Kerangka Berfikir KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN PERUMUSAN

siswa juga belajar untuk menghargai kelebihan dan kekurangan masing-masing, d Metode ini juga sangat efektif karena mampu meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa dalam bentuk interaksi baik antara siswa dengan guru maupun antara siswa dengan siswa lainnya. Bahkan interaksi ini lebih didominasi oleh interaksi antara siswa dengan siswa sedangkan guru hanya bersifat sebagai moderator saja. Tanya jawab antar siswa berjalan dengan sangat baik dan setiap penilaian yang diberikan oleh guru maupun siswa lainnya mampu memicu dirinya untuk lebih menggali konsep-konsep materi yang diajarkan sehingga menghasilkan rasa keingintahuan dan percaya diri yang tinggi. Yang relevan dengan penelitian ini adalah penerapan teori Multiple Intelligence, tetapi pada penelitian ini intelegensi atau kecerdasan hanya diambil kecerdasan interpersonal saja dan pembelajarannya menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan tipe Student Team Achievement Divisions STAD.

C. Kerangka Berfikir

Kerangka pemikiran pada dasarnya merupakan penalaran dari awal untuk dapat sampai pada pemberian jawaban sementara pada masalah yang dirumuskan. Berdasarkan kajian teori dan latar belakang yang telah diuraikan dapat disimpulkan sebagai berikut 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan Student Team Achievement Divisions STAD merupakan pembelajaran kelompok di mana kelas dibagi kelompok-kelompok kecil dengan mempertimbangkan keheterogenannya, baik prestasi, status sosial, ras, jenis kelamin dan sebagainya. Pembagian kelompok seperti ini diharapkan agar masing-masing siswa dalam kelompok dapat melengkapi struktur kognitif yang dimilikinya, seperti yang dikemukakan oleh Vigotsky dalam konsepnya helpscognitive scaffolding yang berarti memberi bantuan. Bantuan tersebut dapat dalam bentuk bimbingan orang lain atau teman yang lebih kompeten. Bimbingan atau bantuan dari teman yang lebih kompeten sangat efektif untuk meningkatkan produktivitas belajar, sehingga siswa dapat memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Pada penelitian ini menggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan Student Team Achievement Divisions STAD, karena pada pembelajaran tersebut mempunyai kelebihan-kelebihan. Kelebihan Jigsaw antara lain : 1 tujuan pembelajaran lebih kepada penguasaan konsep daripada penguasaan kemampuan, 2 siswa termotivasi untuk mempelajari materi dengan baik, 3 siswa mau bekerja keras dalam kelompok supaya mereka dapat membantu timnya melakukan tugas dengan baik. Sedangkan kelebihan dari Student Team Achievement Divisions STAD antara lain : 1 dapat membantu dan menyemangati temannya, 2 hubungan antar teman menjadi baik, 3 kerjasama antar teman menjadi baik, 4 dapat membentuk sikap yang positip, baik di kelas maupun di sekolah. Pada pembelajaran kooperatif diharapkan siswa secara aktif membangun pengetahuannya dengan bantuan teman sebaya di dalam kelompoknya. Belajar di dalam kelompok secara aktif merupakan konstruksi pengetahuan di mana struktur pengetahuan mereka berkembang. Dengan demikian diperkirakan bahwa pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan Student Team Achievement Divisions STAD, kedua-duanya unggul karena pada masing-masing model pembelajaran tersebut mempunyai kelebihan-kelebihan. Pada model pembelajaran tipe Jigsaw kerjasama dalam kelompok dan tanggung jawab siswa lebih baik daripada model pembelajaran tipe Student Team Achievement Divisions STAD, sehingga dalam penelitian ini diduga model pembelajaran tipe Jigsaw lebih unggul. 