sangat nyata dengan komponen non Acropora dan total karang hidup. Kelompok ikan dan jumlah jenis berdasarkan sukunya yang teramati dapat dilihat pada Tabel
36: Tabel 36. Kelompok ikan dan jumlah jenis berdasarkan sukunya
Kelompok Ikan Nama Suku
Jumlah Jenis Indikator
Chaetodontidae 3
Major Labridae
5 Pomancentridae
15 Pomachantidae
3 Monacanthidae
3 Caesionodae
4 Aulosyomodae
1 Phemperidae
2 Malacantridae
2 Target
Acanturidae 3
Seranidae 2
Scaridae 3
Lutjanidae 2
Scorpoenidae 1
Total 14
49
Sumber : Data primer hasil analisis 2009
4.2.6. Tingkat kerusakan terumbu karang di Pulau Poncan
Kerusakan terumbu karang di Pulau Poncan disebabkan dari aktivitas manusia seperti penangkapan ikan dengan racun, bahan peledak, alat tangkap yang
tidak ramah lingkungan. Kerusakan terumbu karang ini dilihat berdasarkan dengan kondisi fisik terumbu karang dan luasan kawasan pengamatan. Kerusakan juga
disebabkan oleh pembuangan jangkar, sampah, penambangan karang serta pencemaran perairan Gambar 13 dan 14. Kerusakan terumbu karang disebabkan
oleh penggunaan racun dan penambangan karang dengan tingkat kerusakan yang tinggi. Semua stasiun pengamatan di Pulau Poncan Besar telah terjadi kerusakan
yang disebabkan oleh racun dan penambangan karang dengan tingkat kerusakan yang tinggi. Kerusakan yang disebabkan oleh bahan peledak juga terjadi di semua
stasiun pengamatan Pulau Poncan Besar dengan tingkat kerusakan yang sedang. Kerusakan yang disebabkan oleh jangkar terjadi di 3 tiga stasiun Pulau Poncan
dengan tingkat kerusakan yang rendah, sedangkan penyebab kerusakan oleh bubu dan jaring terjadi di stasiun 1 dan 3 dengan tingkat kerusakan yang rendah, serta
kerusakan yang disebabkan oleh sampah hanya terjadi di stasiun 1 dengan tingkat kerusakan yang rendah Lampiran 14.
Semua stasiun pengamatan di Pulau Poncan Kecil telah terjadi kerusakan yang disebabkan oleh racun dan penambangan karang dengan tingkat kerusakan
yang tinggi. Kerusakan yang disebabkan oleh bahan peledak di Pulau Poncan Kecil telah terjadi di stasiun 1 dengan tingkat kerusakan sedang serta stasiun 2 dan 3
dengan tingkat kerusakan yang tinggi. Kerusakan yang disebabkan oleh jangkar terjadi di 3 tiga stasiun Pulau Poncan dengan tingkat kerusakan yang rendah,
sedangkan penyebab kerusakan oleh bubu dan jaring hanya terjadi di stasiun 1 dengan tingkat kerusakan yang rendah, serta kerusakan yang disebabkan oleh
sampah tidak ada ditemukan di semua stasiun pengamatan Pulau Poncan Kecil Lampiran 14. Menurut Westmacott et al. 2000, menjelaskan bahwa ekosistem
terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang terancam di dunia. Tekanan terhadap ekosistem terumbu karang akibat aktifitas manusia, seperti penangkapan
ikan yang bersifat destruktif serta pencemaran lingkungan dianggap sebagai bahaya utama yang mengancam eksistensi terumbu karang. selanjutnya Van Woesik 2002,
menyatakan bahwa karang yang berada pada daerah sedimentasi yang tinggi, umumnya akan membentuk pertumbuhan yang kecil atau encrusting.
Gambar 13 Penyebab dan Tingkat Kerusakan terumbu Karang di Pulau Poncan Besar.
Gambar 14 Penyebab dan Tingkat Kerusakan terumbu Karang di Pulau Poncan Kecil.
4.2.7. Potensi nilai ekonomi terumbu karang di Pulau Poncan