Sosial ekonomi masyarakat nelayan

4.2.2. Sosial ekonomi masyarakat nelayan

Hasil pengamatan dan informasi dari responden, dapat diketahui beberapa faktor yang dapat dilihat mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat nelayan, antara lain berdasarkan umur, tingkat pendidikan, besarnya pendapatan keluarga dan pengeluaran keluarga masyarakat nelayan jaring dan bagan. Sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan telah diperoleh komposisi umur keluarga masyarakat yang memanfaatkan langsung sumberdaya pesisir Tabel 28. Tabel 28 Komposisi umur keluarga nelayan responden Umur Responden tahun Jumlah Nelayan orang Persentase 20-30 8 40.00 31-40 9 45.00 41-50 3 15.00 50 - - Total 20 100.00 Sumber : Data primer 2009 Komposisi umur responden bervariasi atau berbeda. Pada interval umur 31-40 tahun 45 lebih banyak dibanding interval umur 20-30 tahun 40 dan 41-50 tahun 15. Akan tetapi perbedaan umur antara interval 31-40 tahun dan 20-30 tahun hanya 1 orang 5. Ini menunjukkan bahwa masyarakat nelayan yang ada di Sibolga terutama responden pada penelitian ini yang terlibat dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan tergolong pada usia muda dan usia produktif sedangkan untuk usia yang relatif lanjut jumlahnya sangat kecil. Tingkat pendidikan keluarga responden dalam penelitian ini diperoleh komposisi tingkat pendidikan Tabel 29. Tabel 29 Komposisi tingkat pendidikan nelayan responden Tingkat Pendidikan Responden Jumlah orang Persentase SD - - SLTP 8 40 SLTA 12 60 Total 20 100 Sumber : Data primer 2009 Komposisi tingkat pendidikan responden selama penelitian untuk tingkat SD tidak ada, tingkat SLTP 8 orang 40 sedangkan tingkat SLTA 12 orang 60. Dimana tingkat SLTA lebih besar dibanding dengan yang lainnya. Ini menggambarkan bahwa masyarakat nelayan sekarang dari faktor pendidikan telah mulai mengalami peningkatan. Artinya pola pikir masyarakat juga akan ikut berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat itu sendiri. Akan tetapi sangat disayangkan apabila tingkat pendidikan masyarakat nelayan hanya sampai di tingkat SLTA saja, sehingga kesempatan untuk memperbaiki kehidupan kearah yang lebih baik sedikit terhambat. Komposisi besarnya pendapat keluarga responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 30 dan komposisi besarnya pendapat keluarga responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 31: Tabel 30 Komposisi pendapatan nelayan responden Pendapatan Responden Jumlah orang Persentase Rp. 400 000 – Rp. 750 000 5 25 Rp. 800 000 – Rp. 1 200 000 12 60 Rp. 1 200 000 3 15 Total 20 100 Sumber : Data primer 2009 Tabel 31 Komposisi pengeluaran nelayan responden Pengeluaran Responden Jumlah orang Persentase Rp. 400 000 – Rp. 750 000 15 75 Rp. 800 000 – Rp. 1 200 000 5 25 Rp. 1 200 000 - - Total 20 100 Sumber : Data primer 2009 Komposisi pendapatan dan pengeluaran keluarga nelayan dalam penelitian ini menunjukkan keterkaitan antara kedua faktor tersebut yaitu pendapatan akan selalu mempengaruhi tingkat pengeluaran. Apabila pendapatannya rendah, maka terdapat kecenderungan pengeluarannya akan lebih rendah dari pendapatannya, hal ini secara otomatis terjadi karena pengeluaran nelayan pasti akan disesuaikan dengan pendapatannya. Sehingga ekonomi masyarakat nelayan akan terus dan dapat berjalan.

4.2.3. Potensi biofisik perairan di Pulau Poncan