2. Kecerdasan adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah atau menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan di dalam latar budaya tertentu. Masalah atau sesuatu yang dihasilkan mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Seseorang dikatakan cerdas apabila ia dapat memecahkan masalah yang dihadapi problem solved dalam hidupnya dan mampu menghasilkan sesuatu yang berharga atau berguna bagi umat manusia. Sesuai dengan teori belajar Bruner yang menekankan tentang model belajar penemuan discovery learning, siswa berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, sehingga akan menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. Jadi mudah dipahami bahwa kecerdasan adalah pemandu untuk mencapai sasaran-sasaran secara efektif dan efisien. Dengan kata lain, orang yang lebih cerdas akan mampu memilih strategi pencapaian sasaran yang lebih baik dari orang yang kurang cerdas. Karena prestasi seseorang ditentukan juga oleh tingkat kecerdasannya inteligensi. Menurut Gardner ada 8 macam kecerdasan yang dimiliki seseorang yang disebut dengan kecerdasan ganda multiple intelligence, yaitu intelegensia Linguistik, Logis Matematik, Visual Spatial, Kinestetik, Musikal, Naturalis, Interpersonal, dan Intrapersonal. Dalam penelitian ini mengambil salah satu dari kecerdasan tersebut yaitu kecerdasan interpersonal. Kecerdasan interpersonal berhubungan dengan kemampuan bekerja sama dan berkomunikasi baik verbal maupun nonverbal dengan orang lain. Mampu mengenali perbedaan perasaan, temperamen, maupun motivasi orang lain. Kecerdasan interpersonal ini akan menuntun siswa untuk memahami, bekerja sama dan berkomunikasi, serta memelihara hubungan baik dengan orang lain. Seseorang yang memiliki kecerdasan interpersonal biasanya disukai teman- temannya, karena ia mampu berinteraksi dengan baik dan memiliki empati yang besar terhadap teman-temannya. Dengan ciri-ciri tersebut di atas, maka diduga bahwa siswa yang mempunyai kecerdasan interpersonal tinggi akan memperoleh hasil prestasi lebih baik daripada siswa yang kecerdasan interpersonalnya rendah. 3. Dalam pembelajaran kooperatif yang merupakan faktor dasar sistem pembelajaran ini antara lain kecakapan bekerja sama dan berkomunikasi. Dengan kata lain dapat diartikan bahwa pembelajaran kooperatif memungkinkan untuk membantu mengembangkan kecerdasan interpersonal siswa yang sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Diperkirakan bahwa siswa yang mempunyai kecerdasan interpersonal tinggi kemungkinan akan memperoleh prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mempunyai kecerdasan interpersonal rendah. Sebaliknya siswa yang mempunyai kecerdasan interpersonal rendah dengan diberikannya pembelajaran kooperatif, diharapkan prestasi belajarnya akan meningkat. Karena pembelajaran kooperatif memaksa siswa untuk saling bekerjasama, sehingga siswa yang kecerdasan interpersosalnya rendah akan termotivasi untuk lebih giat belajar. Penelitian dilaksanakan pada kelas X semester 2, sehingga mengambil materi yang ada di semester 2 yaitu Suhu dan Kalor. Selama ini proses belajar mengajar pada materi tersebut hanya menggunakan metode ceramah, maka pada penelitian ini akan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Pada kegiatan belajar mengajar kerjasama antar siswa di SMAN 1 Teras belum optimal, sehingga pada pembelajaran ini akan dioptimalkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan Student Team Achievement Divisions STAD. Dari kerangka berfikir yang telah diuraikan di atas, diduga bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan Student Team Achievement Divisions STAD dengan kecerdasan interpersonal merupakan faktor keberhasilan dalam proses belajar mengajar yang dapat meningkatkan prestasi belajar. Dengan demikian dapat ditarik dugaan bahwa ada interaksi antara penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan Student Team Achievement Divisions STAD dengan kecerdasan interpersonal siswa.

D. Perumusan Hipotesis

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan student team achievement division(stad) ditinjau dari Gaya belajar dan motivasi berprestasi

0 3 167

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA

0 6 154

PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN JIGSAW II DITINJAU DARI INTERAKSI SOSIAL SISWA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

7 40 88

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSITED INDIVIDUALIZATION) DAN TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA.

0 0 7

Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dan Think Pair Share (TPS) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi

0 0 8