rata prestasi belajarnya 60,680, maupun dengan siswa yang kecerdasan interpersonalnya rendah yang skor rata-rata prestasi belajarnya 66,820.
4. Hipotesis Ketiga
Berdasarkan hasil analisis uji anava dua jalan dengan sel tak sama diperoleh F
hitung
= 5,999 dan F
tab
= 3,150. Harga F
hitung
F
tab ,
hal ini berarti ada interaksi antara pembelajaran kooperatif dan kecerdasan interpersonal siswa terhadap prestasi belajar
fisika pada pokok bahasan Suhu dan Kalor. Dari hasil uji komparasi ganda dengan metode Scheffe diperoleh hasil sebagai
berikut:
a. Model pembelajaran tipe Jigsaw antara kecerdasan interpersonal tinggi dan
kecerdasan interpersonal sedang memiliki statistik uji 28,907 F
tab,
maka keputusannya Ho ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan
penggunaan model pembelajaran tipe Jigsaw antara kecerdasan interpersonal tinggi dan kecerdasan interpersonal sedang terhadap prestasi belajar fisika pada
pokok bahasan Suhu dan Kalor.
Ditinjau dari nilai rata-rata prestasi belajar siswa yang kecerdasan interpersonalnya tinggi skor rata-rata prestasi belajar yang diperoleh siswa
74,550. Sedangkan prestasi belajar siswa yang kecerdasan interpersonalnya sedang skor rata-rata prestasi belajar yang diperoleh siswa 60. Berdasarkan dari
hasil penelitian, siswa yang kecerdasan interpersonalnya tinggi cenderung untuk bekerjasama antar siswa lebih tinggi daripada siswa yang kecerdasan
interpersonalnya sedang. b. Model pembelajaran tipe Jigsaw antara kecerdasan interpersonal tinggi dan
kecerdasan interpersonal rendah memiliki statistik uji 0,074 F
tab,
maka keputusannya Ho tidak ditolak. Hal ini berarti tidak ada perbedaan yang
signifikan penggunaan model pembelajaran tipe Jigsaw antara kecerdasan interpersonal tinggi dan kecerdasan interpersonal rendah terhadap prestasi belajar
fisika pada pokok bahasan Suhu dan Kalor. Hal ini berarti penggunaan model
pembelajaran tipe Jigsaw pada siswa yang kecerdasan interpersonalnya tinggi
prestasi belajarnya sama dengan siswa yang kecerdasan interpersonalnya rendah.
Berdasarkan hasil penelitian ternyata siswa yang kecerdasan interpersonalnya rendah ada kecenderungan kerjasama antar siswa meningkat. Hal ini disebabkan
karena antara siswa yang kecerdasan interpersonalnya tinggi dan yang rendah terjadi kerjasama yang baik dan saling membantu.
c. Model pembelajaran tipe Jigsaw antara kecerdasan interpersonal sedang dan kecerdasan interpersonal rendah memiliki statistik uji 27,208 F
tab,
maka keputusannya Ho ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan
penggunaan model pembelajaran tipe Jigsaw antara kecerdasan interpersonal sedang dan kecerdasan interpersonal rendah terhadap prestasi belajar fisika pada
pokok bahasan Suhu dan Kalor. Ditinjau dari nilai rata-rata prestasi belajar siswa yang kecerdasan interpersonalnya sedang skor rata-rata prestasi belajar yang
diperoleh siswa 74,550. Sedangkan prestasi belajar siswa yang kecerdasan interpersonalnya rendah skor rata-rata prestasi belajar yang diperoleh siswa
73,750. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang kecerdasan
interpersonalnya rendah ada kecenderungan kerjasama dan partisipasi dalam kelompok lebih meningkat daripada siswa yang kecerdasan interpersonalnya
sedang. d. Model pembelajaran tipe Student Team Achievement Divisions STAD antara
kecerdasan interpersonal tinggi dan kecerdasan interpersonal sedang memiliki statistik uji 12,533 F
tab
, maka keputusannya Ho ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan penggunaan model pembelajaran tipe Student Team
Achievement Divisions STAD antara kecerdasan interpersonal tinggi dan kecerdasan interpersonal sedang terhadap prestasi belajar fisika pada pokok
bahasan Suhu dan Kalor. Ditinjau dari nilai rata-rata prestasi belajar siswa yang kecerdasan interpersonalnya tinggi skor rata-rata prestasi belajar yang diperoleh
siswa 71,110. Sedangkan prestasi belajar siswa yang kecerdasan interpersonalnya
sedang skor rata-rata prestasi belajar yang diperoleh siswa 61,350. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang kecerdasan interpersonalnya tinggi
ada kecenderungan untuk bekerjasama lebih baik daripada siswa yang kecerdasan interpersonalnya sedang.
e. Model pembelajaran tipe Student Team Achievement Divisions STAD antara kecerdasan interpersonal tinggi dan kecerdasan interpersonal rendah memiliki
statistik uji 15,412 F
tab
, maka keputusannya Ho tidak ditolak. Hal ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan penggunaan model pembelajaran tipe Student
Team Achievement Divisions STAD antara kecerdasan interpersonal tinggi dan kecerdasan interpersonal rendah terhadap prestasi belajar fisika pada pokok
bahasan Suhu dan Kalor. Ditinjau dari nilai rata-rata prestasi belajar siswa yang kecerdasan interpersonalnya tinggi skor rata-rata prestasi belajar yang diperoleh
siswa 71,110. Sedangkan prestasi belajar siswa yang kecerdasan interpersonalnya rendah skor rata-rata prestasi belajar yang diperoleh siswa 58,800. Dari hasil
penelitian menunjukkan bahwa siswa yang kecerdasan interpersonalnya tinggi bekerjasama dalam kelompoknya tetap lebih baik daripada siswa yang kecerdasan
interpersonalnya rendah. f. . Model pembelajaran tipe Student Team Achievement Divisions STAD antara
kecerdasan interpersonal sedang dan kecerdasan interpersonal rendah memiliki statistik uji 1,048 F
tab
, maka keputusannya Ho tidak ditolak. Hal ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan penggunaan model pembelajaran tipe Student
Team Achievement Divisions STAD antara kecerdasan interpersonal sedang dan kecerdasan interpersonal rendah terhadap prestasi belajar fisika pada pokok
bahasan Suhu dan Kalor. Ditinjau dari nilai rata-rata prestasi belajar siswa yang kecerdasan interpersonalnya sedang skor rata-rata prestasi belajar yang diperoleh
siswa 61,350. Sedangkan prestasi belajar siswa yang kecerdasan interpersonalnya rendah skor rata-rata prestasi belajar yang diperoleh siswa 58,500. Dari hasil
penelitian menunjukkan bahwa siswa yang kecerdasan interpersonalnya sedang
dan siswa yang kecerdasan interpersonalnya rendah sama-sama tidak berpartisipasi dalam kelompok.
Dari pembahasan hasil analisis data menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran tipe Jigsaw pada siswa yang kecerdasan interpersonalnya rendah
dapat meningkatkan kerjasama dan keaktifannya dalam kelompok, sehingga prestasi belajar menjadi lebih baik.
E. Kelemahan dan Keterbatasan Penelitian