Jalan Kali Besar Barat-Timur

Gambar 57. Arahan Pelestarian dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik Kawasan Sekitar Taman Fatahillah

e. Jalan Kali Besar Barat-Timur

Satu diantara beberapa kawasan di Kota Tua yang masih memiliki kondisi fisik kawasan yang cukup baik adalah kawasan Kali Besar. Sampai sekarang sebagian besar gedung-gedung masih dalam kondisi cukup baik dan beberapa masih berfungsi sebagai perkantoran. Ruang terbuka ini memiliki nilai integritas tinggi sehingga elemen-elemen yang dapat memperkuat karakter harus dipertahankan. Melihat potensi yang ada, maka koridor ini seharusnya dapat diarahkan sebagai high street Kota Tua Jakarta sebagai daerah tujuan belanja yang unik Dinas Tata Kota, 2005. Merujuk pada peruntukan lahan makro kawasan Kota Tua, maka arahan tata guna lahan mikro pada kawasan ini adalah untuk kegiatan komersil. Ruang terbuka di sepanjang bangunan dapat dijadikan sebagai perluasan kegiatan yang ada di lantai dasar bangunan-bangunan yang menghadap Kali Besar. Pemberian insentif bagi pemilik bangunan bersejarah untuk mempertahankan penampilan fasadenya dan membuka kegiatan minimal di lantai dasarnya perlu dilakukan untuk mendukung arahan tata guna lahan mikro yang ada. Selasar di sepanjang jalan ini juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi sebagai street market sebagai perluasan kegiatan dari dalam bangunan. Menurut Alexander et al. 1977, kegiatan dari bangunan merupakan daya tarik bagi passers-by orang lewat dan berkontribusi dalam memberikan rasa aman. Oleh karena itu desain fasade bangunan harus bersifat terbuka dan mudah diakses dari jalan baik secara fisik maupun visual untuk menambah daya tarik dan vitalitas pada ruang terbuka publik. Jumlah pintu atau entrance pada bangunan yang berisi kegiatan merupakan indikator yang baik untuk menciptakan street life di perkotaan Gambar 58. Gambar 58. Desain Fasade Bangunan sebagai Daya Tarik Ruang Terbuka Publik Badan jalan yang cukup lebar dengan jalur pedestrian yang memadai, bangunan yang bernilai tinggi dan keberadaan sungai kali Besar sebagai potensi yang tidak dimiliki ruang terbuka lainnya. Jalur pedestrian tepi air dapat difungsikan sebagai ruang aktivitas ekonomi yang semi permanen dan insidentil, misalnya pameran, bazaar, tenda-tenda makanan atau warung berjalan sehingga tercipta kehidupan dan interaksi sosial di kawasan ini. Ruang terbuka sepanjang sisi kanal Kali Besar Timur dapat dimanfaatkan sebagai ruang terbuka aktif yang diisi berbagai kegiatan baik bersifat aktif ataupun pasif. Jalan Kali Besar Barat-Timur ini dibelah oleh sungai dahulunya pernah sebagai sarana transportasi air yang ramai dilalui Gambar 59. Kini area pinggir sungai perlu dikembangkan sebagai ruang publik atau kawasan wisata waterfront dengan memanfaatkan sungai sebagai bagian depan yang harus dipelihara, bukan menjadi bagian belakang sebagaimana kondisinya sekarang. Desain street furniture yang kini membelakangi sungai perlu dibenahi agar dapat diakses dengan secara visual dan fisik Gambar 60. Insentif perlu disediakan bagi pengusaha atau masyarakat lokal yang bersedia mengembangkan wisata air di kawasan ini. Arahan pelestarian dan pemanfatan ruang terbuka publik di kawasan Kali Besar secara spasial dapat dilihat pada Gambar 61. Gambar 59. Kali Besar Ketika Dimanfaatkan sebagai Sarana Transportasi Sumber: Ataladjar, 2003 Gambar 60. Contoh Sungai sebagai Bagian Depan yang Dipelihara Sumber: www. Capetown. dj Konservasi Fasade Bangunan st reet m arket Gambar 61. Peta Arahan Pelestarian dan Pemanfaatan Kawasan Kali Besar

5.7.2.3. Zona Pecinan

Karakter ruang terbuka memiliki karakter yang mencerminkan citra pecinan. Sebagaimana karakter yang dimiliki dan fungsi di dalamnya, ruang terbuka pada Zona Pecinan perlu diarahkan pada peningkatan “Citra Komersil Pecinan” dengan bentuk pelestarian dan pemanfaatan yang dapat dilihat pada Gambar 62. Dalam rangka peningkatan citra kawasan, karakter pecinan seperti bangunan rapat pada hunian dan sarana komersil, warna merah yang mendominasi setiap elemen, harus ditampilkan dan diperkuat. Ruang terbuka dimanfaatkan untuk aktivitas sosial dan ekonomi yang tetap dapat mendukung citra Pecinan, misalnya sebagai tempat mengadakan perayaan imlek, Cap Gomeh, dan pusat jajanan khas Pecinan. Gambar 62. Peta Arahan Pelestarian dan Pemanfaatan Zona Pecinan

a. Jalan Pancoran