dan siswa yang kecerdasan interpersonalnya rendah sama-sama tidak berpartisipasi dalam kelompok.
Dari pembahasan hasil analisis data menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran tipe Jigsaw pada siswa yang kecerdasan interpersonalnya rendah
dapat meningkatkan kerjasama dan keaktifannya dalam kelompok, sehingga prestasi belajar menjadi lebih baik.
E. Kelemahan dan Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian yang telah dilakukan, peneliti telah berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil penelitian yang optimal, akan tetapi peneliti
menyadari sepenuhnya bahwa hasil yang diperoleh mungkin tidak sesuai dengan harapan. Pada penelitian ini, peneliti menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kelemahan dan kekurangan dalam melaksanakan penelitian. Kelemahan dan kekurangan tersebut adalah :
1. Instrumen penelitian yang berupa angket kecerdasan interpersonal dan tes prestasi belajar fisika, merupakan instrumen yang baru diujicobakan pada satu
tempat, bukan instrumen yang sudah baku. 2. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN I Teras Boyolali tahun
pelajaran 20082009. Hasil penelitian ini relevan untuk siswa SMAN I Teras Boyolali tetapi mungkin tidak relevan jika dilaksanakan pada sekolah yang lain.
Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan karakteristik yang dimiliki sampel. Dengan demikian hasil penelitian ini belum dapat diberlakukan secara umum.
3. Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan STAD jarang digunakan dalam proses pembelajaran di SMAN I Teras Boyolali,
sehingga proses belajar mengajar yang terjadi kurang berjalan secara maksimal. 4. Penuangan jam pelajaran pada silabus kurang untuk materi Suhu dan Kalor,
sehingga perlu ditambah jam pelajaran agar hasil prestasi belajar yang diperoleh siswa lebih baik lagi.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, hipotesis sampai pengujian hipotesis, maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran pada
pokok bahasan Suhu dan Kalor dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan ketertarikan siswa untuk
memupuk kerjasama antar siswa yang memiliki latar belakang heterogen seperti keadaan sosial, jenis kelamin laki-laki dan perempuan, dan kemampuan akademik
dalam kelompok meningkat. Berdasarkan data yang dikumpulkan dari hasil analisis data yang telah dikemukakan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Ada perbedaan yang signifikan pada prestasi belajar Suhu dan Kalor antara siswa yang diberi pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dimana F
hitung
= 8,407 sedangkan F
tabel
= 4,080. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa F
hitung
F
tabel
, secara keseluruhan dapat dijelaskan bahwa siswa yang mendapat pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
memperoleh prestasi belajar lebih tinggi dibanding siswa mendapat pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions