Berdasarkan hasil observasi angket tentang kecerdasan interpersonal siswa diperoleh bahwa untuk kelas eksperimen memiliki rata-rata skor angket kecerdasan
interpersonal 86,425 yang lebih tinggi daripada kelas kontrol dimana rata-rata skor angket untuk kelas kontrol adalah 83,359. Pembelajaran Suhu dan Kalor diajarkan
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan Student Team Achievement Divisions STAD dengan memperhatikan kecerdasan interpersonal
siswa, dimana kecerdasan interpersonal merupakan cerdas bermasyarakat, mudah bergaul dan berteman. Sehingga dengan kecerdasan interpersonal dan model
pembelajaran Jigsaw sangat berpengaruh terhadap prestasi hasil belajar.
2. Hipotesis Pertama
Berdasarkan hasil analisis uji anava dua jalan dengan sel tak sama diperoleh F
hitung
= 8,409 dan F
tab
= 4,080. Harga F
hitung
F
tab ,
hal ini berarti ada pengaruh penggunaan model pembelajaran tipe Jigsaw dan Student Team Achievement
Divisions STAD terhadap prestasi belajar fisika pada pokok bahasan Suhu dan Kalor.
Dari hasil uji komparasi ganda metode Scheffe diperoleh kesimpulan bahwa terdapat beda rataan yang signifikan antara siswa yang diberikan model pembelajaran
tipe Jigsaw dan Student Team Achievement Divisions STAD. Hasil komparasi ganda model pembelajaran tipe Jigsaw dan Student Team Achievement Divisions
STAD memiliki statistik uji 13,819 F
tab,
maka keputusannya Ho ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw dan Student Team Achievement Divisions STAD pada siswa terhadap prestasi belajar
Ditinjau dari nilai rata-rata prestasi belajar siswa pada kelas ekperimen yang menggunakan model pembelajaran tipe Jigsaw skor rata-rata prestasi belajar yang
diperoleh siswa 68,130. Sedangkan prestasi belajar siswa pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran tipe Student Team Achievement Divisions STAD
skor rata-rata prestasi belajar yang diperoleh siswa 62,820. Hal ini berarti prestasi
belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran tipe Jigsaw lebih baik daripada menggunakan model pembelajaran tipe Student Team Achievement Divisions STAD.
Perbedaan ini disebabkan kerjasama yang dilakukan siswa dalam kelompok pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih baik dibandingkan dengan kerjasama
dalam pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions STAD. Berdasarkan hasil penelitian penggunaan model pembelajaran tipe Jigsaw dapat
meningkatkan partisipasi setiap anggota kelompok. Hal ini disebabkan karena masing-masing siswa dalam kelompok yang sama memperoleh LKS yang berbeda
dan kemudian siswa membentuk kelompok ahli yang anggotanya berasal dari kelompok lain di luar kelompoknya, sehingga setiap siswa merasa memiliki tugas dan
tanggung jawabnya masing-masing.
3. Hipotesa Kedua