Penelitian Terdahulu di Kepulauan Togean

3. METODOLOGI

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2011 dan Juni 2012 yang meliputi pengambilan data lapang sosial ekonomi dan data sekunder. Lokasi penelitian adalah Pulau Kabalutan Kepulauan Togean. Pulau Kabalutan merupakan lokasi Daerah Perlindungan Laut Berbasis Masyarakat. Lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 5.

3.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung, wawancara mendalam, diskusi kelompok dan kuisioner. Wawancara mendalam diartikan sebagai “temu muka berulang antara peneliti dan tineliti dalam rangka memahami pandangan tineliti mengenai hidupnya, pengalamannya, ataupun situasi sosial sebagimana ia ungkapkan dalam bahasanya sendiri Taylor dan Bogdan 1984 in Sitorus 1998. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif serta kualitatif dengan mengambil studi kasus Pulau Kabalutan dengan menggunakan pendekatan sosial ekologi. Sistem sosial ekologi merupakan titik tengah antara sistem sosial dan ekologi yang saling memberikan pengaruh antara satu dengan lainnya. Sistem sosial ekologi SES menitik beratkan pada sistem ekologi dan teori kompleksitas yang salah satunya mencakup fokus terhadap masyarakat kesetaraan dan kesejahteraan masyarakat. Teori SES menggabungkan ide-ide dari teori-teori yang berkaitan dengan studi tentang ketahanan, keberlanjutan, dan kerentanan. Selain itu, juga berkaitan dengan jangkauan yang lebih luas dari dinamika SES dan teori-teori disiplin atribut tertentu, seperti biogeografi pulau, teori optimal dan teori mikroekonomi Cumming 2008. Karakteristik Data Kualitatif adalah data deskriptif berupa kata-kata lisan atau tulisan dari manusia atau tentang perilaku manusia yang dapat diamati Taylor dan Bogdan 1984 in Sitorus 1998. Data kualitatif dapat dipilah kedalam tiga kategori Patton 1990 in Sitorus 1998 yaitu : a hasil pengamatan dari uraian deskripsi rinci mengenai situasi, kejadianperistiwa, orang-orang, interaksi dan perilaku yang diamati secara langsung di lapangan, b hasil pembicaraan yaitu kutipan langsung dari pernyataan orang-orang tentang pengalaman, sikap, keyakinan dan pandanganpemikiran mereka dalam kesempatan wawancara mendalam, c bahan tertulis: petikan atau kesuluruhan bagian dari dokumen, surat-menyurat, rekaman, dan kasus historis sejarah. Tabel 3 Jenis data dan parameter yang diukur No Tujuan Penelitian Komponen Data Jenis Data Sumber dan Metode Pengumpulan Data Primer Sekunder 1 Menganalisis kondisi terumbu karang di Pulau Kabalutan Data Biofisik Presentase tutupan karang LIT Pengamatan Data Survei BTNKT, Conservatin Iinternational Indonesia 2 Bagaimana pola pengelolaan dan pemanfaatan terumbu karang di Pulau Kabalutan Data sosial Sejarah pemanfaatan sumberdaya laut di Pulau Kabalutan Wawancara mendalam dan Kuisioner Studi literatur penelitian sebelumnya Sumber penghidupan dan pendapatan masyarakat Wawancara mendalam, Kuisioner, Pengamatan Berperan Serta Penelusuran sejarah, Wawancara mendalam Demografi masyarakat Pengamatan berperan serta Studi literatur penelitian sebelumnya Sejarah krisis ekologi Wawancara, Kuisioner dan Penelusuran Sejarah 3 Menganalisis dinamika kebijakan dan pengelolaan terumbu karang di Kepulauan Togean. Analisis Kebijakan dan Pengelolaan Peraturan dan produk kebijakan pengelolaan sumberdaya Wawancara Peraturan yang terkait Struktur penguasaan sumberdaya laut dan akses rakyat terhadap sumberdaya laut Wawancara mendalam dan kuisioner Pemetaan aktor dan interaksi antar jaringan Wawancara mendalam Data primer yang dibutuhkan adalah data sosial ekonomi yang meliputi aktivitas masyarakat terkait dengan sumberdaya laut, sumber pendapatansumber penghidupan komunitas Kabalutan dan data terkait dengan bentuk pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya laut yaitu terkait dengan terumbu karang. Data primer diperoleh melalui informan dan responden, dalam penelitian ini jumlah informan yang berhasil diwawancara adalah sebanyak 7 orang yang terdiri dari tokoh masyarakat, aparatur desa, pengawas terumbu karang serta dari dinas pemerintah daerah serta Balai Taman Nasional Kepulauan Togean. Sedangkan wawancara mendalam dilakukan kepada 20 responden komunitas di Pulau Kabalutan dan sebanyak 38 responden yang mengisi kuisioner. Tabel 4. Jenis dan jumlah responden No Jenis Jumlah I Informan Tokoh Masyarakat 1 orang Kepala Desa 1 orang Dinas Kehutanan 1 orang Pengurus DPL 1 orang Nelayan 1 orang BTNKT 1 orang Pengumpul 1 orang II Responden Tokoh Masyarakat 2 orang Nelayan 54 orang Guru 2 orang Metode pengumpulan data melalui wawancara semi struktur. Wawancara semi struktur menggunakan daftar pertanyaan yang lebih terinci dengan jenis pertanyaan open-ended yaitu wawancara dengan jawaban terbuka Agusta 1998. Penentuan informan dilakukan melalui teknik snow-ball bola salju, syarat informan minimal untuk menjadi subyek penelitian adalah mengalami sosialisasi hidup dalam masyarakat dari kecil sampai tua di masyarakat Agusta 1998. Penentuan reponden diambil dengan mempertimbangkan bahwa responden adalah penduduk Pulau Kabalutan yang memiliki jenis mata pencaharian sebagai nelayan atau yang berhubungan dengan sumber daya laut. Teknik pengambilan contoh