kinerja yang cukup dalam melayani konsumennya sehingga konsumen merasa nyaman dan aman. Nilai kinerja yang tinggi ini sangat penting untuk
dipertahankan oleh Restoran Gurih 7 untuk mempertahankan pelanggannya dan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian ulang.
6 Kebersihan dan Kerapihan Restoran
Berdasarkan kurva nilai pada Gambar 7, Restoran Gurih 7 dan Restoran Saung Kuring memiliki nilai kinerja yang sama pada faktor ini, yaitu restoran
sudah baik dalam menjaga kebersihan dan kerapihan di dalam area restoran, baik di luar restoran, di dalam area pengunjung, maupun di dapur restoran
tersebut. Kebersihan Restoran Gurih 7 didukung dengan kesigapan pramusaji yang membersihkan meja setiap pergantian pengunjung sehingga kebersihan
restoran selalu terjaga. Sedangkan, Restoran Warung Nasi Ampera memiliki nilai kinerja yang lebih rendah dibandingkan kedua restoran lainnya, yaitu
cukup bersih dan cukup rapi. Kinerja tingkat kebersihan dan kerapihan pada Restoran Gurih 7 perlu dipertahankan karena hal ini terkait dengan tampilan
dan image Restoran Gurih 7 yang menjadi salah satu dasar pertimbangan konsumen untuk melakukan pembelian.
6.5. Interpretasi Kanvas Strategi Terhadap Kondisi Restoran Gurih 7
dalam Situasi Persaingan Restoran Tradisional Sunda Kurva nilai yang terdapat dalam kanvas strategi pada Gambar 7 dapat
memberikan informasi mengenai profil strategis yang dimiliki oleh masing- masing restoran tradisional Sunda, yaitu Restoran Gurih 7, Restoran Saung
Kuring, dan Restoran Warung Nasi Ampera. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Kim dan Mauborgne 2005 mengenai interpretasi dari kurva nilai pada
kanvas strategi tersebut, maka interpretasi kurva nilai tentang kondisi Restoran Gurih 7 adalah sebagai berikut.
1 Perusahaan yang Terperangkap dalam Samudera Merah
Perusahaan yang terperangkap dalam samudera merah memiliki kurva nilai yang hampir sama dengan kurva nilai para pesaingnya. Selain itu, kurva nilai
suatu perusahaan yang bertemu dengan kurva nilai pesaing termasuk perusahaan yang berada di dalam samudera merah. Berdasarkan kanvas
strategi pada Gambar 7, kurva nilai Restoran Gurih 7 yang menunjukkan
68
adanya pertemuan kurva nilai, yaitu pada faktor harga, keramahan dan kesopanan pramusaji, serta kebersihan dan kerapihan restoran. Kurva nilai
dari ketiga faktor tersebut bertemu dengan kurva nilai Restoran Saung Kuring. Hal ini menandakan bahwa Restoran Gurih 7 cenderung berada di
dalam situasi persaingan yang berdarah-darah samudera merah. Situasi persaingan seperti ini mendorong Restoran Gurih 7 untuk bersaing secara
ketat dalam memperebutkan pangsa pasar yang semakin sempit. Persaingan antara Restoran Gurih 7 dengan Restoran Saung Kuring dikarenakan
keduanya merupakan restoran tradisional Sunda yang sudah cukup lama berdiri dan dikenal oleh masyarakat Bogor. Selain itu, konsep penyajian serta
strategi dalam memuaskan pelanggan yang dimiliki kedua restoran tersebut hampir sama, yaitu dalam pelayanan, harga, rasa, dan cara penyajian.
2 Penawaran Berlebihan Tanpa Hasil yang Memadai
Perusahaan yang termasuk ke dalam kategori ini merupakan perusahaan yang melakukan penawaran secara berlebihan kepada konsumen tanpa memberikan
tambahan nilai yang memadai kepada perusahaan. Pada kategori ini, perusahaan memiliki kurva nilai yang menunjukkan tingkat yang tinggi dalam
semua faktor, namun pangsa pasar yang didapatkan tidak sesuai dengan investasi yang dikeluarkan. Hal ini dapat terlihat pada kurva nilai Restoran
Gurih 7 dan Restoran Saung Kuring. Berdasarkan kurva nilai pada kanvas strategi di atas, Restoran Gurih 7 dan Restoran Saung Kuring melakukan
penawaran yang tinggi pada faktor dekorasi ruangan serta faktor kenyamanan dan perasaan aman. Sedangkan, Restoran Warung Nasi Ampera memiliki
penawaran yang lebih rendah dibandingkan dengan penawaran yang dilakukan oleh dua restoran lainnya. Namun, Restoran Warung Nasi Ampera
memiliki omset yang lebih besar daripada Restoran Gurih 7 dan hampir sama besarnya dengan omset yang dimiliki Restoran Saung Kuring. Restoran Gurih
7 memiliki omset per hari saat hari kerja sebesar Rp 15-20 juta dan pada hari libur sebesar Rp 50-60 juta dari penjualan menu utama makanan Sunda, serta
perolehan omset dari penjualan menu pastry pada hari libur sebesar Rp 20-30 juta. Sedangkan, Restoran Saung Kuring dan Restoran Warung Nasi Ampera
69
dapat memperoleh omset per hari saat hari kerja mencapai Rp 70-80 juta dan dua hingga tiga kali lipatnya pada saat hari libur.
70
VII. FORMULASI BLUE OCEAN STRATEGY BOS PADA
RESTORAN GURIH 7
7.1. Merekonstruksi Batasan-Batasan Pasar