Kabupaten Probolinggo Karakteristik Habitat

Gambar 7 Peta pengamatan sarang ular sendok di Kabupaten Probolinggo.

5.5.4. Kabupaten Malang

Wilayah pengamatan dilakukan di Desa Pangggungrejo dan Ardirejo Kecamatan Kepanjen yang berada pada habitat sawah, kebun dan jalur rel kereta api. Sarang ular sendok yang ditemukan pada ketiga habitat tersebut sebanyak 33 sarang, pada habitat sawah dan kebun masyarakat sebagian besar berada di pematang tepi saluran, sedangkan jalur rel kereta api berada jauh dari saluran irigasi. Sarang ular sendok mempunyai diameter antara 4-10 cm dan untuk panjang tidak dapat dilakukan pengukuran karena berada pada pematang irigasi dan tidak dilakukan pembongkaran untuk mengukur panjang sarang. Penangkap melakukan penangkapan tanpa melakukan pembongkaran dan hanya menunggu hingga ular keluar dari sarang menjadikan habitat ular sendok dan ular lainnya terjaga. Gambar 8 Peta wilayah pengamatan sarang ular sendok di Kabupaten Malang. Pengukuran peubah-peubah di permukaan tanah di mulut sarang diperoleh hasil sebagai berikut: suhu berkisar antara 29-42⁰C dengan suhu tertinggi berada di habitat jalur kereta api yang dilakukan pengukuran pada jam 11.00 WIB, sedangkan suhu terendah berada di habitat sawah yang pengukurannya dilakukan pada jam 08.00 WIB. Kelembaban berkisar antara 40-70 dan ketinggian tempat ditemukan sarang ular sendok berada antara 320-364 m dpl. Sarang ular sendok ditemukan pada jenis tanah alluvial kelabu tua dengan kadar keasaman tanah pH netral 7. Jarak ditemukan sarang ular sendok dengan pemukiman sebanyak 27 sarang berada 500 m dan 8 sarang berada pada 500 m, sedangkan jarak keberadaan sarang ular sendok dengan sumber air sebanyak 28 sarang berada 500 m dan 6 sarang berada 500 m. Jumlah sarang ular pada habitat sawah sebanyak 27 sarang dan 2 ekor ular sendok ditangkap pada 2 sarang diantaranya, sehingga dilakukan pengujian terhadap sarang yang lainnya seperti tersaji dalam Tabel 17. Tabel 17 Hasil analisis sarang ular pada habitat sawah Peubah Rata-rata hasil pengukuran sarang Proba- bilitas Kesimpulan Ada ular Tidak ada ular N 2 25 Suhu permukaan tanah ºC 32,500 34,680 0,952 H diterima Kelembaban permukaan tanah 60,500 56,600 0,952 H diterima Ketinggian tempat m dpl 355,500 338,440 0,359 H diterima pH tanah 7,000 7,000 1,000 H diterima Kelembaban tanah 7,000 3,540 0,292 H diterima Jarak dari pemukiman m 37,250 256,784 0,434 H diterima Jarak dari sumber air m 889,500 259,824 0,518 H diterima Hasil pengujian Kolmogorv-Smirnov memberikan informasi bahwa sarang yang ditemukan ular didalamnya dengan sarang yang tidak ditemukan ular didalamnya adalah tidak berbeda nyata. Sarang yang tidak ditemukan ular didalamnya merupakan sarang aktif yang masih menjadi sarang ular sendok. Sarang ular sendok banyak ditemukan pada pematang yang merupakan tanggul dari saluran irigasi dan sungai ditanami dengan tanaman kayu-kayuan, antara lain mahoni, kapuk randu, kelapa, pinang dan sengon. Sarang ular yang berada di pematang tanaman padi merupakan saluran pembuangan air atau tempat mengalirkan air dari petak satu ke petak yang lainnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan penangkap bahwa sarang ular yang ada di pematang sawah masih tersebut masih ada ular didalamnya. Sarang-sarang tersebut merupakan target bagi penangkap bila ular sendok keluar dari sarang dan telah diketahui waktu ular tersebut keluar dari sarang untuk berjemur dan mancari makan. Sarang ular yang ditemukan pada habitat kebun masyarakat sebanyak 2 sarang, kebun tersebut ditanami dengan tanaman sengon dengan dan berada didekat saluran irigasi. Sarang pada habitat kebun masyarakat tidak ditemukan ular, sehingga untuk mengetahui perbedaannya dilakukan pengujian dengan habitat yang ditemukan ular yaitu habitat sawah. Hasil analisa kedua habitat tersebut tersaji dalam Tabel 18. Tabel 18 Hasil analisis sarang ular pada habitat sawah dengan habitat kebun masyarakat. Peubah Rata-rata hasil pengukuran sarang Proba- bilitas Kesimpulan Sawah Kebun N 27 2 Suhu permukaan tanah ºC 34,680 35,000 0,781 H diterima Kelembaban permukaan tanah 56,600 58,500 0,986 H diterima Ketinggian tempat m dpl 338,440 330,000 0,530 H diterima pH tanah 7,000 7,000 1,000 H diterima Kelembaban tanah 3,540 4,500 0,941 H diterima Jarak dari pemukiman m 256,784 524,500 0,210 H diterima Jarak dari sumber air m 256,824 2,000 0,640 H diterima Pengujian sarang pada kedua habitat tersebut dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa antara habitat sawah dengan habitat kebun masyarakat adalah tidak berbeda secara nyata, sehingga dapat diduga bahwa sarang ular yang berada di habitat kebun sama dengan sarang ular yang berada di sawah dan merupakan sarang aktif yang masih digunakan sebagai sarangtempat tinggal bagi ular sendok. Kebun masyarakat yang berada ditepi sawah dan dekat dengan irigasisungai mempunyai kesamaan dengan habitat sawah, karena sarang yang ditemukan pada habitat sawah juga berada di dekat saluran irigasisungai yang mempunyai bentuk dan struktur tegakan dan bentang alam yang sama dengan kebun masyarakat. Jalur rel kereta api yang menghubungkan Kepanjen dan Kota Malang ditemukan sebanyak 5 sarang tetapi belum diketahui apakah sarang tersebut terdapat ular didalamnya. Berdasarkan informasi dari penangkap yang melakukan pemantauan dan mengintai ular sendok untuk ditangkap bahwa pada sarang tersebut masih terdapat ular didalamnya. Untuk menguji keberadaan ular sendok pada habitat jalur rel kereta api dilakukan pengujian dengan membandingkan dengan habitat yang sama atau berbatasan langsung dengan jalur rel kereta api, yaitu habitat sawah seperti yang tersaji dalam Tabel 19. Hasil uji Kolmogorov- Smirnov terhadap kedua habitat tersebut memberikan gambaran bahwa habitat sawah dengan habitat tepi jalur rel kereta api mempunyai perbedaan pada peubah jarak dari sumber air. Sarang ular sendok yang ditemukan di tepi jalur rel kereta api berada jauh dari sumber air, sedangkan sarang yang ditemukan pada habitat sawah sebagian besar berada ditepi saluran irigasi, sehingga mempunyai