Uji Validitas Uji Coba Instrumen

validitasnya instrumen penelitian. Dalam penelitian ini uji coba dilaksakan di SMAN I Simo, karena dipandang siswanya mempunyai kemampuan seimbang dengan kemampuan populasi yang dijadikan penelitian. Pada penelitian ini ada 2 instrumen berupa soal tes, yaitu soal tes angket kemampuan interpersonal dan tes prestasi belajar. Selain valid dan reliabel, maka suatu tes dianggap baik sebagai alat pengukur jika memenuhi persyaratan obyektif serta memiliki daya pembeda. Untuk angket kemampuan interpersonal dilakukan uji validitas dan reabilitasnya, sedangkan untuk tes prestasi selain dilakukan uji validitas dan reabilitas juga harus diuji taraf kesukaran dan uji daya beda.

a. Uji Validitas

Validitas item soal dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment t dari Karl Pearson dengan cara mengkorelasikan skor per item dengan skor total.. Rumus product moment dari Karl Pearson untuk mengitung validitas adalah : 2 2 2 2 xy Y Y N. X X N. Y X XY N r å - å å - å å å - å = Keterangan : r xy = Angka indeks korelasi product moment N = Jumlah peserta tes SX = Jumlah seluruh skor x SY = Jumlah seluruh skor y SXY = Jumlah hasil kali antara skor x dan skor y Hasil yang diperoleh dari perhitungan dikonsultasikan dengan harga r tabel , dengan ketentuan jika r hitung r tabel maka dikatakan item soal tersebut valid dan jika r hitung r tabel maka item soal tersebut tidak valid invalid. Untuk mempercepat proses perhitungan pada uji validitas, maka dilakukan dengan menggunakan bantuan Microsoft Exel. Langkah-langkah yang dilakukan adalah mengkorelasikan skor per item atau butir soal dengan skor total. Untuk memutuskan tingkat validitas instrumen atau setiap soal dapat dilihat kriteria penafsisan mengenai indeks korelasinya r, sebagai berikut : 0,91 – 1,00 = Sangat Tinggi ST 0,71 – 0,90 = Tinggi T 0,41 – 0,70 = Cukup C 0,21 – 0,40 = Rendah R Negatif – 0,20 = Sangat Rendah R Masidjo, 1995:243 Berdasarkan kriteria penafsiran di atas, pada ujicoba instrumen dihasilkan sebagai berikut : 1 Hasil analisis validitas yang telah dilakukan pada angket tentang kemampuan interpersonal sebanyak 40 item yang disebarkan pada 40 responden di luar penelitian, kemudian dianalisis dengan Microsoft Excel hasilnya 31 soal dinyatakan valid dan 9 soal dinyatakan tidak valid invalid, yaitu soal nomor 2,14,15,21,25,26,33,38,39. Item yang tidak valid dan 1 item nomor 7 selanjutnya tidak digunakan untuk penelitian, sehingga untuk memperoleh data kemampuan interpersonal digunakan angket dengan 30 item. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8. 2 Hasil uji validitas untuk tes prestasi dari 40 item yang diujikan, kemudian dianalisis dengan Microsoft Excel 26 dinyatakan valid dan 15 item dinyatakan tidak valid, yaitu nomor 1,2,6,7,8,9,11,12,15,21,27,31,32,33,34. Item yang tidak valid dan 5 item nomor 3,19,25,30,39 selanjutnya tidak digunakan untuk penelitian, sehingga untuk memperoleh data prestasi digunakan tes dengan 20 item. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9.

b. Uji reliabilitas

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan student team achievement division(stad) ditinjau dari Gaya belajar dan motivasi berprestasi

0 3 167

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA

0 6 154

PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN JIGSAW II DITINJAU DARI INTERAKSI SOSIAL SISWA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

7 40 88

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSITED INDIVIDUALIZATION) DAN TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA.

0 0 7

Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dan Think Pair Share (TPS) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi

0 0 8