Ekologi Politik TINJAUAN PUSTAKA
diskursus baru dan menggeser narasi pengawetan alam. Konservasi alam menjadi diskursus yang mengemuka karena didalamnya tidak hanya terkandung makna
pengawetan preservation,
tetapi juga
perlindungan protection
dan pemanfaatan berkelanjutan. Menjelang akhir 1990-an narasi konservasi alam
meredup dan diganti dengan konservasi keanekaragaman hayati Adiwibowo 2009.
Disisi lain, kebijakan konservasi pada akhirnya harus kandas akibat konflik antara mereka yang berusaha mempertahankan sumberdaya dan yang bagi pihak
yang dibatasi penggunaannya. Konsep keberlanjutan diperkenalkan pada tahun 1980-an dengan argument strategi konservasi dunia
yaitu bahwa populasi biologis alami menghasilkan surplus yang dapat dipanen secara berkelanjutan
Klaus 2001. Menurutnya pula, bahwa jika diasumsikan bahwa populasi manusia meningkat secara perlahan dan diharapkan ada keseimbangan antara manusia
dengan alam, tetapi hal itu tidak menjamin degradasi akibat eksploitasi terhindarkan, oleh karenanya dunia internasional dirasakan
perlu untuk melindungi sumberdaya laut yang ditandai dengan konvensi pertama taman
nasional pada tahun 1962 di Seattle, dengan jargon mempertahankan sumberdaya dari gangguan manusia Freestone in Klaus 2001. Inisiatif ini dibangun pada
tahun 1975 oleh International Union for The Conservation of Nature IUNC yang diadakan di Tokyo, dimana konsep kekritisan habitat dan pengelolaan
sumberdaya mulai diperkenalkan. Di bawah ini dipaparkan sejarah perubahan pendekatan konservasi selama dua dekade.
Sedangkan wacana konservasi atau lebih dikenal dengan wacana biodiversiti menurut Escobar adalah “biodiversity”
dipandang bukan sebagai objek nyata yang dikuakkan secara progresif oleh ilmu pengetahuan, melainkan
sebagai suatu wacana yang diproduksi secara historis. Wacana ini muncul dari problematisasi atas kegiatan survivalitas manusia yang didorong oleh merosotnya
keragaman hayati. Definisi-definisi biodiversiti tidak menciptakan obyek studi yang baru di luar definisi-definisi yang telah ada dalam disiplin biologi dan
ekologi. Kemudian, “biodiversiti” lebih merupakan respon terhadap situasi kongkrit yang memang menarik perhatian, namun yang sudah melampaui wilayah
ilmiah. Bagi Escobar, tindakan penamaan the act of naming realitas baru semacam ini tidak pernah netral.
Tabel 1 Perubahan pendekatan konservasi
Tahun Sumber
Pendekatan Masalah
1962 Konferensi Taman
Nasional pertama di Seattle
Pendekatan dengan menciptakan taman laut untuk
mempertahankan sumberdaya dari intervensi manusia
Menarik pariwisata dan degradasi lebih lanjut
1971 UNESCO Man dan
Biosfer MAB Bertujuan untuk
menyeimbangkan konflik antara tujuan konservasi dan
pembangunan Membutuhkan
pemenuhan kriteria tertentu termasuk
rencana pengelolaan
1975 IUCN-Konferensi
Taman Nasional di Tokyo
Membangun konsep habitat laut kritis dan kebutuhan
pengelolaan taman nasional Menarik pariwisata dan
degradasi lebih lanjut 1980
Strategi Konservasi Dunia
Pengakuan bahwa penggunaan tak terbatas sumberdaya
mengakibtakan ketidakberkelanjutan, tetapi
surplus dapat dipanen secara berlanjutan
Model sederhana Simplicities model
mengasumsikan tingkat panen dapat diukur
secara akurat
1990 Konservasi Hewan
Liar sebagai sumberdaya
terbaharukan –IUCN Conservation of
wildlife as renewable Resources by
informed Use IUCN Pengakuan bahwa
diskriminasi antara penggunaan yang
berkelanjutan dan penggunaan lain-lain diperlukan
Mengabaikan multidimensi
permasalahan sumberdaya
1992 United Nations
Conference on environment and
Development, earth submit, Rio De
Jenero, Brazil Hubungan konservasi dan
penggunaan yang berkelanjutan dengan sharing
keuntungan yang adil Kesulitan dalam
menghitung produksi peran lingkungan dalam
fluktuasi sumberdaya
1996 Second Conference of
the Parties to the Convention on
Biological Diversity Jakarta Indonesia
Integrasi pengelolaan pesisir dan laut dikenali sebagai
strategi terbaik yang melibatkan semua
stakeholders : pendekatan ekosistem.
Memerlukan waktu untuk konsultasi
partisipatif dengan para pemangku kepentingan
dari lokal kepada pemerintah untuk
mengembangkan strategi bekerja terutama bagi
sumberdaya yang melempau batas negara
Sumber: Klaus et al. 2001
Biodiversiti tidaklah eksis dalam pengertian yang absolut. Biodiversiti merupakan suatu wacana yang mengartikulasikan suatu relasi baru antara alam
dan masyarakat dalam konteks ilmu pengetahuan, budaya dan ekonomi global. Sebagai wacana ilmiah, “biodiversiti” bisa dilihat sebagai contoh utama dari apa