Pengertian Belajar dan Pembelajaran

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN PERUMUSAN

HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran

Belajar merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa mengenal batas usia, dan berlangsung seumur hidup. Belajar merupakan usaha yang dilakukan seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya untuk merubah perilakunya dan dalam proses belajar tersebut membutuhkan waktu. Dengan demikian, hasil dari kegiatan belajar adalah berupa perubahan perilaku yang relatif permanen pada diri orang yang belajar, dan perubahan yang diharapkan adalah perubahan ke arah yang positip. Belajar sebagai kegiatan berproses dan merupakan unsur mendasar dalam setiap penyelenggaraan pendidikan.bergantung pada proses belajar yang dialami siswa di sekolah, lingkungan rumah dan keluarganya sendiri Muhibbin Syah, 1999:89. Sebagai tanda bahwa seseorang telah melakukan proses belajar adalah terjadinya perubahan perilaku pada diri orang tersebut yang diakibatkan oleh pengalaman. Sehingga hasil kegiatan belajar tersebut dapat berupa aspek kognitif, psikomotorik maupun afektif. Belajar adalah tingkah laku yang secara fungsional berkaitan dengan adanya perubahan dalam kejadian-kejadian di lingkungan. Perubahan akibat belajar tersebut akan bertahan lama, bahkan sampai taraf tertentu untuk menghilang lagi. Kemampuan yang diperoleh, mejadi milik pribadi yang tidak akan hilang begitu saja. Para ahli merumuskan hasil belajar, secara relatif bersifat konstan dan berbekas. Disebut relatif karena ada kemungkinan suatu hasil belajar ditiadakan dan diganti dengan hasil yang baru dan ada kemungkinan pula suatu hasil belajar terlupakan. Belajar dan pembelajaran merupakan dua konsep yang berkaitan erat. Menurut Hudoyo 1998:5” Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang melibatkan pengajar dan peserta didik siswa”. Dalam pendapat Hudoyo, pada dasarnya jika dikatakan mengajar, tentu ada subyek yang diberi pelajaran, yaitu peserta didik dan ada subyek yang mengajar yaitu pengajar. Suatu proses pembelajaran dikatakan baik, jika proses tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif pada siswa. Pembelajaran merupakan susunan informasi dan lingkungan untuk memfasilitasi proses belajar. Lingkungan adalah tempat pembelajaran, metode- metode, media dan peralatan yang diperlukan untuk menyampaikan informasi dan pedoman siswa untuk belajar. Susunan informasi dan lingkungan biasanya menjadi tanggung jawab guru dan pembuat kebijakan pendidikan. Pemilihan strategi dalam pembelajaran tergantung pada lingkungan yaitu metode-metode, media, peralatan dan fasilitas, dan cara bagaimana informasi tersebut terkumpul dan digunakan. Peran pengajar atau guru sangat penting dalam proses perencanaan pembelajaran, dengan bekerja sama sesama guru dan ahli media untuk memasukkan media ke dalam pembelajaran agar memberi pangaruh terhadap penerimaan siswa. Tidak sembarang lingkungan dapat menjamin adanya proses belajar. Seseorang harus aktif sendiri, melibatkan diri dengan segala pemikiran, kemauan, dan perasaannya. Kehadiran siswa dalam kelas belum berarti siswa sedang belajar selama siswa tidak melibatkan diri. Agar terjadi proses belajar, seseorang dituntut untuk melibatkan diri atau harus ada interaksi secara aktif.

2. Teori Belajar Kognitif

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan student team achievement division(stad) ditinjau dari Gaya belajar dan motivasi berprestasi

0 3 167

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA

0 6 154

PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN JIGSAW II DITINJAU DARI INTERAKSI SOSIAL SISWA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

7 40 88

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSITED INDIVIDUALIZATION) DAN TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA.

0 0 7

Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dan Think Pair Share (TPS) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi

0 0 8