Kesesuaian wisata untuk selam

sedangkan untuk stasiun 2 dan 3 memiliki total skor yang sama yaitu 41 dengan indeks kesesuaian wisata IKW yang sama pula 71.93. Jumlah dan total skor setiap parameter kesesuaian wisata snorkling dapat dilihat pada lampiran 14. Shafer dan Inglish 2000, melakukan pengamatan secara terperinci perjalanan wisatawan yang melakukan snorkling di Great Barrier Reff Australia menemukan bahwa semua komponen yang berhubungan dengan “karang” dan “ikan” sangat meningkatkan kepuasaan pengunjung, serta yang paling mempengaruhi kepuasaan pengunjunga adalah jenis ikan, ukuran karang, dan banyaknya jenis karang. Sedangkan Roman 2004, mengemukakan bahwa berdasarkan hasil survey terhadap 278 orang pengunjung yang melakukan snorkling di Taman Laut Nasional Mu Koh Chang Thailand, rata-rata tanggapan dari pengunjung mengindikasikan tiga cirri- ciri utama biofisik yang sangat penting yaitu “kecerahan”, “ikan” dan “karang”. Planthong et al. 2000, melakukan penelitian di Great Barrier Reef bahwa kerusakan terumbu karang disebabkan oleh aktifitas snorkling.

4.2.8.2. Kesesuaian wisata untuk selam

Kesesuaian wisata bahari kategori wisata selam mempertimbangkan 6 parameter dengan empat 4 klasifikasi penilaian. Menurut Yulianda 2007, parameter tersebut antara lain adalah kecerahan, tutupan komunitas karang, jenis life form, jenis ikan karang, kecepatan arus dan kedalaman terumbu karang Lampiran 16. Hasil analisis dari enam parameter pada 3 stasiun pengamatan di Pulau Poncan Besar dan Pulau Poncan Kecil termasuk kedalam kategori sesuai S2 untuk wisata selam. Ketiga stasiun pengamatan di Pulau Poncan Besar memiliki rata-rata indeks kesesuaian wisata IKW 72.22. Stasiun 1 memiliki total skor 39 dengan indeks kesesuaian wisata IKW 72.22. Stasiun 2 memiliki total skor lebih tinggi yaitu skor 42 dengan indeks kesesuaian wisata IKW 77.78, hal ini disebabkan ada salah satu parameter jenis life form yang memiliki skor tinggi yaitu skor 3 karena pada stasiun 2 ini memiliki jenis lifeform 12 jenis, dimana kondisi ini berbanding lurus dengan wisata snorkling. Stasiun 3 memiliki total skor yang lebih rendah dari stasiun 1 dan 2 yaitu skor 36 dengan indeks kesesuaian wisata IKW 66.67, hal ini disebabkan ada salah satu parameter jenis ikan karang memiliki skor 0 karena hanya memiliki 20 jenis ikan. Matrik kesesuaian wisata selam dapat dilihat pada Tabel 40. Tabel 40 Matriks kesesuaian wisata bahari kategori wisata selam Lokasi Total Skor Kesesuaian IKW Tidak Ada Kategori Pulau Poncan Besar Stasiun 1 39 72.22 27.78 S2 Stasiun 2 42 77.78 22.22 S2 Stasiun 3 36 66.67 33.33 S2 Rata-Rata 72.22 27.78 S2 Pulau Poncan Kecil Stasiun 1 42 77.78 22.22 S2 Stasiun 2 36 66.67 33.33 S2 Stasiun 3 36 66.67 33.33 S2 Rata-rata 70.37 29.63 S2 Sumber : Data primer hasil analisis 2009 Stasiun pengamatan di Pulau Poncan Kecil memiliki rata-rata indeks kesesuaian wisata IKW 70.37 lebih kecil dibandingkan dengan Poncan Besar dengan indeks kesesuaian wisata IKW 72.22, hal ini berbanding terbalik dengan kondisi wisata snorkeling yang disebabkan karena ada beberapa parameter di salah satu stasiun pengamatan memiliki skor yang rendah. Stasiun 1 di Poncan Kecil memiliki total skor lebih tinggi dibandingkan dengan stasiun 2 dan 3 yaitu skor 42 indeks kesesuaian wisata IKW 77.78, hal ini disebabkan ada dua parameter yang memiliki skor lebih tinggi yaitu jenis lifeform dengan skor 3 karena 12 jenis dan jenis ikan karang dengan skor 1 karena memiliki 50-100 jenis. sedangkan untuk stasiun 2 dan 3 memiliki total skor yang sama yaitu 36 dengan indeks kesesuaian wisata IKW yang sama pula 66.67. Kondisi ini berbanding lurus dengan kondisi untuk wisata snorkeling di Pulau Poncan Kecil. Jumlah dan total skor setiap parameter kesesuaian wisata selam dapat dilihat pada lampiran 15. Berdasarkan indeks kesesuaian wisata IKW untuk kegiatan selam dan snorkling Pulau Poncan termasuk kategori sesuai untuk pengembangan ekowisata bahari Tabel 39 dan 40. Pengembangan ekowisata bahari di Pulau Poncan diperlukan beberapa tahapan serta strategi dalam pengembangannya agar kedepan pengelolaan yang dilakukan melalui penilaian secara menyeluruh dan terpadu serta berkelanjutan menuju pengelolaan yang berbasis konservasi. Gambar 16 Peta zonasi arahan pemanfaatan berdasarkan indeks kesesuaian wisata IKW di Pulau Poncan.

4.2.8.3. Zonasi kesesuaian wisata snorkling dan selam