Karakter Fisik, Fungsi dan Keradaan Saat Ini

e. Masa Pasca Kemerdekaan Periode 1942-1972 Setelah Belanda ditaklukkan oleh bangsa Jepang, kota Batavia di tinggalkan oleh bangsa Belanda dan pada masa inilah kota Batavia berganti nama menjadi kota Jakarta. Pada masa pendudukan Jepang yang hanya selama tiga setengah tahun tersebut tidak banyak mengalami perubahan sampai dengan masa kemerdekaan Indonesia. Pembangunan serta pemerintahan difokuskan di pusat Kota Jakarta sekitar Monas dan Lapangan Banteng. Sedangkan Kota Lama Jakarta kembali menjadi kota yang ditinggalkan. Selain bangunan-bangunan yang masih dalam kondisi baik seperti Balai Kota, Museum Seni Rupa, ada yang dirombak total, berkondisi buruk dan bahkan ada yang hancur. Jalan Cengkeh, sebagai jalan utama yang pernah menjadi sumbu penghubung antara Kastil dengan Stadhuis kondisinya semakin buruk.

5.2. Karakter Fisik, Fungsi dan Keradaan Saat Ini

Berdasarkan penelusuran perkembangan ruang terbuka bersejarah, dapat diketahui keberadaan, fungsi dan karakter fisiknya hingga sekarang. yang dijelaskan per zona. a. Zona Sunda Kelapa Pada zona ini terdapat beberapa ruang terbuka yang masih ada sampai sekarang. Pelabuhan Sunda Kelapa sebagai ruang terbuka yang telah ada dari masa Kerajaan Sunda-Pajajaran, keberadaannya kini masih dapat dilihat dan fungsinya masih sebagai pelabuhan bongkar muat barang. Namun kondisinya sekarang, pelabuhan ini menjadi sepi dan tidak seramai saat sebelum dibuatnya Pelabuhan Tanjung Priok. Pasar Ikan sekarang merupakan peninggalan dari Pasar Ikan yang baru dibuka pada periode 1905-1942, sedangkan Pasar Ikan lama Vishmark yang berada di bagian utara Kali Besar Groot River sudah tidak ada lagi. Pasar Ikan kini menjadi nama jalan yang berada di depan Museum Bahari. Kondisi Pasar Ikan kini kumuh dan kotor dengan utilitas yang memprihatinkan. Karakter ruang terbuka berupa pelabuhan Pelabuhan Sunda Kelapa yang masih dapat dilihat sekarang adalah polanya yang linier dan lurus berorientasi ke laut. Di Sepanjang pelabuhan berderet kapal-kapal Phinisi yang sedang berlabuh. Pasar Ikan sebagai pasar berbentuk square tidak beraturan amorphous square yang berada di tepi laut juga menunjukkan orientasinya ke laut. Bangunan- bangunan bekas gudang sekarang Museum Bahari dan menara pengawas sekarang Menara Syahbandar merupakan Bangunan Cagar Budaya BCB yang memperkuat ruang terbuka di zona ini. Jalan Tongkol merupakan ruang terbuka berupa jalan street yang berbentuk lengkungtidak lurus Carmona et al., 2003 sebagai akses yang menghubungkan jalan Cengkeh dengan kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa. Jalan Nelayan Timur berupa jalan yang berbentuk lurus sebagai peralihan dari Zona Sunda Kelapa dengan Zona Fatahillah Gambar 22. Gambar 22. Ruang Terbuka Publik di Zona Sunda Kelapa b. Zona Fatahillah Pada zona ini terdapat Taman Fatahillah sebagai ruang terbuka yang menjadi pusat aktivitas. Kawasan sekitar Taman Fatahillah adalah kawasan yang sudah banyak tersentuh upaya revitalisasi. Taman Fatahillah sebagai ruang publik utama telah berhasil menjadi ruang terbuka publik yang banyak dikunjungi orang dengan berbagai aktivitas seperti pengamatan edukasi, fotografi, pameran, bazar, konser dan sebagainya. Menurut Garnham 1985 ruang terbuka publik sebagai ruang terbuka yang dapat diakses dan dimanfaatkan secara spontan oleh publik secara fisik dan visual dan menurut Hakim 2002 sebagai ruang terbuka yang dimanfaatkan oleh publik dan di dalamnya mengandung unsur-unsur kegiatan. Namun karena aktivitas di Taman Fatahillah, ruang terbuka lain di sekitar Taman Fatahillah akhirnya seringkali dijadikan tempat parkir yang sebenarnya menjadi area semi pedestrian. Koridor Kali Besar telah dikenal sebagai daerah perkantoran dan perusahaan besar di jaman kolonial. Hingga kini masih banyak terdapat bangunan tua dengan estetika tinggi sebagai aset yang luar biasa sehingga kawasan ini menjadi sasaran utama revitalisasi setelah Taman Fatahillah. Secara fisik keberadaan ruang terbuka ini sudah mengalami pembenahan, hal ini dapat dilihat dari ketersediaan jalur pedestrian dan street furniturenya yang sudah memadai. Namun ruang terbuka di Kali Besar belum termanfaatkan secara optimal. Ruang selasar tepi bangunan sering digunakan bagi pihak yang tidak berkepentingan seperti pemulung dan gelandangan Gambar 23. Gambar 23. Kondisi Jalur Pedestrian dan Selasar Bangunan di Jalan Kali Besar Ruang terbuka lain yang berupa jalan terdiri dari Jalan Kali Besar Timur 1, Jalan Kali Besar Timur 2, Jalan Kali Besar Timur 3, Jalan Kali Besar Timur 4, Jalan Kali Besar Timur 5, Jalan Pintu Besar Utara, Jalan Cengkeh, Jalan Teh, Jalan Kemukus, Jalan Ketumbar, Jalan Lada, dan Jalan Bank. Taman Stasiun Kota kini masih dalam pengerjaan sebagai tempat peralihan moda transportasi busway. Keberadaan Taman Stasiun ini sekarang berupa plaza bawah tanah sehingga sudah berubah dari karakter awalnya Gambar 24. Gambar 24. Kondisi Taman Stasiun Kota Sebelum Menjadi Plaza Bawah Tanah Zona ini didominasi oleh ruang terbuka yang berupa jalan street dan square taman Fatahillah sebagai pusat kawasan. Ruang terbuka berupa jalan street memiliki pola lurus straight yang antar jalan membentuk grid menunjukkan formalitas dalam desainnya Gambar 25. Ruang-ruang terbuka berupa square di zona ini adalah Taman Fatahillah yang dikelilingi oleh bangunan bersejarah dominated square dan Taman Stasiun Kota yang berbentuk oval. Di sepanjang jalan dan sekeliling square ada zona ini dibatasi oleh dinding-dinding dengan gaya arsitektur yang unik. Menurut Carmona et al. 2003 salah satu elemen pembentuk ruang terbuka kota adalah fasade bangunan building facades yang terdiri dari unsur dinding walls, kolom column dan bukaan opening. Unsur dinding, kolom dan bukaan yang yang membentuk fasade bangunan di sepanjang jalan pada zona ini menghasilkan gayastyle campuran dari beberapa arsitektur kolonial dengan tropis yang disebut gaya eklektik eclectic style misalnya campuran gaya Neo Classic-Modern, Barouqe-Neo Classic, Renaissance-Modern, Neo Classic-Art Deco. Sebagian besar bangunan yang terdapat pada zona ini adalah bangunan Cagar Budaya. Secara lengkap Bangunan Cagar Budaya yang berada di Zona Fatahillah dapat dilihat pada Lampiran 3 . Gambar 25. Peta Ruang Terbuka Publik pada Zona Fatahillah

c. Zona Pecinan