daerah yang menjadi habitat ular sendok. Pencarian dan penentuan sarang ular sendok dilakukan dengan mengikuti pencaripemburu ular dalam melakukan
perburuan dan penangkapan ular sendok pada habitat sawah, kebunpekarangan, pemukiman, hutan jati dan jalur rel kereta api. Sarang ular sendok mempunyai ciri
khusus dibandingkan dengan sarang ular lainnya, yaitu mempunyai permukaan yang halus dan cenderung mengkilat bila basah pada dinding lubangnya. Tanda-
tanda lainnya hampir sama dengan sarang ular lainnya, yaitu disekitar sarang sering ditemukan kotoran atau kulit hasil pergantian yang telah mengering.
Pengukuran peubah pada habitat ular sendok dilakukan pada setiap sarang yang ditemukan dalam kondisi baru masih menjadi sarang aktif dengan tanda-
tanda bahwa sarang tersebut masih dalam kondisi baik dan masih ditemukan kotoran, kulit dan jejak lainnya bekas jalan atau bila ada rumput maka rumput
tersebut akan roboh atau tanah yang dilintasi akan padat atau halus. Peubah habitat yang diukur meliputi: suhu permukaan tanah pada mulut sarang X
6
, kelembaban pada permukaan tanah di mulut sarang X
7
, ketinggian ditemukan sarang X
8
, kadar keasaman pH tanah X
9
, jenis tanah X
10
, kelembaban tanah di mulut sarang X
11
, jarak sarang dari pemukiman X
12
dan jarak sarang dari sumber air X
13
. Pengukuran suhu permukaan tanah pada mulut sarang X
6
dan kelembaban permukaan tanah pada mulut sarang X
7
menggunakan termohigrometer, yaitu dengan meletakkan alat tersebut pada mulut sarang dan menunggu 5 menit baru
dilakukan pencatatan. Ketinggian tempat X
8
diukur dengan menggunakan GPS sebagai pengganti altimeter yang sebelumnya dilakukan kalibrasi terlebih dahulu
pada lokasi yang memiliki koordinat dan ketinggian yang pasti, misalnya bandar udara, pelabuhan laut, titik triangulasi dan lain-lain. Kadar keasaman tanahpH
X
9
dan kelembaban tanah X
11
diukur dengan menggunakan pH meter yang telah dilengkapi dengan alat untuk mengukur kelembaban tanah. Pengukuran
dilakukan dengan menancapkan alat tersebut pada tanah di mulut sarang ular sendok, untuk mengukur kadar keasaman tanah tombol diarahkan pada alat
pengukur keasaman tanah dan untuk pengukuran kelembaban tanah dilakukan dengan mengeser tombol ke arah alat pengukur kelembaban tanah. Sedangkan
pengukuran jarak sarang ular sendok dengan pemukiman X
12
, jarak dengan
sumber air X
13
dan jenis tanah dilakukan dengan memplotkan titik koordinat yang diambil dengan menggunakan GPS ke peta digital yang telah dioverlay
dengan layer pemukiman dan sumber-sumber air sungai atau danau kemudian dianalisa untuk mendapatkan jarak tersebut. Penentuan jenis tanah X
10
pada sarang ular dilakukan dengan memplotkan titik koordinat ditemukan sarang ular
pada peta digital yang telah dioverlay dengan layer jenis tanah.
4.4. Metoda Analisa Data
4.4.1. Tata Niaga Data hasil verifikasi di BBKSDA Jawa Timur dan wawancara dengan
penangkap, agen sub agen, pengumpul daerah dan pengumpul besar eksportir di analisa dan disajikan secara deskriptif.
4.4.2. Parameter Demografi Data hasil pengamatan dan penghitungan ular sendok yang berada di
penangkap, agensub agen dan pengumpul daerah ditabulasi, dianalisa dan disajikan secara deskriptif.
4.4.3. Morfometri Data hasil pengukuran peubah morfometri ular sendok yang meliputi jarak
kedua mata X
1
, panjang Snout-Vent Length SVL yaitu pengukuran mulai dari hidung hingga kloakasaluran pembuangan X
2
, panjang ekor, yaitu pengukuran yang dilakukan mulai kloakasaluran pembuangan sampai ujung ekor X
3
, panjang total yaitu pengukuran mulai dari ujung hidung hingga ujung ekor X
4
dan massa tubuh yaitu dengan menimbang massa tubuh ular X
5
ditabulasi dan dilakukan analisa. Analisa data lebih dari dua sampel dilakukan dengan uji nilai
tengah Median dan untuk uji dua sampel menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov. dan Mann-Whitney pada SPSS 12. Santoso 2012.
Hipotesa yang dibangun untuk menguji morfometri ular sendok yang berada di penangkap adalah:
H : Nilai tengah peubah morfometri ular sendok pada masing-masing
penangkap tidak berbeda secara nyata H
1
: Nilai tengah peubah morfometri ular sendok pada masing-masing penangkap berbeda secara nyata.
Kriteria Penolakan H bila nilai probabilitas 0.05.
