3.2.1. Data primer
Pengumpulan data
primer dilakukan
dengan menggunakan
metode pengamatan lapangan, adapun data primer secara khusus terdiri dari :
1. Data ekologis a. Parameter biologi : data terdiri dari kondisi terumbu karang dan ikan karang.
Metode yang digunakan untuk pengambilan data biota pengisi habitat dasar adalah metode transek garis Line Intercept Transect. Cara yang dilakukan yaitu
dengan membentangkan transek garis roll meter sepanjang 50 m dengan melakukan ulangan sebanyak 3 tiga kali pada kedalaman antara 3-5 m. Pengamatan biota
pengisi habitat dasar didasarkan pada bentuk pertumbuhan life form yang memiliki kode-kode tertentu English et al. 994.
Pengambilan data ikan karang menggunakan metode Underwater Fish Visual Census UVC. Kemudian pencatat ikan karang mencatat seluruh spesies dan jumlah
ikan yang ditemukan dengan berenang sepanjang transek garis 50 m dengan lebar area pengamatan 2,5 m ke kiri dan ke kanan transek garis.
b. Oseanografi kawasan : data diperoleh melalui hasil pengukuran parameter fisika dan kimia perairan antara lain : kecerahan, salinitas, suhu permukaan,
kecepatan arus, kedalaman, panjang dan lebar pantai, material dasar dan tipe pantai, gelombang serta kerusakan terumbu karang.
2. Data sosial dan ekonomi a. Sumberdaya manusia : data diperoleh melalui wawancara terhadap reponden
yang terdiri dari pemerintah, masyarakaat nelayan, pengunjung, pengelola wisata PT. Sibolga Marine Resort dan lembaga swadaya masyarakat.
b. Nilai ekonomi terumbu karang : merupakan data nilai pemanfaatan terumbu
karang yang terdiri dari manfaat langsung, manfaat tidak langsung serta manfaat pilihan.
c Sosial ekonomi masyarakat nelayan : data terdiri dari komposisi umur, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan serta pengeluaran masyarakat nelayan. Data
diperoleh melalui wawancara terhadap masyarakat nelayan. Kegiatan wawancara ini bertujuan memperoleh informasi lebih lanjut tentang
kawasan penelitian. Pencatatan data dilakukan dengan penggunaan kuisioner dengan wawancara secara langsung dengan masyarakat sekitar Pulau Poncan yang berada di
Kecamatan Sibolga Kota dan lembaga-lembaga yang terkait dengan pengembangan dan pengambil kebijakan di wilayah penelitian dan juga wawancara terhadap
pengunjung. Penentuan responden dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling dan insedentil sampling. Adapun jenis dan jumlah responden
dapt dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Jenis responden dan Jumlah responden yang akan di wawancara
Jenis Responden Jumlah Responden orang
Teknik Sampling Pemerintah
5 Purposive
Masyarakat nelayan 20
Purposive Insedentil Pengelola wisata
5 Purposive
Pengunjung 20
Purposive Insedentil Perguruan Tinggi
8 Purposive
Lembaga Swadaya Masyarakat LSM 2
Purposive Total
60
Pertimbangan menggunakan metode purposive sampling karena metode pengambilan sampel ini dengan sengaja memilih responden berdasarkan kebutuhan
data yang diinginkan, yaitu dengan ketentuan peran serta partisipasi masyarakat dalam kegiatan ekowisata bahari yang ada. Pertimbangan lain adalah kemudahan
dalam melakukan wawancara dan kesediaan responden dalam memberikan informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan penelitian.
3.2.2. Data sekunder