3. Kecerdasan interpersonal siswa. 4. Subyek yang diteliti adalah siswa kelas X SMAN I Teras Boyolali tahun
pelajaran 20082009.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah di
atas, maka dapat dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaan prestasi belajar antara penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan Student Team Achievement Divisions STAD pada
pokok bahasan Suhu dan Kalor? 2. Apakah ada perbedaan prestasi belajar antara tingkat kecerdasan interpersonal
tinggi, sedang, rendah siswa pada pokok bahasan Suhu dan Kalor? 3. Apakah ada interaksi antara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw dan Student Team Achievement Divisions STAD dengan kecerdasan interpersonal siswa terhadap prestasi belajar Fisika pada pokok bahasan Suhu dan
Kalor?
E. Tujuan Penelitian
Atas dasar perumusan masalah yang dinyatakan di atas, maka tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan Student Team Achievement Divisions STAD pada mata pelajaran Fisika pokok bahasan Suhu
dan Kalor 2.
Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mempunyai kecerdasan interpersonal tinggi, sedang, dan rendah pada pokok bahasan Suhu
dan Kalor. 3.
Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan Student Team Achievement Divisions STAD terhadap kecerdasan
interpersonal siswa pada pokok bahasan Suhu dan Kalor.
F. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
1. Manfaat Teoritis a. Memberi masukan kepada guru Fisika untuk mendapatkan gambaran tentang
pengembangan pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
b. Untuk menarik peneliti berikutnya sehingga dapat mengembangkan sistem penbelajaran yang tepat dan terarah dengan bantuan model pembelajaran.
c. Sebagai alternatif model pembelajaran yang aktif, menarik dan menyenangkan, sehingga siswa termotivasi dalam belajar.
2 Manfaat Praktis a. Memberi masukan yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan,
terutama dalam proses belajar mengajar Fisika di sekolah. b. Memberi latihan kepada siswa untuk menemukan konsep dalam Fisika agar tidak
mudah terlupakan, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat menarik minat siswa terhadap pelajaran Fisika.
c. Memberikan sumbangan pemikiran tentang pentingnya memilih dan menerapkan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar Fisika agar diminati siswa
sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. d. Memberikan pengalaman kepada siswa untuk belajar bekerjasama dan
menghargai orang lain.
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN PERUMUSAN