dijumpai,memiliki daya tarik dengan pemilihan warna dan ornamen khusus serta letaknya tidak jauh dari pusat keramaian.
3 Good Atmosphere G-3
Suasana nyaman dan menyenangkan perlu diciptakan melalui penampilan interior dan eksterior yang seimbang, dekorasi yang digunakan, pemilihan
warna dan fasilitas yang lengkap, seperti meja yang berkualitas baik dan table set up yang lengkap.
4 Good Reputation G-4
Restoran harus memiliki reputasi yang baik, meliputi pelayanan, pengelolaan, dan prestasi yang mempengaruhi pendapat masyarakat.
5 Good Pleasant and Courteous Service G-5
Tata saji yang dilakukan dengan begitu mengesankan, menyenangkan, dan memuaskan. Pramusaji harus mampu memberikan masukan bagi tamu
mereka yang kurang memahami keinginannya dan menyajikan makanan dengan tata saji yang berkualitas, sopan, dan ramah.
2.2. Makanan Tradisional Sunda
Makanan tradisional adalah makanan dan minuman, termasuk makanan jajanan serta bahan campuran yang digunakan secara tradisional dan telah lama
berkembang secara spesifik di daerah atau masyarakat Indonesia. Makanan tradisional diolah dari resep yang sudah dikenal masyarakat setempat dengan
bahan-bahan yang diperoleh dari sumber lokal yang memiliki citarasa yang relatif sesuai dengan selera masyarakat setempat. Dewi 2004 menyebutkan bahwa
makanan tradisional adalah beragam jenis makanan yang biasa dikonsumsi masyarakat menurut golongan suku bangsa dan wilayah spesifik. Wilayah spesifik
berdasarkan pada kriteria berikut: 1
Diolah menurut resep-resep makanan masakan yang telah dikenal dan diterapkan secara turun-temurun dalam sistem sosial keluarga atau
masyarakat yang bersangkutan. 2
Diolah dari bahan-bahan makanan yang tersedia setempat, baik bahan dari usaha tani sendiri maupun yang tersedia dalam sistem pangan setempat.
3 Rasa dan tekstur makanan tersebut memenuhi selera anggota keluarga dan
masyarakat yang bersangkutan.
13
Salah satu makanan tradisional yang sudah diakui nilainya sebagai makanan yang enak, gurih, dan memiliki rasa yang memikat, serta banyak
diperdagangkan adalah makanan tradisional Sunda. Makanan tradisional Sunda merupakan makanan yang umumnya dikonsumsi oleh masyarakat Sunda, diolah
dengan menggunakan bahan yang ada dan diproduksi dari pertanian sekitarnya, serta memiliki rasa khas yang gurih untuk selera masyarakat Sunda Dewi 2004.
Adapun jenis makanan tradisional Sunda berdasarkan bahan baku yang digunakan dapat dilihat pada tabel di 7.
Tabel 7. Jenis Makanan Tradisional Sunda Berdasarkan Bahan Baku yang
Digunakan
Bahan Baku Utama Jenis Makanan
Daging, ikan, dan telur Ayam dan ikan goreng pepes bakar, cobek, sambal
goreng, semur opor, laksa ayam, oseng ikan asin, ungkep jerohan babat, iso, paru, peda, pindang
telur dan ecot, semur tahu.
Sayuran dan buah- buahan
Lotek, karedok, tumis kangkung, tumis genjer, sayur asem, sayur bening, ulukutek leunca, lodeh,
toge goreng, urap sayuran, angeun poloy, lalapan, asinan, rujak, manisan kering, dan dodol sirsak.
Padi-padian dan kacang- kacangan
Leupeut, kupat, lupis, dadar gulung, carabikang, kue ali, apem, bugis, talam, cendol, candil, onde-onde,
gemblong, opak, dodol, ulen, rangginang, kerupuk jengkol, kembang goyang, koya, noga, tahu
sumedang, oncom, dan tempe
Ubi-ubian dan pisang Ketimus, combro, misro, galendo, peucang, colenak,
talam ubi, carang ubi, keremes, kolak pisang ubi, keripik pisang, dan sale.
Lainnya kelapa Serundeng dan galendo.
Sumber: Tjahyadi 2000 diacu dalam Dewi 2004
Pada tabel 7 dapat dilihat bahwa makanan Sunda sangat bervariasi dibuat dari berbagai macam bahan baku. Pada umumnya, bahan baku yang digunakan
dalam pembuatan makanan Sunda selalu termasuk dalam program “4 Sehat 5 Sempurna”. Makanan Sunda memiliki kandungan gizi untuk kesehatan dan
nutrisi untuk kebugaran yang tinggi terdiri dari sumber karbohidrat berasal dari tanaman, terutama biji-bijian dan umbi-umbian, lemak dan protein berasal dari
ikan, hewan ternak, dan biji-bijian, serta mineral dan vitamin berasal dari tanaman, terutama sayuran dan lalab. Selain itu, makanan Sunda seringkali
ditambahkan bumbu penyedap alami asal tanaman yang memiliki fungsi sebagai 14
peningkat nilai organoleptik rasa dan aroma makanan, peningkat warna dan penampilan makanan, serta pengawet agar makanan dapat disimpan lama tanpa
kerusakan dan penurunan kualitas
2
. Oleh karena itu, makanan tradisional Sunda sebenarnya jauh lebih sehat dan hingga saat ini masih banyak digemari oleh
masyarakat.
2
2.3. Perkembangan Blue Ocean Strategy