja yang berbeda.
lantai kandang peternakan ada yang terbuat dari kayu, tanah tanpa pondasi dan lantai semen. Lantai kandang umumnya miring agar mudah dibersihkan dan
selalu kering. Selain itu juga dibuat parit atau selokan agar tidak terjadi genangan air. Tempat makan dan minum juga sangat penting, ada yang menggunakan ember
71 dan ada yang membuat tempat pakan dan minum dari beton semen secara
individual. Kondisi kandang usahaternak biogas lebih terjaga kebersihanya dibanding dengan usahaternak non biogas. Kandang yang digunakan umumnya
milik sendiri dan lokasinya relatif dekat dengan tempat tinggal peternak dan masyarakat. Rata-rata luas kandang berkisar 1,0 x 1,5 sampai 1,5 x 2,0 meter
untuk sapi ukuran dewasa. Rata-rata responden membersihkan kandangnya dua kali sehari untuk menjaga kenyamanan, kesehatan, dan kebersihankualitas susu
yang dihasilkan. Tingginya ketidakefisienan penggunaan kandang akan berakibat pada tingginya biaya tetap yang berakibat pada peningkatan biaya produksi. Rata-
rata biaya pembangunan kandang sapi di Desa Haurngombong sebesar Rp 1.000.000 dengan umur teknis 10 tahun, maka penyusutan kandang tiap tahunnya
Rp 100.000tahun atau sebesar Rp 8.333,34bulan. Biaya pembangunan kandang relatif rendah dikarenakan mayoritas bangunan kandang di Desa Haurngombong
dengan dominsi bangunan yang terbuat dari kayu yang diperoleh dari hasil hutan desa, lantai semen dan sebagian sekat terbuat dari tembok.
c Pakan
Salah satu faktor yang menentukan berhasilnya peternakan sapi perah yaitu pemberian pakan. Cara pemberian pakan yang salah menyebabkan
penurunan produktivitas baik susu maupun bobot tubuh sapi. Responden umumnya menyadari bahwa pemberian pakan mempengaruhi produktivitas susu,
sehingga responden berusaha mencukupi kebutuhan pakan bagi sapi. Pakan ternak yang diberikan responden umumnya terdiri dari pakan hijauan yang mengandung
serat kasar tinggi dan konsentrat yang memiliki serat kasar rendah.
72 Hijauan pakan ternak diperoleh peternak dengan mencari sendiri tenaga
kerja dalam keluarga atau melalui buruh pencari rumput, dan sebagian kecil peternak memperolehnya dengan cara membeli rumput. Pengadaan hijauan atau
rumput di Desa Haurngombong masih tersedia dikarenakan lokasi perdesaan yang masih asri dan terdapatnya “kebun carik desa” yang sebagian lahannya
sengaja dibiarkan ditumbuhi rumput dan sebagian lagi dimanfaatkan warga desa untuk bertani dengan sistem bagi hasil. Pemberian hijauan pada usahaternak
rakyat di lokasi perdesaan tidak berdasarkan ilmu pengetahuan melainkan kebiasaan yang telah terpola berdasarkan pengalaman dan penyuluhan dari
kelompok ternak. Pemberian konsentrat jumlahnya lebih sedikit dibandingkan pemberian
rumput. Rata-rata pemberian konsentrat pada usahaternak biogas sekitar 285kgbulan dan 251 kgbulan pada usahaternak non biogas. Konsentrat tersedia
di koperasi dengan harga Rp 1600kg, dengan jumlah dan harga konsentrat tersebut maka setiap bulan peternak biogas mengeluarkan biaya sebesar Rp
455.952bulan untuk pembelian konsentrat, sedangkan peternak non biogas sebesar Rp 402.192bulan. Konsentrat ini merupakan bahan campuran untuk
memenuhi kebutuhan gizi ternak, biasanya bahan campuran konsentrat berupa ampas tahu, ongok, gebog pisang, ubi dan lain-lain. Komponen biaya pada
usahaternak responden peternak biogas dan nonbiogas dapat digunakan untuk memperoleh total biaya produksi perbulan Tabel 22.
73
Tabel 22. Biaya Usahaternak Biogas dan Non Biogas Per Bulan Keterangan
Usahaternak Biogas Usahaternak Non Biogas A. Biaya Tunai
Konsentrat 455.952
402.192 Ampas tahuongok dll
153.000 153.000
IB Keswan 16.605
16.160 Dana Kematian ternak
2.000 2.000
Iuran wajib anggota 10.000
10.000 Iuran perawatan biogas
10.000 Obat-obatan
a. Vitamin 7.200
7.200 b. Antibiotik
22.500 22.500
Biaya listrik a. Lampu penerangan
17.500 17.500
b. Mesin pompa air 15.000
10.000
Sub Total 709.757
640.552 B. Biaya Non Tunai
Tenaga kerja dalam Keluarga Pria
656.250 562.500
Wanita 281.200
168.800 Biaya Penyusutan
a. Kandang 8.333
8.333 b. Peralatan
35.917 30.222
Sub Total 981.700
769.856 Total Biaya
1.734.357 1.410.407
Sumber : Data Primer diolah, 2012
6.3.1.3 Analisis Pendapatan usahaternak Biogas dan Non Biogas