analisis yang digunakan dalam metode analisis kualitatif, antara lain kerangka kerja enam jalan, kanvas strategi dan kurva nilai, tiga tingkatan non-konsumen,
kerangka kerja empat langkah, skema hapuskan-kurangi-tingkatkan-ciptakan, dan rangkaian strategi samudera biru. Sedangkan, alat-alat dalam metode analisis
kuantitatif adalah uji Cochran dan uji penilaian kinerja restoran terhadap faktor- faktor persaingan.
4.5.1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan internal perusahaan, seperti organisasi perusahaan, karakteristik produk yang dihasilkan, produksi dan
operasi, kegiatan pemasaran, serta penelitian dan pengembangan. Analisis ini dapat menggambarkan kondisi Restoran Gurih 7 dan industri restoran tradisional
Sunda di Kota Bogor.
4.5.2. Kanvas Strategi dan Kurva Nilai
Kanvas strategi digunakan untuk merangkum situasi terkini suatu industri, memahami situasi persaingan yang sedang terjadi, memahami faktor-faktor yang
dijadikan ajang kompetisi dalam produk atau jasa, serta memahami apa yang didapatkan konsumen dari penawaran kompetitif yang ada di suatu pasar. Kanvas
strategi memiliki dua sumbu, yaitu sumbu horizontal dan sumbu vertikal. Sumbu horizontal pada kanvas strategi mewakili rentang faktor-faktor yang dijadikan
ajang kompetisi oleh suatu industri. Sedangkan, sumbu vertikal merupakan tingkat penawaran kepada konsumen dari skor rendah hingga skor tinggi. Apabila
perusahaan dalam suatu industri memiliki skor yang tinggi pada salah satu faktor kompetisi, perusahaan tersebut memberikan penawaran lebih kepada konsumen
sekaligus menandakan perusahaan telah mengeluarkan lebih banyak investasi pada faktor kompetisi tersebut.
Pada penelitian ini, penentuan faktor kompetisi pada sumbu horizontal kanvas strategi menggunakan brainstorming terhadap penelitian terdahulu terkait
dengan objek penelitian ini, seperti perilaku konsumen. Hal ini dikarenakan faktor-faktor kompetisi tersebut merupakan hasil pemikiran individu dan bersifat
sangat subjektif. Begitu pula dengan skor pada sumbu vertikal. Hasil penelitian perilaku konsumen tersebut diperoleh faktor-faktor yang bersifat pada atribut
45
restoran tradisional Sunda. Atribut-atribut tersebut kemudian digabungkan dengan hasil identifikasi di lapangan dan diseleksi untuk ditanyakan kepada responden.
Penentuan skor masing-masing faktor kompetisi pada penelitian ini dilakukan dengan menguji validitasi atribut atau faktor yang telah diidentifikasi.
Pengujian validitas ini menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada responden kemudian diolah dengan alat analisis kuantitatif, yaitu Uji Cochran.
Setelah diperoleh faktor-faktor yang valid, dilakukan penyebaran kuesioner kembali tentang penilaian restoran tradisional Sunda berdasarkan faktor-faktor
yang telah diuji validitasnya. Responden akan memberikan skor pada setiap faktor. Total skor yang didapatkan dari hasil kuesioner responden dihitung nilai
rata-ratanya sebagai dasar untuk menentukan penilaian pada sumbu vertikal kanvas strategi atau untuk membuat kurva nilai masing-masing restoran
tradisional Sunda yang dibandingkan. Setelah kurva nilai didapatkan, situasi industri restoran tradisional Sunda
di Kota Bogor dapat diidentifikasi. Hasil dari kanvas strategi digunakan untuk melihat profil strategis dari masing-masing restoran sekaligus dapat dijadikan
sebagai dasar untuk membuktikan adanya situasi persaingan.
4.5.3. Uji Cochran Durianto 2004 menyatakan bahwa uji Cochran digunakan untuk