Hipotesa yang dibangun untuk menguji morfometri ular sendok yang berada di agensub agen adalah:
H : Nilai tengah peubah morfometri ular sendok pada masing-masing agen
sub agen tidak berbeda secara nyata H
1
: Nilai tengah peubah morfometri ular sendok pada masing-masing agen sub agen berbeda secara nyata.
Kriteria Penolakan H bila nilai probabilitas 0.05.
Hipotesa yang dibangun untuk menguji morfometri ular sendok yang berada di pengumpul daerah adalah:
H : Nilai tengah peubah morfometri ular sendok pada masing-masing
pengumpul daerah tidak berbeda secara nyata H
1
: Nilai tengah peubah morfometri ular sendok pada masing-masing pengumpul daerah berbeda secara nyata.
Kriteria Penolakan H bila nilai probabilitas 0.05.
Hipotesa yang dibangun untuk menguji morfometri ular sendok yang berada di penangkap, agensub agen dan pengumpul daerah adalah:
H : Nilai tengah peubah morfometri ular sendok pada penangkap, agensub
agen dan pengumpul daerah tidak berbeda secara nyata H
1
: Nilai tengah peubah morfometri ular sendok pada penangkap, agensub agen dan pengumpul daerah berbeda secara nyata.
Kriteria Penolakan H bila nilai probabilitas 0.05.
Uji Kolmogorov-Smirnov dilakukan untuk menguji morfometri ular sendok pada penangkap, agen sub agen dan pengumpul daerah berdasarkan jenis
kelamin, dengan hipotesa yang dibangun adalah: H
: Nilai peubah morfometri ular sendok jantan dan betina tidak berbeda secara nyata
H
1
: Nilai peubah morfometri ular sendok jantan dan betina berbeda secara nyata.
Kriteria Penolakan H bila nilai probabilitas 0.05.
4.4.4. Panenan Data panenan diperoleh dari penghitungan jumlah ular sendok pada
pengumpul daerah dan agensub agen. Penghitungan dilakukan dengan menghitung jumlah ular sendok yang diterimadibeli dan jangka waktu
memperoleh jumlah ular sendok tersebut. Ular sendok yang diterimadibeli oleh pengumpul daerah berasal dari agensub agen dan penangkap, maka untuk
memperoleh panenan di tingkat pengumpul daerah adalah jumlah ular yang terkumpul dibeli dari agensub agen dan penangkap selama periode setahun.
Panenan pada tingkat agensub agen merupakan jumlah ular sendok yang diterima dari penangkap selama periode setahun. Jumlah panenan pada tingkat pengumpul
daerah dan agensub agen dapat dilakukan pendekatan penghitungan jumlah ular dan waktu yang diperlukan untuk mengumpulkanmembeli ular tersebut, sehingga
diperoleh rata-rata jumlah ular per hari yang kemudian dapat dilakukan ekstrapolasi dalam waktu satu tahun. Jumlah pemanenan ular sendok pada tingkat
pengumpul daerah ditentukan berdasarkan kuota yang diberikan oleh BBKSDA Jatim, tetapi untuk tingkat agensub agen merupakan bagian dari pengumpul
daerah. Hasil perhitungan ekstrapolasi kedua tempat penghitungan dibandingkan dan disajikan secara deskriptif.
4.4.5. Karakteristik Habitat Hasil pengukuran peubah habitat yaitu: suhu permukaan tanah pada mulut
sarang X
6
, kelembaban pada permukaan tanah di mulut sarang X
7
, ketinggian ditemukan sarang X
8
, kadar keasaman pH tanah X
9
, jenis tanah X
10
, kelembaban tanah di mulut sarang X
11
, jarak sarang dari pemukiman X
12
dan jarak sarang dari sumber air X
13
di lakukan tabulasi dan dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov dan Mann-Whitney untuk melakukan pengujian sarang
yang terdapat ular didalamnya dengan sarang yang tidak ditemukan ular didalamnya pada masing-masing habitat dengan hipotesa yang dibangun adalah:
H : Nilai peubah karakteristik sarang ular sendok yang ada ular didalamnya
tidak berbeda secara nyata dengan sarang yang tidak ditemukan ular sendok didalamnya.
H
1
: Nilai peubah karakteristik sarang ular sendok yang ada ular didalamnya berbeda secara nyata dengan sarang yang tidak ditemukan ular sendok
didalamnya. Kriteria Penolakan H
bila nilai probabilitas 0,05. Untuk menguji sarang ular sendok pada habitat ditemukan ular didalamnya
dengan sarang ular sendok pada habitat tidak ditemukan ular didalamnya hipotesa yang dibangun adalah:
H : Nilai peubah karakteristik habitat sarang ular sendok habitat ditemukan
sarang didalamnya tidak berbeda secara nyata dengan sarang ular sendok pada habitat yang tidak ditemukan ular sendok didalamnya.
H
1
: Nilai peubah karakteristik habitat sarang ular sendok habitat ditemukan sarang didalamnya berbeda secara nyata dengan sarang ular sendok pada
habitat yang tidak ditemukan ular sendok didalamnya Kriteria Penolakan H
bila nilai probabilitas 0,05.