yang tidak pernah berpikir bahwa penawaran dari industri adalah suatu pilihan. Apabila pelaku usaha mencermati kesamaan utama di antara non-konsumen dan
konsumen, pelaku usaha dapat menumbuhkan permintaan baru dengan menarik mereka sebagai konsumen.
2.3.1. Perkembangan Penelitian Perilaku Konsumen Restoran Gurih 7
Suatu bisnis yang bergerak dalam bidang penyediaan pelayanan dan makanan, khususnya restoran, sangat ditentukan oleh jumlah konsumen agar dapat
dikatakan sebagai bisnis yang sukses. Selain itu, kesuksesan ini juga dipengaruhi dengan kemampuan pelaku usaha dalam suatu bisnis untuk meningkatkan
pertumbuhan pelanggannya
3
. Namun, untuk mempertahankan dan meningkatkan
jumlah konsumen, para pelaku usaha harus melakukan berbagai alternatif cara yang selanjutnya disebut strategi. Strategi yang dilakukan haruslah efektif dan
didasarkan pada tujuan yang ditetapkan, yaitu memenuhi kepuasan konsumen sekaligus meningkatkan keuntungan dari bisnis yang sedang dijalankan. Oleh
karena itu, pelaku usaha perlu mencermati sikap dan perilaku konsumen dalam memenuhi kepuasannya.
Kepuasan konsumen merupakan keseluruhan sikap yang ditunjukkan konsumen atas barang atau jasa setelah mereka memperoleh dan menggunakannya
Mowen dan Minor 2002. Mempertahankan dan meningkatkan kepuasan konsumen adalah hal yang sangat penting bila ditinjau dari aspek manajerial.
Pelanggan yang memiliki kepuasan yang tinggi terhadap produk yang ditawarkan akan mempengaruhi arus kas masa depan perusahaan secara positif. Oleh karena
itu, pelaku usaha harus mencermati beberapa faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian dan selanjutnya dapat meningkatkan
kepuasan konsumen sebagai investasi Sumarwan 2004, Mowen dan Minor 2002. Saat ini, sudah banyak sekali penelitian yang menggunakan topik perilaku
konsumen untuk mengkaji efektivitas penjualan yang telah dilakukan oleh suatu bisnis dan loyalitas serta kepuasan pelanggan terhadap bisnis tersebut. Salah satu
bisnis restoran dan rumah makan yang seringkali menjadi tempat penelitian untuk
3
Bina UKM. 2010. Perkembangan Bisnis Rumah Makan dan Restoran: Peluang Usaha Rumah Makan Restoran. http:www.binaukm.com
201005perkembangan-bisnis-rumah-makan-dan-restoran-peluang-usaha- rumah-makan-restoran [12 Juni 2012]
19
mengkaji topik tersebut adalah Restoran Gurih 7 yang juga menjadi tempat penelitian ini. Restoran Gurih 7 merupakan pemain dalam industri restoran
tradisional Sunda di Kota Bogor dan sedang mengalami persaingan dengan bisnis- bisnis sejenis.
Penelitian terdahulu yang menggunakan topik perilaku konsumen menghasilkan beberapa atribut yang merupakan prioritas penting dan utama bagi
konsumen dalam melakukan pembelian terhadap Restoran Gurih 7. Selain itu, terdapat beberapa penelitian yang memiliki tujuan untuk menganalisis hubungan
satu atribut dengan atribut lainnya. Atribut-atribut yang digunakan pada penelitian terdahulu nantinya digunakan dalam penelitian ini sebagai faktor-faktor yang
dijadikan sebagai ajang kompetisi dalam industri restoran tradisional Sunda. Selain itu, atribut ini nantinya dapat dicermati oleh pihak yang bersangkutan, yaitu
Restoran Gurih 7, untuk melakukan investasi dalam mempertahankan dan meningkatkan jumlah konsumen.
Atribut yang dihasilkan dalam penelitian-penelitian terdahulu hampir sama. Namun, metode yang digunakan dalam penelitian terdahulu berbeda-beda
sesuai dengan tujuan dan kebutuhan penelitian. Rusli 2006 menggunakan beberapa metode dan alat analisis dalam penelitiannya yang mengkaji atribut yang
dinilai penting oleh konsumen dan tingkat kepuasan serta loyalitas terhadap kinerja atribut tersebut. Metode dan alat analisis yang digunakan adalah metode
product moment pearson untuk menguji validitas responden dan metode α-
cronbach untuk menguji reabilitas responden. Data yang diperoleh dari metode tersebut kemudian diolah dengan analisis deskriptif kualitatif-kuantitatif, metode
Importance Performance Analysis IPA, dan klasifikasi loyalitas menurut Griffin. Miftah 2010 menggunakan metode yang sama dengan Rusli 2006 untuk
menguji validitas dan reabilitas responden dimana tujuan penelitiannya adalah untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen serta menganalisis proses
pengambilan keputusan dan faktor-faktor yang mempengaruhi analisis konsumen. Namun, data yang didapatkan Miftah 2010 diolah dengan menggunakan
Analisis Deskriptif dan Analisis Faktor. Penelitian terdahulu yang bertujuan untuk menganalisis hubungan satu
atribut dengan atribut lainnya adalah Astriani 2008 dan Setyawati 2010.
