Zona Sunda Kelapa Zona Fatahillah

masyarakat community based yang menghuni dan menggunakan kawasan tersebut Budiharjo, 1999. Masyarakat sebagai komunitas penggunapengunjung kawasan dan pemilik banguna tidak dapat lagi hanya dijadikan sebagai objek dari pengembangan kawasan Kota Tua, akan tetapi harus dilibatkan sebagai pelaku yang turut memberikan masukan dan pemikirannya, baik dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan Dinas Museum dan Kebudayaan, 2007. Dari data kuesioner yang berisi pertanyaan yang ditujukan kepada responden masyarakat. Isi pertanyaan dapat dilihat pada Lampiran 5. Sebelum tahap analisis terlebih dahulu dilakukan tahap uji validitas dan realibilitas sebagai berikut : a. Uji Validitas Seperti dikemukakan sebelumnya bahwa uji validitas ini digunakan untuk melihat seberapa besar korelasi antara faktor satu dengan faktor lain yang menjadi pembentuk variabel. Hasil uji validitas data dapat diketahui bahwa instrumentalat ukur yang akan digunakan adalah valid, baik Zona 1, Zona 2, dan Zona 3 maupun Zona 4, karena nilai Item – Total Correlation lebih besar dari R-tabel masing- masing variabel Lampiran 5. Dengan demikian semua faktor dapat dilanjutkan untuk uji realibilitas. b. Uji Realibilitas Pada uji realibilitas ini akan dilihat berapa besar nilai Cronbach’s Alpha. Dan dapat diketahui bahwa seluruh item memiliki nilai rata-rata interkorelasi di antara butir-butir pernyataan dalam kuesioner, lebih besar dari 0,6 nilai Cronbach’s Alpha-nya, dengan demikian data kuesioner di atas dianggap realibel. Hasil perhitungan uji dan analisis dapat dilihat pada Lampiran 6 dan Lampiran 7. Dibawah ini merupakan hasil analisis yang merupakan preferensi masyarakat terhadap kebutuhan dalam pemanfaatan ruang terbuka publik di Kota Tua Jakarta pada masing-masing zona.

a. Zona Sunda Kelapa

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 16, pertanyaan operasional variabel yang dianggap sangat penting dan penting oleh lebih dari sebagian responden masyarakat adalah dalam hal peningkatan karakter bersejarah 43 dan 17, ketersediaan jalur pedestrian dan penegkap jalan 33 dan 30, pohon pelindung 40 dan 20 dan pedestrian linkage 50 dan 30, ketersediaan pelengkap jalan sebagian, shuttle bus 30 dan 40 dan tempat parkir 10 dan 67 dan peningkatan aktivitaseven 23 dan 53. Jawaban responden menunjukkan bahwa variabel yang sangat dibutuhkan oleh responden masyarakat pada Zona Sunda Kelapa adalah kenyamanan dan image ditambah dengan beberapa kebutuhan akses dan lingkage. Tabel 16. Tingkat Kebutuhan Masyarakat di Zona Sunda Kelapa Sumber: Data Olahan Keterangan : SP Sangat Penting, P Penting, CK Cukup Penting, KP Kurang Penting dan TP Tidak Penting

b. Zona Fatahillah

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 17, pertanyaan operasional variabel yang dianggap sangat penting dan penting oleh lebih dari sebagian responden masyarakat adalah mempertahankan karakter bersejarah 20 dan 40, street furniture 23 dan sebagian, pedestrian linkage 50 dan 30, koordinasi PKL 7 dan 47, peningkatan jenis dan frekuensi aktivitas 60 dan 17, penambahan waktu even 47 dan 10 dan penyediaan fasilitas bagi semua kalangan 17 dan 40. Dari jawaban responden menunjukkan bahwa variabel yang paling banyak dibutuhkan adalah kebutuhan terhadap kegunaan secara sosial yaitu dengan cara meningkatkan jenis dan frekuensi kegiataneven serta menambah waktunya hingga malam hari. Menurut Lynch 1981 aktivitas dalam ruang sangat terkait dengan waktu pengadaan kegiatan. Pengaturan waktu Variabel Tingkat Kepentingan dan Jumlah Responden Sub Variabel SP P CP KP TP Total Kenyamanan dan Image Karakter fisik 43 17 7 20 13 100 Jalur pedestrian 33 30 30 7 0 100 Pelengkap jalan street furniture 23 50 13 13 0 100 Pohon pelindung 40 20 17 10 13 100 Akses dan linkange Ketersediaan shuttle bus 30 40 30 0 0 100 Pedestrian linkage 50 30 10 3 7 100 Halte 0 3 50 17 30 100 Tempat parkir 10 67 10 7 7 100 Kegunaan ekonomi Koordinasi PKL 7 27 17 27 23 100 Investor 3 20 17 43 17 100 Jenis usaha 0 10 30 50 10 100 Street market 0 50 10 23 17 100 Kegunaan sosial budaya Jenis frekuensi aktivitas 23 53 7 17 0 100 Penambahan waktu aktivitas 13 10 30 30 17 100 Fasilitas bagi semua kalangan 10 7 40 27 17 100 Fasilitas pendukung 7 37 33 23 100 kegiatan perlu dilakukan dengan memperhatikan waktu-waktu khusus seperti jam kerja, akhir pekan, liburan dan sebagainya. Waktu kegiatan harus diatur agar tidak terjadi penggunaan ruang yang hanya digunakan pada waktu tertentu dan tidak termanfaatkan dalam waktu yang sangat panjang. Menurut Jacobs 1961, keberhasilan pada sebuah street jalan ditunjukkan pada keaktifan kegiatan pada waktu yang berbeda. Pengeloaan waktu bertujuan untuk menghindari konflik, menyebar kegiatan ke dalam beberapa waktu dan memanfaatkan even-even tertentu seperti market days berupa bazar. Peningkatan jenis dan frekuensi kegiatan di ruang terbuka Zona Fatahillah dapat dilakukan bersama dengan pengaturan waktunya. Tabel 17. Tingkat Kebutuhan Masyarakat di Zona Fatahillah Sumber: Data Olahan Keterangan : SP Sangat Penting, P Penting, CK Cukup Penting, KP Kurang Penting dan TP Tidak Penting

c. Zona Pecinan