wilayah Kabupaten Nganjuk terbagi menjadi 3 bagian, yaitu tanah sawah 35, tanah kering 27 dan tanah hutan 38. Struktur dan jenis tanah termasuk
produktif untuk berbagai jenis tanaman yang ditunjang dengan penyediaan air dari Kali Widas yang mengairi daerah seluas 430,150 km
2
BPS Nganjuk 2010. Curah hujan tertinggi pada tahun 2009 terjadi pada bulan Pebruari 641 mm
dan terendah pada bulan Juli 3 mm, sedangkan pada bulan Agustus dan September tidak terjadi hujan sama sekali. Berdasarkan sensus penduduk
nasional tahun 2009 jumlah penduduk di Kabupaten Nganjuk sebanyak 1.002.530 jiwa yang terdiri dari 496.351 jiwa laki-laki dan 506.179 jiwa perempuan BPS
Nganjuk 2010.
3.3. Kabupaten Bojonegoro
Kabupaten Bojonegoro berada pada 111⁰ 25’-112⁰09’ Lintang Selatan dan
6⁰ 59’-7⁰37’ mencapai luas 2.307,06 km
2
yang terdiri dari 27 kecamatan. Topografi pada daerah aliran Sungai Bengawan Solo merupakan dataran rendah
dan cukup subur untuk lahan pertanian dengan tanaman padi pada musim penghujan dan tembakau pada musim kemarau. Bagian selatan merupakan dataran
tinggi pegunungan kapur yang berada pada Gunung Pandan, Kramat dan Gajah yang merupakan kawasan hutan BPS Bojonegoro 2011.
Kawasan hutan merupakan penggunaan lahan paling luas yaitu seluas 926,28 km
2
40,15 dan merupakan hutan produksi yang dikelola oleh Perum Perhutani dengan tanaman utama jati Tectona grandis. Sawah yang berada di
sepanjang daerah Sungai Bengawan Solo seluas 751,64 km
2
32,58 dan seluas 517,24 km
2
22,42 diantaranya merupakan tanah kering. Penggunaan lahan untuk perkebunan hanya seluas 6 km2 0,26 dan sisanya merupakan
pemukiman, tambak dan sebagainya. Penduduk Kabupaten Bojonegoro berjumlah 1.209.073 jiwa yang terbagi atas 598.365 jiwa laki-laki dan 611.608 jiwa
perempuan. BPS Bojonegoro 2011. Rata-rata curah hujan pada tahun 2010 sebesar 221 mm dengan curah hujan
tertinggi terjadi di Kecamatan Sumberrejo dan terendah terjadi di Kecamatan Kalitidu. Rata-rata hari hujan sebanyak 134 hari dengan hari hujan tertinggi
terjadi di Kecamatan Kapas 173 hari dan terendah di Kecamatan Dander 100 hari.
3.4. Kabupaten Probolinggo
Kabupaten Probolinggo mempunyai luas 169.616,65 ha 1.696,17 km
2
yang berada pada koordinat 112⁰
50’-113⁰30’ Bujur Timur dan 7⁰40’-8⁰10’ Lintang Selatan yang terbagi menjadi 24 kecamatan dan mencakup 325 desa dan 5
kelurahan. Ketinggian wilayah antara 0-2.500 m dpl dengan bagian utara mempunyai topografi yang relatif datar karena berada di pesisir utara sampai ke
bagian tengah kaki Gunung Semeru yang mempunyai ketinggian 0-100 m dpl. Lereng Gunung Semeru dan Pegunungan Tengger yang membentang sebelah
barat dan bagian utara Gunung Lamongan mempunyai ketinggian antara 100- 1.000 m dpl, sedangkan Pegunungan Tengger dan Argopuro mempunyai
ketinggian antara 1.000-2.500 m dpl www.probolinggo.go.id. Lahan budidaya pertanian terbagi menjadi 2 yaitu persawahan seluas 373,13
km
2
21,99 dan tegalan seluas 513,80 km
2
30,28. Lahan budidaya non pertanian meliputi perkebunan seluas 32,81 km
2
1,93, hutan termasuk kawasan konservasi seluas 426,46 km
2
25 dan tambakkolam seluas 13,99 km
2
0,82. Lahan untuk pemukiman mencapai 147,74 km
2
8,71 dan lainnya termasuk Pulau Gili Ketapang seluas 188,30 km
2
11,13. Lahan pertanian pada pesisir utara ditanami padi dan palawija, sedangkan pada dataran tinggi bagian
tengah ditanami dengan sayuran kentang, kol, wortel dan sebagainya www.probolinggo.go.id
Jumlah penduduk tahun 2008 di Kabupaten Probolinggo sebesar 1.082.036 jiwa yang terdiri dari 523.652 jiwa laki-laki dan 568.384 jiwa perempuan. Mata
pencaharian utama penduduk adalah sebagai petani 46,2 dan buruh tani 37,0 baik pada sektor pertanian sawah dan tegalan www.probolinggo.go.id.
3.5. Kabupaten Malang
Wilayah Kabupaten Malang berada pada 112⁰ 17’10,90”-122⁰57’00,00
Bujur Timur dan 7⁰ 44’55,11’-8⁰26’35,45’’ Lintang Selatan yang mencapai luas