Wilayah administrasi Iklim Gambaran umum 1. Letak geografis

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran umum 4.1.1. Letak geografis Kota Sibolga terletak di antara 01 42’– 01 46’ LU dan 98 44’ BT– 98 48’ BT. Kota Sibolga terdiri dari daratan seluas 1 077 ha 10.77 km 2 dan lautan seluas 1 705.8 ha. Berdasarkan letaknya luas wilayah Kota Sibolga yang berada di daratan Sumatera seluas 889.16 ha, dan daratan kepulauan seluas 187.89 ha Pulau Poncan Besar seluas 92 ha, Pulau Poncan Kecil 2.5 ha, Pulau Panjang 87.3 ha, dan Pulau Sarudik 5.2 ha Gambar 5. Kota sibolga memiliki ketinggian 0-50 m di atas permukaan laut. Daerah kota Sibolga memiliki batas wilayah atara lain: Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah, Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah, Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah, Sebelah barat berbatasan dengan Teluk Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah; Gambar 5 Sketsa wilayah Sibolga.

4.1.2. Wilayah administrasi

Secara administrasi Pulau Poncan Besar dan Pulau Poncan Kecil terletak di Kelurahan Pasar Belakang Kecamatan Sibolga Kota. Kecamatan Sibolga Kota memiliki luas wilayah 2.732 km 2 , yang didalamnya terdapat 4 kelurahan dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14 Kelurahan di Kecamatan Sibolga Kota beserta luas wilayahnya No Kelurahan Luas Wilayah Km 2 1 Kota Beringin 0.289 2 Pasar Baru 0.467 3 Pasar Belakang 1.078 4 Pancuran Gerobak 0.898 Total 2.732 Sumber : BPS Kota Sibolga 2008 Adapun Kecamatan Sibolga Kota memiliki batas wilayah antara lain : Sebelah utara : Sungai Aek Doras, Sebelah timur : Pegunungan Bukit Barisan, Sebelah selatan : Kecamatan Sibolga Sambas, Sebelah barat : Kecamatan Sibolga Utara;

4.1.3. Iklim

Daerah kota Sibolga berada di daerah khatulistiwa dengan iklim tropis. Data iklim bulanan tahun 2007 dan 2008 antara lain: a Suhu udara Suhu udara bulanan dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6 Temperatur bulanan tahun 2007 sampai tahun 2008. Gambar 6 terlihat fluktuasi suhu rata-rata bulanan di daerah Sibolga tidak ada perbedaan yang berlebihan. Suhu minimum dan maksimum berada di bulan februari 2007 dengan suhu minimum 20.8 C dan maksimum 32.7 C. Bulan Juli sampai Desember 2007 alat untuk pengukuran suhu mengalami kerusakan sehingga data tidak dapat tersaji dalam Gambar 6. b Curah hujan Curah hujan rata-rata bulanan berdasarkan jumlah hari hujan dan curah hujan dapat di lihat pada Gambar 7. Gambar 7 Jumlah hari hujan bulanan tahun 2007 sampai tahun 2008. Gambar 7 memperlihatkan bahwa curah hujan tertinggi terjadi pada bulan oktober 2007 dengan rentang waktu bulan september sampai November dengan jumlah hari hujan kurang dari 20 hari. c Kelembaban udara Kelembaban rata-rata bulanan tahun 2007 sampai 2008 dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8 Kelembaban rata-rata bulanan tahun 2007 sampai tahun 2008. Gambar 8 diatas terlihat bahwa kelembaban tertinggi terjadi kisaran bulan Agustus dan Oktober 2007 serta bulan Agustus 2008 sebesar 85. Hal ini dapat diartikan bahwa kondisi kelembaban di daerah Sibolga relatif stabil. d Arah dan kecepatan angin Arah dan kecepatan angin bulanan tahun 2007 sampai 2008 dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9 Arah dan kecepatan angin bulanan tahun 2007 sampai tahun 2008. Gambar 9 memperlihatkan bahwa arah angin berada diatas 300 sehingga arah angin kebanyakan dari barat. Sedangkan kecepatan angin terjadi fluktuasi di setiap bulannya dengan kecepatan angin maksimum berkisar antara 4 – 18 knot. e Penyinaran matahari Penyinaran matahari bulanan yang terjadi di Sibolga dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10 Penyinaran matahari bulanan tahun 2007 sampai tahun 2008. Penyinaran matahari yang terjadi selama 2 dua tahun mengalami fluktuasi, dengan penyinaran tertinggi terjadi di bulan Desember 2007 sebesar 85. Dari data di atas terlihat bahwa kondisi penyinaran matahari masih tergolong relatif stabil pada daerah tropis. Apabila dilihat dari data iklim bulanan tahun 2007 sampai 2008, dapat dijelaskan bahwa telah terjadi fluktuasi iklim di kota Sibolga pada dua 2 tahun terakhir ini. Berdasarkan beberapa parameter yang ada, fluktuasi yang besar terjadi pada parameter curah hujan. Untuk parameter hari hujan, penyinaran matahari, kecepatan angin maupun kelembaban udara terjadi fluktuasi yang sedang. Sedangkan untuk suhu udara relatif stabil dari tahun ke tahunnya.

4.1.4. Kondisi kependudukan dan tenaga kerja