Pernyataan masyarakat dan pengunjung dalam pengembangan ekowisata bahari

menjadi sebanyak 120 000 orang dan minimal sebanyak 13 200 orang. Daya dukung wisata menunjukan tingkat maksimum pengunjung yang menggunakan dan berhubungan dengan infrastruktur yang dapat ditampung suatu wilayah. Vantier dan Turak 2004 menyatakan bahwa dari perspektif estetika sosialkenyamanan mengendalikan jumlah penyelam guna menjaga nilai kenyamanan dapat didasarkan pada jumlah rata-rata penyelam untuk memperoleh kenyaman untuk menyelam. Hal senada juga dikemukakan oleh Scura dan van’t Hof dalam David dan Tisdell, 1995, bahwa daya dukung wisatawan selam dan snorkeling pada satu kawasan di Kawasan koservasi sekitar 200 000 orang penyelam per tahun 300 hari, data hasil analisis daya dukung kawasan untuk kegiatan snorkling dan selam tabel 44 maka masih tergolong sesuai. Jika daya dukung melampaui, akan mengakibatkan kemerosotan sumberdaya di wilayah, mengurangi kepuasan pengunjung dan atau berdampak merugikan pada aspek sosial, ekonomi. Pengertian daya dukung wisata saat ini meliputi empat komponen dasar yaitu biofisik, sosial budaya, psikologi dan manajerial Angamanna, 2005. Hasil penelitian ini, diharapkan Pemerintah Daerah nantinya mampu memberikan dan membuka peluang kesempatan kerja kepada masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya, dengan melakukan pengembangan ekowisata bahari di Pulau Poncan. Hal ini tentu saja harus didukung dengan adanya peningkatan kesadaran masyarakat serta peningkatan sarana dan prasarana guna menunjang pengembangan yang akan dilakukan.

4.2.9. Pernyataan masyarakat dan pengunjung dalam pengembangan ekowisata bahari

Pengembangan ekowisata bahari sangat diperlukan komitmen atau pernyataan baik dari masyarakat maupun pengunjung, sehingga dapat mempertimbangkan arah pengembangan yang akan dilakukan. Hasil pengumpulan data berdasarkan wawancara masyarakat sebanyak 35 orang responden dan pengunjung sebanyak 20 orang responden mayoritas menyatakan setuju. Hasil persentase masyarakat sebanyak 27 orang 77 menyatakan setuju terhadap pengembangan ekowisata bahari, dan 8 orang 23 tidak menjawab. Sedangkan persentase dari pengunjung menunjukkan hal sama yaitu sebanyak 17 orang 85 menyatakan setuju, dan sisanya 3 orang 15 tidak menjawab. Berikut persentase pernyataan masyarakat dan pengunjung Tabel 44. Tabel 44 Persentase pernyataan masyarakat dan pengunjung Pernyataan Setuju orang Persentase Tidak Setuju orang Persentase Tidak Menjawab orang Persentase Masyarakat 27 77 8 23 Pengunjung 17 85 3 15 Sumber : Data primer hasil analisis 2009 Dalam pengembangan ekowisata bahari diperlukan juga pernyataan masyarakat dan pengunjung tentang kondisi sumberdaya yang ada untuk pengembangan ekowisata bahari, dimana masyarakat dan pengunjung merupakan salah satu stakeholder dalam implementasi di lapangan. Hal tersebut akan terlihat gambaran yang ada pada saat ini, yang nantinya akan adanya perbaikan-perbaikan guna menunjang pengembangan ekowisata bahari di Pulau Poncan. Persentase pernyataan masyarakat dan pengunjung tentang kondisi sumberdaya untuk pengembangan ekowisata bahari Gambar 17. Gambar 17 Grafik kondisi sumberdaya untuk pengembangan ekowisata bahari di Pulau Poncan. Total responden sebanyak 35 orang masyarakat dan 20 orang pengunjung, maka hasil data wawancara yang didapat mengenai kondisi sumberdaya yang ada menunjukkan bahwa masyarakat menyatakan 8.3 baik sekali, 35.1 baik, 26.6 sedang, 3.1 buruk serta yang menyatakan tidak tersedia sebanyak 26.9. Sedangkan pengunjung menyatakan bahwa sebanyak 4.7 baik sekali, 45.1 baik, 23.4 sedang, 3.2 buruk dan tidak tersedia sebanyak 23.6. Hal ini menunjukkan gambaran kondisi pada saat ini, yang mana sangat diperlukan peran serta semua stakeholder baik itu Pemerintah, Pengelola, Masyarakat dan yang lainnya dalam pengembangan ekowisata bahari yang lebih baik. Walaupun dari data diatas terlihat pendapat masyarakat dan pengunjung tentang ketidak tersedian sumberdaya masih relatif kecil dibandingkan dengan sumberdaya yang tersedia yaitu 30. Akan tetapi sangat diperlukan langkah-langkah konkrit yang perlu dilakukan dalam pengelolaan serta pengembangan ekowisata bahari di Pulau Poncan. 4.3. Strategi Pengembangan Ekowisata Bahari di Pulau Poncan 4.3.1. Identifikasi faktor-faktor strategis internal

a. Kekuatan Strenghts

1. Objek wisata yang menarik untuk selam, snorkeling, dan objek yang mendukung kegiatan fotografi dan ragam kegiatan wisata bahari lainnya Pulau Poncan merupakan daerah wisata yang cukup dikenal di Sumatera Utara dan memiliki potensi sumberdaya alam yang baik. Pulau Poncan Besar memiliki luas hamparan terumbu karang seluas 27.6859 ha. Pulau Poncan Besar dengan luas akomodasi penginapan yang sudah ada seluas 10.7 ha dapat menampung maksimal sebanyak 1 070 orang dan minimal sebanyak 120 orang sedangkan Pulau Poncan Kecil dengan luas 4 ha dapat menampung maksimal sebanyak 400 orang dan minimal sebanyak 44 orang Tabel 43. Keindahan alam juga merupakan suatu daya tarik tersendiri untuk para wisatawan melakukan kegiatan fotografi dan ragam kegiatan wisata lainnya. 2. Memiliki fasilitas sarana dan prasarana yang memadai Pulau Poncan Besar telah di manfaatkan secara profesional, luas yang dimanfaatkan sampai saat ini seluas 10.7 ha dari total seluruh Pulau Poncan Besar seluas 89.6639 ha Tabel 43. Berbagai fasilitas mulai dari fasilitas hotel berbintang tiga hingga cottage seharga Rp 250 000 hingga Rp 500 000 semalam. Ditempat tersebut juga terdapat restoran yang menyediakan makanan laut, fasilitas olahraga air, hingga tempat bermain anak-anak.