20
Astriani 2008 dan Setyawati 2010 menggunakan metode yang berbeda dalam penelitiannya. Hal ini juga didasarkan dengan tujuan dan kebutuhan dari
penelitian yang dilakukan. Astriani 2008 melakukan penelitian dengan tujuan untuk menganalisis kepuasan pelanggan dan hubungannya dengan fasilitas live
music yang disediakan oleh Restoran Gurih 7. Metode pengolahan data yang digunakan Astriani 2008 adalah metode Importance Performance Analysis
IPA, Customer Satisfication Index CSI, Uji Khi- Kuadrat Chi- Square, dan Two Independents Simples Test. Sedangkan, Setyawati 2010 dalam
penelitiannya memiliki tujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang terbentuk berdasarkan variabel experiential marketing dan hubungannya terhadap loyalitas
pelanggan. Setyawati 2010 menggunakan beberapa metode dan alat analisis dalam mendukung penelitiannya, antara lain analisis faktor, regresi linear
berganda, uji F, dan uji T. Pada penelitian terdahulu, dapat dilihat bahwa metode dan alat analisis
yang digunakan untuk meneliti perilaku konsumen di Restoran Gurih 7 sangat beragam. Namun, hasil penelitian yang didapatkan dari penelitian terdahulu
memiliki hasil yang sama, terutama dalam penentuan atribut yang penting bagi konsumen Restoran Gurih 7. Astriani 2008, Miftah 2010, Setyawati 2010,
dan Rusli 2006 dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa atribut yang dinilai paling penting dan berpengaruh dalam mempengaruhi kepuasan dan loyalitas
konsumen adalah atribut pada produk dan atribut pada pramusaji. Atribut pada produk yang dinilai penting adalah citarasa makanan dan minuman yang disajikan
Rusli 2006, Setyawati 2010. Setyawati juga menegaskan bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi loyalitas pelanggan advocate adalah indera
pengecap. Sedangkan, atribut pada pramusaji yang dinilai penting bagi konsumen adalah keterampilan pramusaji dalam memberikan pelayanan yang cepat dan
tanggap, serta kecepatan pramusaji dalam menanggapi keluhan konsumen Rusli 2006, Astriani 2008, Miftah 2010. Miftah 2010 juga menambahkan satu atribut
pada pramusaji yang dinilai penting, yaitu keramahan dan kesopanan pramusaji dalam melayani konsumen.
Pada penelitian terdahulu yang bertujuan untuk menganalisis hubungan satu atribut dengan atribut lainnya memiliki beberapa hasil penelitian. Astriani
21
2008 dalam penelitiannya memperlihatkan bahwa atribut suasana restoran menunjukkan penurunan kepuasan pelanggan pada suasana dengan adanya live
music. Hal ini dikarenakan live music kurang cocok dengan nuansa kedaerahan yang khas Sunda pada Restoran Gurih 7. Sedangkan, Setyawati 2010
menghasilkan lima faktor yang dinamakan faktor experience perasaan santai, perasaan nyaman, aksi, dan hubungan, faktor komunikasi indera pengecap,
komunikasi, identitas, produk, dan orang, faktor situasional co-branding dan website, faktor persepsi lingkungan dan pikiran, serta faktor pendengaran
indera pendengaran. Penelitian ini memiliki beberapa perbedaan dan persamaan dengan
penelitian terdahulu. Adapun perbedaannya terletak pada tujuan penelitian, yaitu untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dijadikan kompetisi dalam industri
restoran tradisional Sunda di Kota Bogor, mendeskripsikan situasi industri tersebut, serta merumuskan blue ocean strategy yang dapat diterapkan untuk
pengembangan usaha Restoran Gurih 7. Penelitian terdahulu lebih memfokuskan pada penilaian pelanggan dan konsumen perilaku konsumen terhadap Restoran
Gurih 7, yaitu dari sisi kepuasan, loyalitas, hingga proses pengambilan keputusan. Penelitian tersebut belum sampai kepada perumusan strategi apa yang harus
digunakan oleh pihak restoran. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan strategi yang akan digunakan oleh pihak restoran dalam
pengembangan usahanya sehingga dapat mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan jumlah konsumen. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah blue ocean strategy dimana strategi ini dilakukan untuk menciptakan ruang pasar yang belum ada pesaingnya dan menjadikan kompetisi sebagai hal yang
tidak relevan.
2.3.2. Perumusan Strategi Samudera Merah Red Ocean Strategy