Kegiatan Perekonomian di Kawasan Kota Tua Kegiatan Sosial Budaya

4.3.2. Sirkulasi Manusia

Pada awalnya, pengembangan Kawasan Kota Tua Jakarta lebih diarahkan sebagai kawasan yang memperhatikan jalur pejalan kaki seperti halnya konsep pengembangan kota di Eropa dan lain-lain. Hal ini dapat dilihat dari disain jalan yang memberikan ruang bagi para pejalan kaki. Namun saat ini banyak jalur pejalan kaki yang tidak dapat dimanfaatkan dan bahkan pada beberapa ruas jalan sudah rusak dan hilang sama sekali. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya para Pedagang Kaki Lima yang menempati jalur-jalur yang sebenarnya untuk para pejalan kaki. Selain itu jalur pedestrian di kawasan Kota Tua saat ini belum tertata dengan baik, seperti tidak adanya pohon-pohon peneduh dan jalur hijau lainnya.

4.3.3. Perparkiran

Sampai saat ini sepertinya belum ada suatu konsep penataan sistem perparkiran di Kawasan Kota Tua. Hal ini dapat dilihat dengan masih banyaknya badan jalan yang digunakan untuk parkir on-street parking yang dapat menimbulkan kemacetan. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap sistem perparkiran di kawasan ini, adalah terbatasnya ketersediaan lahan yang dapat dijadikan sebagai tempat parkir. Sehingga yang berkembang adalah tempat-tempat parkir sementara dan cenderung liar yang dikelola oleh pihak-pihak tertentu, dimana dari segi keamanan tidak dapat dijamin.

4.4. Kegiatan Perekonomian di Kawasan Kota Tua

Kawasan Kota Tua Jakarta pada masa lalu merupakan pusat kegiatan ekonomi dimana aktivitas perdagangan antar negara, antar pulau dilakukan melalui Pelabuhan Sunda Kelapa yang terletak di kawasan ini. Seiring dengan berkembangnya kegiatan ekonomi di kawasan ini, maka tumbuh pula kegiatan-kegiatan jasa dan pelayanan yang terkait dengan perdagangan, seperti: pergudangan, perusahaan ekspedisi dan perkantoran. Kegiatan perdagangan di kawasan ini melibatkan para saudagar dan pedagang yang berasal dari berbagai bangsa, yaitu: Cina, India, Arab dan Eropa dengan berbagai kultur yang berbeda. Meskipun tidak seramai dahulu, kegiatan-kegiatan perdagangan dan perekonomian lainnya, masih tetap berjalan di kawasan ini Gambar 15. Kegiatan ekonomi yang ada merupakan bagian dari sejarah dan perkembangan Kawasan Kota Tua dan memiliki karakter khusus sebagai ciri dari kawasan ini. Kegiatan ekonomi tersebut terdapat di kawasan Pecinan yaitu Pancoran, Glodok dan Pintu Kecil. Selain itu kegiatan ekonomi terdapat di kawasan Pasar Ikan. Gambar 15. Beragam Kegiatan Ekonomi di Kawasan Kota Tua Sumber: PRCUD, 2007 Di antara kawasan Pecinan dan kawasan Pasar Ikan juga berkembang berbagai kegiatan ekonomi yang menunjang perdagangan dan lain-lain. Kawasan ini secara fisik dihubungkan dengan adanya Kali Besar dan dapat dikembangkan Perdagangan Pasar Pagi Toko Obat Cina, Pancoran Makanan Ringan Kedai Kopi, Pancoran Tekstil Pintu Kecil Penjualan Ikan, Pasar Ikan sebagai ’poros ekonomi’ pada kawasan Kota Tua. Kawasan penghubung tersebut dapat dikembangkan fungsi-fungsi ekonomi baru untuk mengakomodasi dinamika perkembangan dan kebutuhan masa dengan memperhatikan aspek pelestarian kawasan. Kegiatan ekonomi yang menjadi ciri khas tersebut akan hilang jika tidak segera diselamatkan sebagai akibat tekanan ekonomi dan tekanan kegiatan ekonomi baru.

4.5. Kegiatan Sosial Budaya

Kegiatan-kegiatan sosial budaya yang sampai saat ini masih dapat dinikmati antara lain festival-festival kebudayaan, wisata museum, wisata kampung tradisional di beberapa sub kawasan di Kota Tua, wisata pasar tradisional dan kegiatan sosial budaya yang didukung oleh kegiatan ekonomi yang telah membudaya di kawasan Kota Tua. Kawasan Kota Tua sendiri telah menjadi tempat percampuran sosial atau percampuran masyarakat dari berbagai negara. Sebagai kota pelabuhan berskala internasional, pedagang dari berbagai tempat datang ke tempat ini untuk berdagang dan sebagian tinggal di tempat ini. Bukti-bukti tentang adanya kelompok masyarakat yang berbeda-beda pada kawasan ini dapat dilihat dari nama-nama daerah yang terdapat di sekitar kawasan ini, seperti kampung Pekojan yang menunjukkan daerah permukiman masyarakat Koja India. Selain itu dapat dilihat dari peninggalan- peninggalan arsitektur, seperti rumah-rumah Cina, rumah-rumah di Pekojan, bangunan Eropa peninggalan Belanda dan kampung nelayan tradisional di kampung Luar Batang.

4.6. Tata Guna Lahan