1 Teknik observasi atau pengamatan langsung
Merupakan cara pengumpulan data dengan pengamatan langsung di lapangan terhadap objek yang diteliti. Pengamatan langsung dilakukan terhadap
kegiatan yang dilakukan oleh restoran baik kegiatan operasional hingga kegiatan promosi yang dilakukan oleh pihak Restoran Gurih 7.
2 Teknik wawancara
Merupakan cara pengumpulan data dengan langsung mengadakan tanya jawab kepada objek yang diteliti atau kepada perantara yang mengetahui
persoalan dari objek yang sedang diteliti. Wawancara dilakukan dengan Manajer Restoran Gurih 7, konsumen, non-konsumen, dan pihak-pihak yang
terkait dengan pengembangan blue ocean strategy Restoran Gurih 7. 3
Teknik diskusi Merupakan cara pengumpulan data dengan langsung melakukan wawancara
secara mendalam dan bertukar pikiran mengenai permasalahan dan kondisi yang ada dengan pihak Restoran Gurih 7.
4 Teknik kepustakaan
Merupakan cara pengumpulan data dengan menggunakan sebagian atau seluruh data yang telah ada atau laporan dari peneliti sebelumnya dan
membaca buku-buku yang terkait dengan penelitian yang dilakukan. 5
Teknik Pengisian Kuesioner Merupakan cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan
angket atau daftar isian terhadap objek yang diteliti. Pemberian kuesioner dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penting dalam industri
kuliner. Pengisian kuesioner dilakukan oleh responden yang telah ditentukan yaitu pengunjung Restoran Gurih 7.
4.4. Metode Penentuan Responden
Pada penelitian ini, metode yang digunakan dalam penentuan sampel adalah non probability sampling, yaitu dengan menggunakan metode purposive
sampling. Metode ini merupakan metode penentuan responden secara sengaja berdasarkan beberapa pertimbangan. Dalam studi kualitatif qualitative study,
hanya sampel kecil orang, kelompok, atau kejadian yang tanpa kecuali dipilih, dalam konteks sifat mendalam studi Sekaran 2006. Studi kualitatif juga
42
memungkinkan untuk menggunakan desain pengambilan sampel apapun. Dalam penelitian ini, penentuan responden sebagai sampel dilakukan berdasarkan
pertimbangan tertentu dimana subjek dipilih berdasarkan keahlian atau peran responden dalam masalah yang akan diteliti. Oleh karena itu, penentuan
responden dalam penelitian ini dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa responden merupakan pihak-pihak yang terkait dan mengerti mengenai
industri kuliner, khususnya restoran tradisional sunda. Dalam penelitian ini, responden dibagi menjadi dua golongan berdasarkan
waktu pembagian kuesioner, yaitu golongan pertama adalah konsumen dan non- konsumen, serta golongan kedua adalah konsumen restoran tradisional Sunda. Hal
ini dilakukan agar informasi yang didapatkan bersifat objektif. Areal pengambilan informasi dari responden berada di daerah Kota Bogor.
1. Golongan Pertama: Konsumen dan Non-konsumen
Dalam penelitian ini, responden golongan pertama diberikan kuesioner tahap pertama. Kuesioner ini memberikan informasi mengenai hasil identifikasi
terhadap faktor-faktor yang dijadikan sebagai ajang kompetisi dalam industri restoran tradisional Sunda. Responden yang diperoleh berjumlah 45 orang,
yang terdiri dari 40 orang sebagai konsumen dan lima orang sebagai non- konsumen. Semua responden tersebut sudah pernah melakukan aktivitas
makan di restoran-restoran tradisional Sunda yang berada di Kota Bogor. Responden yang sudah pernah melakukan aktivitas makan di Restoran Gurih
7 sebesar 33 orang. Penentuan jumlah responden sebesar 45 orang berdasarkan atas jumlah sampel minimum yang disarankan oleh Siagian dan
Sugiarto 2003, yakni 30 orang responden. Dasar penentuan responden golongan pertama adalah orang yang memiliki pengetahuan mengenai
restoran tradisional Sunda, baik konsumen maupun non-konsumen. Kuesioner ini juga ditujukan kepada non-konsumen karena informasi dari non-
konsumen sangat bermanfaat untuk membuat ulang batasan-batasan pasar. Selain itu, penelitian ini dilakukan dengan sengaja kepada konsumen yang
melakukan aktivitas makan minimal dua kali di restoran tradisional Sunda dalam satu minggu terakhir. Hal ini bertujuan agar responden dapat me-recall
ingatannya terhadap alasan dan motivasi mereka dalam melakukan aktivitas
43
makan di restoran tradisional Sunda serta dapat memberikan penilaian terhadap faktor-faktor kompetisi yang diajukan dalam kuesioner.
2. Golongan Kedua: Konsumen Restoran Gurih 7 dan restoran tradisional Sunda
Responden pada golongan ini diberikan kuesioner tahap kedua untuk mendapatkan informasi mengenai hasil kinerja faktor-faktor kompetisi dalam
industri restoran tradisional Sunda. Jumlah responden pada golongan kedua yang diambil berjumlah 45 orang. Dasar penentuan responden golongan
kedua ini adalah para konsumen yang telah melakukan pembelian di Restoran Gurih 7 paling sedikit dua kali. Selain itu, responden juga telah melakukan
pembelian paling sedikit dua kali di restoran tradisional Sunda lainnya, yaitu Restoran Saung Kuring dan Restoran Warung Nasi Ampera. Informasi dari
responden tersebut dapat mengetahui keunggulan dan kelemahan masing-masing restoran tradisional Sunda, yaitu Restoran Gurih 7, Restoran
Saung Kuring, dan Restoran Warung Nasi Ampera.
4.5. Metode Pengolahan Data