28 ekonomi dan persepsi masyarakat terhadap penggunaan biogas untuk bahan bakar
minyak dan energi listrik biogas.
4.4.2 Identifikasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Peternak dalam Pemanfaatan Biogas
4.4.2.1 Model Regresi Logistik
Juanda 2009, Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi peternak dalam mengambil keputusan memanfaatkan
limbah kotoran sapi menjadi biogas yaitu, dengan menggunakan pendekatan model regressi logistik. Fungsi distribusi logistik kumulatif, yang sudah
digunakan secara luas dalam meganalisis fenomena yang terjadi, persamaan regressi logistik dapat dilihat pada persamaan 4.1, sebagai berikut:
................................................... 4.1 Untuk kemudahan pemaparan, persamaan dituliskan menjadi:
..................................................................... 4.2 Dimana :
Pi = peluang individu dalam mengambil keputusan probabilitas
Y = variabel keputusan
Xi = variabel bebas
β
1
= intersep β
2
= koefisien regressi e
= bilangan dasar logaritma natural e = 2,718 Z
i
= β
1
+ β
2
X
1
Persamaan 4.2 merupakan fungsi distribusi logistik kumulatif, dari persamaan di atas, jika P
i
probabilitas peternak dalam usahaternak Biogas, maka
29 1- P
i
adalah probabilitas usahaternak non-biogas, dirumuskan melalui persamaan berikut:
........................................................................... 4.3 Persamaan dapat dituliskan,
................................................................ 4.4 Persamaaan 4 ditransformasikan ke dalam persamaan logaritma natural Ln,
yaitu:: ............................................. 4.5
Persamaan 4.5 merupakan model persamaan Logit atau model regressi Logistik. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi pengambilan keputusan
peternak dalam memanfaatkan limbah kotoran ternak menjadi biogas adalah adalah jenis kelamin X1, umur X2, tingkat pendidikan formal X3, jumlah
tanggungan keluarga X4, lama berusahaternak X5, keikutsertaan kelompok ternak X6, jumlah ternak X7, dan pemahaman mengenai biogas X8.
Hubungan antara variabel-variabel tersebut dengan pengambilan keputusan peternak dalam pemanfaatan limbah ternak menjadi biogas dapat dirumuskan
dalam bentuk persamaan model logit, sebagai berikut:
…………………………………………………….. 4.6 Dimana: Li = persamaan logaritma
Pi = peluang individu dalam mengambil keputusan usahaternak
biogas 1-Pi = peluang individu dalam mengambil keputusan usahaternak
non-biogas
30 Zi
= keputusan peternak β
= intersep β
i
= parameter peubah X
i
X
1
= jenis Kelamin X
2
= umur X
3
= tingkat pendidikan formal X
4
= jumlah tanggungan keluarga X
5
= lama berusahaternak X
6
= keikutsertaan kelompok ternak X
7
= jumlah ternak X
8
= tingkat pemahaman mengenai biogas Regressi linear model Logit tersebut digunakan untuk menentukan faktor-
faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan peternak dalam memanfaatkan limbah kotoran sapi menjadi biogas. Hipotesis dari faktor-faktor yang diduga
mempengaruhi keputusan peternak dalam memanfaatkan limbah kotoran ternak menjadi biogas adalah sebagai berikut:
1. Jenis kelamin
Pembuatan dan operasional teknis pembuatan biogas tergolong pekerjaan yang cukup berat, sehingga sebaiknya dilakukan oleh pria dan umumnya
berumur produktif. Jenis kelamin responden diharapkan positif nilai dummy
pria= “1” dan wanita =”0”. 2.
Umur Peternak yang masih muda atau dalam umur produktif memiliki tenaga dan
semangat dibandingkan dengan peternak dengan umur sudah tidak produktif
31 non produktif. Berdasarkan hipotesis ini diharapkan bernilai negatif
dengan asumsi kecenderungan semakin muda semakin positif. 3.
Tingkat Pedidikan Formal Peternak Tingkat Pendidikan Formal Peternak diharapkan bernilai positif. Semakin
tinggi tingkat pendidikan peternak maka semakin tinggi dorongan dalam memanfaatkan limbah menjadi biogas.
4. Lama usahaternak
Diharapkan bernilai positif, semakin lama maka pengalaman dalam melakukan usahaterak sapi perah dan penanganan limbah semkin lebih baik.
5. Jumlah ternak
Diharapkan bernilai positif semakin banyak ternak yang dimiliki maka semakin banyak jumlah limbah yang dihasilkan dan semakin tinggi potensi
dalam pengembangan biogas. 6.
Jumlah Tanggungan Keluarga Diharapkan bernilai positif, semakin banyak anggota keluarga maka
semakin tinggi kebutuhan energi yang diperlukan maka semakin tinggi pula potensi untuk memanfaatkan energi alternatif seperti biogas.
7. Keikutsertaan kelompok peternak
Diharapkan bernilai positif, keikutsertaan kelompok akan meningkatkan dorongan dalampemanfaatan biogas dengan adanya wadah organisasi yang
mendukung. Variabel keikutsertaan kelompok peternak ini merupakan variabel dummy
dengan “X
7
= 1” jika peternak merupakan anggota kelompok peternak sedangkan “X
7
= 0“, jika peternak bukan anggota kelompok peternak.
32 8.
Pemahaman peternak mengenai biogas Diharapkan positif dengan semakin tingginya pemahaman mengenai biogas
maka kecenderungan untuk memanfaatkan limbah menjadi biogas pun semakin tinggi pula. Asumsi dan hipotesis yang digunakan dalam variabel
ini terdiri dari 4 kemungkinan nilai variabel X
8
, antara lain: “X
8
=1” jika peternak tidak mengetahui
mengenai biogas, “X
8
= 2” jika peternak memiliki tingkat pemahaman kurang pahamtahu,
“X
8
= 3” jika peternak paham mengenai pengetahuan biogas , dan jika “X
8
= 4” jika peternak sangat paham terhadap pengetahuan biogas.
4.4.2.2 Pengujian Model dan Pendugaan Selang Kepercayaan Koefisien